Virtual Reality bagi Penyandang Disabilitas

medical Virtual Reality - gambar ini di-generate oleh teknologi AI https://picsart.com/

Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, banyak alat-alat terbuat, termasuk virtual reality (VR). Virtual Reality adalah simulasi kenyataan dengan bantuan 3D near-eye displays dan pose tracking untuk membuat user mempunyai pengalaman yang immersive. Biasanya, virtual reality digunakan untuk gim, edukasi, keamanan/pelatihan militer, bisnis, dan medis.

Saat ini, virtual reality masih menggunakan headset dan multi-projected environment untuk memberikan sensasi keberadaan fisik di dunia virtual. Seseorang dengan alat virtual reality bisa melihat dunia virtual dan berinteraksi dengan objek virtual. Virtual reality biasanya mempunyai auditory dan video feedback. Namun, terkadang ada tipe sensori yang lain dan feedback melewati haptic teknologi.

Dalam artikel ini, saya akan membahas pengunaan virtual reality di bidang medis bagi penyandang disabilitas. Bagaimana virtual reality dapat membantu para penyandang disabilitas?

Penggunaan virtual reality untuk membantu penyandang disabilitas

Di dunia VR, pengguna diwakili oleh sebuah avatar diri. Avatar ini memiliki satu keunggulan bagi penyandang disabilitas: tubuh virtual yang sepenuhnya fungsional. Dengan avatar ini, penyandang disabilitas dapat merasakan kebebasan bergerak, sekaligus bersosialisasi dengan pengguna lain dari berbagai penjuru dunia.

Selain itu, VR dapat digunakan untuk rehabilitasi. Pakar telah merancang skenario dan lingkungan khusus dalam VR untuk membantu penyandang disabilitas melatih keterampilan mereka dalam bermasyarakat. Fungsi dalam melakukan skenario tersebut adalah untuk melatih mereka sebelum kembali ke masyarakat lagi. Teknologi ini juga membantu mengevaluasi desain bangunan, memastikan aksesibilitasnya bagi penyandang disabilitas. Dengan skenario tersebut, penyandang disabilitas dapat beradaptasi dengan tempat-tempat yang akan mereka kunjungi.

Virtual reality untuk penyandang low vision

Untuk mereka yang menyandang low vision, virtual reality dapat membantu mereka menggunakan gim yang memfokuskan ke audio dan juga melewati haptic feedback. Cara virtual reality mencapai hal tersebut adalah dengan membuat goggles virtual reality sangat dekat dengan mata sehingga lingkungan tampak lebih besar dan terlihat jelas. Teknologi ini memungkinkan penyandang low vision untuk lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan virtual.

Dampak virtual reality terhadap masyarakat

Inovasi dalam VR telah membuka peluang baru bagi penyandang disabilitas untuk memperkaya pengalaman hidup mereka. VR memberikan alternatif bersosialisasi yang aman dan menarik. Pengguna dapat menikmati aktivitas yang sebelumnya sulit dilakukan atau bahkan berbahaya.

Dengan VR, penyandang disabilitas dapat memperoleh keterampilan baru, bersosialisasi dengan orang lain, dan menemukan teman-teman baru. Mereka juga bisa menjelajahi budaya dan berpartisipasi dalam acara atau kegiatan di dunia virtual. Teknologi ini menghadirkan dunia yang lebih inklusif, memungkinkan mereka untuk menikmati pengalaman yang sebelumnya sulit dicapai.

Kesimpulan

Virtual reality memberikan solusi yang memudahkan penyandang disabilitas untuk mengenal tempat baru, meningkatkan kepercayaan diri, dan memperoleh pengalaman unik. Teknologi ini juga membuka kesempatan untuk bersosialisasi, menciptakan kenangan baru, dan memperluas wawasan budaya melalui interaksi virtual.

Dengan perkembangan VR, penyandang disabilitas tidak hanya dapat menikmati dunia virtual, tetapi juga menemukan cara baru untuk menjalani hidup dengan lebih mandiri dan percaya diri.

Referensi

[1] ‘”How Virtual Reality transforms the lives of disabled people”, https://mazerspace.com/how-virtual-reality-transforms-the-lives-of-disabledpeople/
[2] “Virtual reality for the disabled”, https://www.vrs.org.uk/virtual-reality-healthcare/disabled.html
[3] “Virtual reality”, https://en.wikipedia.org/wiki/Virtual_reality


Penulis: Ariel Pramudipta Usman (Mahasiswa S-1 Informatika UII)
Editor: Tim Pojok Informatika [\FA]