Tahun Baru, Rencana Baru
Oleh R. Teduh Dirgahayu, Ketua Jurusan Informatika FTI UII
Selamat tahun baru 2023!
Tahun baru seringkali dikaitkan dengan rencana baru. Istilah populernya adalah “resolusi tahun baru”. Dalam resolusi itu, orang membuat janji kepada dirinya sendiri untuk melakukan beberapa perbaikan dalam hidupnya.
Rencana baru tak hanya berlaku untuk individu. Bagi organisasi, rencana bahkan merupakan suatu syarat perlu agar dapat sukses dalam mencapai visi dan mengemban misinya.
Rencana organisasi sering didasarkan pada tahun anggaran yang sama seperti tahun kalender. Demikian juga di semua unit di Universitas Islam Indonesia, termasuk di Jurusan Informatika dan program-program studi di dalamnya. Pada Januari 2023 ini, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2023 sudah mulai dilaksanakan.
Perencanaan organisasi merupakan hal penting karena akan membantu organisasi dalam menentukan tujuan, mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, menentukan tindakan yang harus diambil, dan memantau kemajuannya. Perencanaan juga dapat menghindarkan organisasi dari masalah-masalah yang mungkin terjadi. Hal ini akan membuat organisasi melakukan seluruh aktivitasnya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya.
Ketiadaan rencana organisasi yang baik dapat menimbulkan beberapa masalah, antara lain:
- Tujuan tidak jelas. Ketiadaan rencana mengindikasikan bahwa organisasi tidak mengetahui apa tujuan yang sebenarnya ingin dicapai, sehingga tidak jelas aktivitas yang harus dilaksanakan.
- Sumber daya terbuang. Ketiadaan rencana membuat organisasi mengalokasikan sumber daya secara tidak efisien atau tidak digunakan secara efektif.
- Kemajuan tidak terukur. Tanpa rencana, organisasi tidak dapat mengukur atau mengevaluasi kemajuannya dalam mencapai tujuan.
Pentingnya Rencana
Dalam pandangan Islam, perencanaan adalah suatu hal yang penting dan bahkan diperintahkan.
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌۭ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۢ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hashr:18)
وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍۢ وَمِن رِّبَاطِ ٱلْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍۢ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan). (QS. Al-Anfal:60).
Tentu saja, rencana yang dibuat harus sesuai dengan Al-Qur’an dan As Sunnah, serta memiliki nilai manfaat. Rencana yang baik dibuat berdasarkan ilmu pengetahuan yang terkait, termasuk belajar dari praktik-praktik baik yang berlaku. [1]
Perencanaan yang baik tidak menjamin tercapainya tujuan apabila tidak dibarengi dengan pelaksanaan sesuai rencana. Berikut ini beberapa cara untuk memastikan pelaksanaan berjalan sesuai rencana.
Membuat jadwal
Perencanaan perlu disertai dengan jadwal yang jelas kapan aktivitas akan dilakukan. Jadwal juga menunjukkan prioritas pelaksanaan aktivitas. Keberadaan jadwal dapat membantu menjamin bahwa pelaksanaan berjalan sesuai rencana.
Islam mengajarkan ibadah shalat, puasa, zakat, dan haji. Semuanya memiliki jadwal yang jelas. Semestinya hal ini juga mengajarkan untuk merencanakan jadwal untuk setiap aktivitas.
أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّيْلِ وَقُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْءَانَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًۭا
Laksanakanlah salat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat) Subuh. Sungguh, salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). (QS. Al Isra: 78)
فَسُبْحَـٰنَ ٱللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ
Maka bertasbihlah kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh), (QS. Ar Rum: 17)
وَلَهُ ٱلْحَمْدُ فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَعَشِيًّۭا وَحِينَ تُظْهِرُونَ
dan segala puji bagi-Nya di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari). (QS. Ar Rum: 18)
Menentukan tugas dan tanggung jawab
Organisasi perlu menentukan siapa yang akan melaksanakan tiap aktivitas beserta tanggung jawabnya yang jelas. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus mempertimbangkan keahlian orang yang akan melaksanakannya.
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًۭا
Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. An Nisa: 58)
Menyiapkan sistem pendukung
Pelaksanaan rencana menuntut sistem pendukung yang memadai. Sistem pendukung ini dapat berupa sumber daya, peralatan, atau bantuan dari pihak lain. Sumber daya yang tersedia untuk kemudian dimanfaatkan secara efektif dan efisien sebagai bentuk ketaatan terhadap Allah Swt.
وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًۭا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَـٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir. (QS. Al Jathiyah: 13)
Melakukan pemantauan dan evaluasi
Mekanisme pemantauan dan evaluasi yang efektif dapat memastikan bahwa pelaksanaan aktivitas berjalan sesuai rencana. Evaluasi mesti dilakukan secara objektif, dengan mengesampingkan penilaian subjektif terhadap siapa yang melakukan aktivitas tersebut.
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Maidah: 8)
Dengan pemantauan, organisasi dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan mengambil tindakan untuk mengatasinya.
Menjalin komunikasi
Komunikasi yang efektif dengan semua pihak yang terlibat dapat memastikan bahwa pelaksanaan berjalan sesuai rencana. Komunikasi akan berjalan efektif apabila dilakukan tepat sasaran dan mudah dimengerti.
أُو۟لَـٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَعْلَمُ ٱللَّهُ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُل لَّهُمْ فِىٓ أَنفُسِهِمْ قَوْلًۢا بَلِيغًۭا
Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya. (QS. An Nisa: 63)
Semoga kita dapat memaknai tahun baru ini secara positif dengan membuat rencana yang baik dan bersungguh-sungguh mewujudkannya. Dengan meniatkannya untuk memperoleh rida Allah Swt., setiap aktivitas kita akan bernilai ibadah. Insyaallah.
Referensi
- A. Darussalam Tajang dan A. Zulfikar DP. (2020) Konsep Perencanaan dalam Islam: Suatu Pengantar. Study of Scientific and Behavioral Management, vol. 1, no. 2, pp. 103-115
[/AFH]