Apakah AI Dapat Menggantikan Pekerjaan Programmer?
Sejak ilmuan yang bernama Ada Lovelace, matematikawan yang sering disebut sebagai programmer pertama di dunia, menulis algoritma untuk mesin pada abad ke-19, para programmer telah menerjemahkan berbagai macam solusi menjadi instruksi yang dapat dimengerti oleh komputer[1]. Sejak itu, teknologi AI berkembang dengan pesat. Saat ini, banyak orang mempertanyakan bisa tidaknya AI menggantikan pekerjaan programmer di industri IT.
Apakah AI dapat menggantikan pekerjaan programmer? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan masyarakat umum. Banyak orang beranggapan bahwa AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia, terlebih pada bidang programming. Hal ini didukung oleh sejumlah kemampuan AI yang dapat menyaingi manusia seperti menghasilkan beberapa referensi dan solusi untuk suatu permasalahan dalam koding, meningkatkan kualitas dari kode sehingga menghasilkan kode yang efisien[2], dan dapat menyelesaikan permasalahan programmer yang sederhana dan yang bersifat repetitif[2]. Dengan kemampuan seperti itu, tidak mengherankan orang-orang akan memiliki asumsi bahwa AI akan perlahan-lahan bisa menggantikan pekerjaan para programmer di masa mendatang.
Meskipun kemampuan AI di atas terlihat menakjubkan, terdapat beberapa alasan mengapa AI masih belum bisa menggantikan manusia dalam pekerjaan programmer:
- AI tidak bisa berkreasi. Sebab, AI tidak bisa menentukan tujuannya sendiri atau berpikir secara kreatif. Biasanya, AI dirancang untuk melakukan tugas dengan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya [3].
- AI tidak bisa berempati. AI, yang dibangun dari instruksi-instruksi yang ditujukan kepada komputer untuk melakukan task tertentu, akan kesulitan untuk memahami perasaan manusia.[3]
- AI memerlukan operator untuk dijalankan. Meskipun AI dirancang untuk bisa belajar sendiri menggunakan pengalaman yang ia peroleh, tetap saja diperlukan operator sebagai pengawas AI tersebut. Selain melakukan pengawasan, operator juga bertanggung jawab untuk menentukan parameter, algoritma, dan konfigurasi pembelajaran mesin yang tepat. Lalu, operator juga bertanggung jawab terhadap keamanan dan privasi sistem AI[3].
Meskipun AI memiliki kemampuan yang dapat menyaingi manusia dalam beberapa hal, masih terdapat banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh AI dalam hal programming. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa AI masih belum dapat sepenuhnya menggantikan pekerjaan programmer karena terdapat beberapa limitasi pada AI, seperti tidak memiliki kreatifitas dan empati. Selain itu, meskipun AI dirancang untuk belajar secara otodidak, tetap saja dibutuhkan operator sebagai pengawas untuk mengontrol parameter, algoritma, dan konfigurasi pembelajaran mesin yang tepat.
Referensi
[1] Roach, J. (2022). How AI makes developers’ lives easier, and helps everybody learn to develop software. Diakses pada 9 April 2023, dari https://news.microsoft.com/source/features/ai/how-ai-makes-developers-lives-easier-and-helps-everybody-learn-to-develop-software/#:~:text=Ever%20since%20Ada,computers%20can%20understand.
[2] Hassan, M. (2023). Will AI Replace Software Engineers?. Diakses pada 9 April 2023, dari https://medium.com/@mohammedalaa/will-ai-replace-software-engineers-9114e2b7a7a7#
[3] Lee, K. & Qiufan, C. (2022). What AI cannot do. Diakses pada 9 April 2023, dari
https://bigthink.com/the-future/what-ai-cannot-do/#:~:text=The%20good%20news%20is%20that,tools%20will%20require%20human%20operators
Penulis: Mahasiswa S-1 Informatika UII
- Anugerah Ramadhan Arinal
- Nabil Najmudin
- Bintang Rahmatullah
[/FA]