Hidup Adalah Permainan

Tampilan permainan Among Us. Diambil dari akun Play Store resmi pembuat

Playing a game is the voluntary effort to overcome unnecessary obstacles.

~Bernard Suites, Grasshopper: Games, Life, and Utopia (Boston: David R. Godine,1990) ~

Hambatan yang Tidak Perlu!

Suites memberikan sebuah definisi singkat mengenai “playing a game”, suatu upaya sukarela untuk mengatasi hambatan yang tidak perlu. Iya, Anda tidak salah baca, hambatan yang tidak perlu! Sebuah gim memiliki elemen formal, yang salah satunya adalah goals (tujuan). Dalam mencapai tujuan tersebut, terdapat aturan yang harus diikuti pemain. Adanya aturan menyebabkan hambatan (yang tidak perlu!) untuk mencapai tujuan tersebut.

Misalnya, dalam bermain catur, tujuan kita adalah untuk “menangkap” raja lawan. Cara paling efisien untuk menangkap raja lawan adalah: ambil rajanya dengan tangan kita, secepat kilat raja lawan sudah kita taklukkan. Namun, hey, itu tidak sesuai aturan! Kita mempersulit diri kita untuk mencapai tujuan tersebut dengan berbagai aturan catur, seperti posisi awal, cara jalan bidak, dll. Anehnya, kita dengan sukarela mengikuti aturan yang mempersulit dalam mencapai tujuan. Kita juga dengan sukarela memberikan segenap daya upaya untuk mengatasi hambatan (yang tidak perlu!) tersebut.

Kalau untuk bermain gim, yang merupakan hambatan yang tidak perlu saja, kita bisa mencurahkan effort dengan sukarela, apalagi untuk berbagai tantangan di dunia nyata ini. Mestinya kita pun selalu mencurahkan segenap effort, lebih dari pada saat bermain gim.

Elemen Kejutan

Gim juga memiliki elemen kejutan yang berasal dari randomisasi. Randomisasi ini memberikan pemain peluang untuk tetap mengejar ketertinggalan meskipun pada suatu waktu ia tertinggal dari pemain lain sehingga pemain tidak mudah menyerah. Misalnya, meski kita berada jauh di belakang pemain lain di permainan ular tangga, bisa jadi pada kocokan dadu berikutnya, kita akan naik tangga dan menyalip semua pemain. Elemen kejutan ini bukan hanya yang menguntungkan, tetapi ada kalanya kita justru bertemu ular dan harus turun jauh menjadi yang paling akhir. Namun, hey, bukankah begitu juga kehidupan?

Ada hal-hal tidak terduga terjadi dalam kehidupan kita. Ban motor yang tiba-tiba bocor saat hampir terlambat kuliah, menyapa tetangga dan malah diberi batagor, sampai kampus mau presentasi tugas besar ternyata malah laptop tertinggal di kos, dan banyak lagi kejadian tak terduga lainnya. Ya, ada kuasa tak terlihat yang kita sebut takdir. Alhamdulillah ‘ala kulli hal

Hasil yang Terukur (Quantifiable Outcome)

Meskipun gim memiliki elemen kejutan, coba renungkan definisi gim dari Katie Salen & Eric Zimmerman (Rules of Play),

A game is a system in which players engage in an artificial conflict, defined by rules, that results in a quantifiable outcome.

Hasil gim disebut sebagai quantifiable outcome! Bayangkan, seandainya ada gim yang hasil akhirnya siapa yang menang dan kalah bersifat 100% random, tanpa peduli apa keputusan yang diambil pemain. Yah, untuk apa kita bermain? Toh hasilnya tidak ada kaitannya dengan permainan kita? Hasil akhir dari gim merupakan hasil yang dapat dikuantifikasi berdasarkan keputusan-keputusan yang diambil oleh pemain. Memilih Pokemon starter dari pilihan yang ada, memilih move set Pokemon yang akan diganti, memilih armor dan senjata yang akan dipakai battle, misalnya. Keputusan yang diambil pemain akan memengaruhi keadaan pada gim. Hey, bukankah begitu juga kehidupan?

Hasil Tidak Akan Mengkhianati Usaha

Ada pepatah, hasil tidak akan mengkhianati usaha. Bahwa seperti apa diri kita sekarang, adalah hasil dari keputusan-keputusan kita di masa lalu. Itu pulalah yang Allah perintahkan dalam QS. Ar Ra’d ayat 11, yang artinya,

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.

Keputusan-keputusan yang kita buat hari ini, tentu akan berpengaruh pada diri kita di masa depan. Sebuah keputusan seperti mendekati zina (baca: pacaran, hehe), bisa jadi menghasilkan masa depan yang luar biasa berbeda dari apa yang kita cita-citakan. Tentu kita tidak ingin menyesal di kemudian hari karena saat kita merasakan penyesalan, semua sudah terlambat… Hal yang paling jauh di dunia ini adalah masa lalu karena waktu tidak bisa berputar balik. Apalagi transport ke isekai, mustahil bre!

Dalam bermain gim, kita tidak pernah mendebat apakah kuasa randomisasi lebih besar dibanding quantifiable outcome, atau sebaliknya. Kita menerima dan menikmati permainannya. Namun anehnya, dalam kehidupan, terkadang kita menggugatnya.

Bagi seorang Muslim,

“Hikmah adalah barang yang hilang milik orang yang beriman. Jika ia menemukannya di mana saja, maka ambillah!”

Demikian sabda Nabi Muhammad saw. (HR. At-Tirmidzi). Maka, tidak ada salahnya kita pun mengambil hikmah dari gim, jangan hanya sekadar bermain gim saja. Jadi, izinkan saya membuat sendiri definisi saya dalam hidup,

Life is the voluntary effort to overcome any obstacles.

Semangat!

Salam,
Pokemon Trainer
Sheila Nurul Huda

[/FA]