Bekal Menuju Ramadan

Tak terasa bulan Rajab 1442 H hampir berlalu. Datangnya bulan Rajab menandakan bahwa bulan Ramadan semakin dekat. Bulan Ramadan adalah bulan yang mulia yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Bulan Ramadan memiliki kedudukan yang amat istimewa di kalangan umat Islam.

Jika di hari-hari biasa tidak mampu melakukan puasa sebulan penuh, maka di bulan Ramadan kita mampu melakukannya. Jika di hari biasa kita tidak pernah salat malam atau salat malam dengan jumlah rakaat yang sedikit, di bulan Ramadan kita mampu salat malam dengan rakaat 11, 23, atau bahkan lebih. Di bulan Ramadan kita akan terbiasa untuk mengeluarkan segenap kekuatan kita dan memaksimalkan kesempatan yang ada. Ini semua tentunya tidak lepas dari izin dan pertolongan dari Allah Ta’ala.

Pembaca rahimakumullah, bulan Ramadan adalah ajang bagi umat Islam untuk berlomba-lomba memperoleh ampunan Allah dan memberbanyak amal saleh. Allah Ta’ala berfirman,

سَابِقُوۡۤا اِلٰى مَغۡفِرَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا كَعَرۡضِ السَّمَآءِ وَ الۡاَرۡضِۙ اُعِدَّتۡ لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ‌ؕ ذٰلِكَ فَضۡلُ اللّٰهِ يُؤۡتِيۡهِ مَنۡ يَّشَآءُ‌ؕ وَاللّٰهُ ذُو الۡفَضۡلِ الۡعَظِيۡمِ

“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al Hadid: 21)

Layaknya akan mengikuti suatu perlombaan, sudah semestinya kita mempersiapkan diri kita. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan bekal terlebih dahulu agar tidak gagal dalam perlombaan dan dapat memperoleh hasil yang maksimal. Kita perlu melakukan pemanasan dan latihan sebelum berkompetisi nantinya di bulan yang penuh berkah. Lalu, bekal apa saja yang perlu kita siapkan?

1. Ilmu

Sebelum memasuki bulan yang mulia ini, bekal pertama yang harus kita siapkan adalah bekal ilmu. Dengan bekal ilmu yang cukup, tentunya kita akan dapat melakukan amal ibadah dengan baik dan benar. Umar bin Abdul Aziz rahimahullah mengatakan,

مَنْ عَبَدَ اللَّهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ

“Siapa yang beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka kerusakan yang ia perbuat lebih banyak daripada maslahat yang diperoleh.” (Majmu’ Al Fatawa Ibnu Taimiyah)

Salah satu cara kita agar mengetahui ilmu tentang ibadah adalah dengan mempelajarinya dan bertanya kepada ahli ilmu. Jangan sampai apabila kita tidak mengetahui tentang sesuatu, kemudian kita malah menyimpulkan hukum sendiri sehingga kita terjatuh dalam kesalahan. Allah Ta’ala berfirman,

فَاسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙ

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)

2. Tauhid

Bekal kedua yang perlu dipersiapkan adalah bekal tauhid. Mengapa? Karena tanpa tauhid, amal ibadah kita tidak ada nilainya di sisi Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,

 وَلَـقَدۡ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ وَاِلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكَ‌ۚ لَٮِٕنۡ اَشۡرَكۡتَ لَيَحۡبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوۡنَنَّ مِنَ الۡخٰسِرِيۡنَ. بَلِ اللّٰهَ فَاعۡبُدۡ وَكُنۡ مِّنَ الشّٰكِرِيۡن

“Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, ‘Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi. Karena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaklah engkau termasuk orang yang bersyukur’.” (QS. Az Zumar: 65-66)

3. Taubat

Hati seorang hamba akan bersih apabila ia memperbanyak taubat. Sebelum memasuki bulan Ramadan, sudah sepatutnya kita membekali diri kita dengan taubat kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman,

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا تُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ تَوۡبَةً نَّصُوۡحًا ؕ عَسٰى رَبُّكُمۡ اَنۡ يُّكَفِّرَ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَيُدۡخِلَـكُمۡ جَنّٰتٍ تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ

 “Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sugai …” (QS. At Tahrim: 8)

Taubat adalah salah satu ciri dari hamba Allah yang baik. Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ بَنِى آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah)

4. Doa

Doa adalah salah satu bekal penting bagi kita sebelum datangnya bulan Ramadan. Doa menunjukkan bahwa kita adalah hamba yang sangat lemah dan sangat butuh terhadap pertolongan Allah Ta’ala. Kita tidak dapat menjalankan amalan ibadah dengan baik kecuali dengan adanya izin dan pertolongan dari Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَك

“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kalian kepadaKu, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian’.” (QS Ghafir: 60)

Di antara doa yang dapat kita amalkan adalah doa yang Nabi ajarkan kepada Muadz bin Jabal. “Demi Allah, aku sungguh mencintaimu. Aku wasiatkan padamu, janganlah engkau lupa untuk mengucapkan pada akhir shalat (sebelum salam):

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

Para sahabat radhiyallahu ‘anhum biasa melantunkan doa,

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

5. Fisik dan mental

Adapun bekal kelima yang hendaknya kita persiapkan dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan adalah bekal fisik dan mental. Kondisi fisik yang prima akan sangat membantu kita dalam menjalankan aktivitas ibadah seperti puasa, salat malam, tilawah, dan sebagainya.

Selain itu, kita juga akan tetap bekerja dan menjalankan aktivitas seperti di hari biasanya. Oleh karenanya, kita perlu mempersiapkan fisik kita dengan berolah raga, membiasakan diri untuk memulai menjalankan puasa sunah dan salat malam. Kondisi mental kita juga perlu dipersiapkan yaitu dengan melatih kesabaran dan mengendalikan hawa nafsu.

 

Demikian beberapa hal yang mungkin dapat kita siapkan dalam menyambut bulan Ramadan. Wallahu a’lam.


Penulis: Ahmad Fathan Hidayatullah
Dosen Informatika UII

Jurusan Informatika UII menerima kiriman artikel untuk ditampilkan pada Pojok Informatika dan Pojok Dakwah. Ketentuan dan prosedur pengiriman dapat dilihat pada laman berikut.