Lima Keutamaan Sedekah
Sedekah merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) karena dengan bersedekah kita menunjukkan ketulusan dan keikhlasan dalam beramal hanya karena-Nya. Sedekah adalah untuk mencari rida Allah, bukan untuk dipuji manusia, sehingga sedekah menjadi salah satu bentuk ibadah yang sangat mendekatkan diri kepada-Nya.
Banyak amalan yang termasuk dalam sedekah. Itu menjadi peluang besar bagi kita untuk mencintai amalan yang mulia ini. Jika kita benar-benar ikhlas dalam bersedekah, Allah akan berikan balasan yang lebih kepada kita.
Berikut beberapa keutamaan bersedekah:
1. Mendekatkan Diri kepada Allah
Dengan bersedekah, kita telah menjalankan perintah Allah seperti yang ada dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 92,
لَن تَنَالُوا۟ ٱلْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
Artinya: Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS. Ali ‘Imran: 92)
Dengan mengamalkan ayat ini, kita tidak hanya menunjukkan kepatuhan kepada Allah, tetapi juga mendekatkan diri kepada-Nya melalui amal yang ikhlas dan penuh kesungguhan.
2. Membersihkan Harta
Rezeki yang Allah berikan kepada kita, berapa pun jumlahnya, di dalamnya terdapat hak orang lain. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk menyalurkan sebagian dari rezeki tersebut kepada sesama, baik dalam bentuk zakat maupun sedekah. Jika harta yang kita miliki telah mencapai nisab (batas minimum yang mewajibkan zakat), kita wajib mengeluarkan zakat mal. Namun, jika belum mencapai nisab, kita tetap dianjurkan untuk memberi dalam bentuk sedekah karena keduanya merupakan bentuk pembersihan harta dan wujud kepedulian sosial.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menganjurkan hal ini dalam sabdanya:
يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ، إِنَّ هَذَا الْبَيْعَ يَحْضُرُهُ اللَّغْوُ وَالْحَلِفُ، فَشُوبُوهُ بِالصَّدَقَةِ
“Wahai para pedagang, sesungguhnya perniagaan itu sering kali diiringi dengan perbuatan sia-sia dan sumpah. Maka bersihkanlah harta kalian dengan sedekah.” (HR. Ahmad, Ibnu Mājah, dan an-Nasā’ī)
Hadis ini menekankan pentingnya sedekah, terutama dalam dunia perdagangan, sebagai cara untuk mensucikan harta dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
3. Mendatangkan Berkah
Sedekah merupakan salah satu amalan yang mendatangkan keberkahan dalam kehidupan. Keberkahan tersebut tidak terbatas pada bertambahnya harta, tetapi juga meliputi ketenangan hati, kesehatan, kelancaran urusan, serta hubungan yang harmonis dengan sesama. Orang yang gemar bersedekah akan merasakan bahwa rezekinya terasa cukup, bahkan bertambah, meskipun secara logika ia telah mengurangi sebagian hartanya. Hal ini karena sedekah membuka pintu rezeki dan mengundang rahmat Allah ke dalam hidup seseorang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ما من يومٍ يُصبِحُ العبادُ فيه إلا ملكانِ ينزلانِ، فيقولُ أحدُهما: اللهم أعطِ منفقًا خلفًا، ويقولُ الآخرُ: اللهم أعطِ ممسكًا تلفًا
“Tidaklah datang suatu hari bagi seorang hamba melainkan ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari keduanya berkata: ‘Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang bersedekah.’ Dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, timpakanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis di atas menunjukkan betapa besar keutamaan sedekah hingga setiap hari para malaikat mendoakan kebaikan bagi mereka yang bersedekah, dan sebaliknya mendoakan kerugian bagi mereka yang enggan berbagi.
4. Mempererat Tali Silaturahmi
Sedekah memiliki kekuatan yang besar dalam mempererat tali silaturahmi. Melalui amalan berbagi, kita menunjukkan kepedulian dan kasih sayang kepada keluarga, kerabat, serta sesama. Meskipun Al-Qur’an tidak menyebutkan secara eksplisit bahwa “sedekah mempererat silaturahmi” dalam satu kalimat, konsep tersebut tersirat kuat dalam ayat-ayat yang memerintahkan infak, terutama kepada kaum kerabat.
Salah satu ayat yang relevan adalah firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 215:
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍۢ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَـٰمَىٰ وَٱلْمَسَـٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍۢ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang yang sedang dalam perjalanan.’ Dan apa saja kebaikan yang kamu perbuat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah: 215)
5. Meraih Pahala
Sedekah merupakan salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah karena mencerminkan keikhlasan, kasih sayang, dan kepedulian terhadap sesama. Dalam Al-Qur’an, Allah menjanjikan pahala yang sangat besar bagi orang-orang yang bersedekah dengan ikhlas karena-Nya. Pahala tersebut tidak hanya terbatas di dunia, tetapi juga menjadi tabungan abadi di akhirat.
Allah berfirman dalam Surah Al-Ḥadīd ayat 18:
إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَـٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًۭا يُضَـٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌۭ كَرِيمٌۭ
Artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan bagi mereka pahala yang mulia.” (QS. Al-Ḥadīd: 18)
Dalam ayat ini, Allah menggambarkan sedekah sebagai “pinjaman yang baik” (قَرْضًا حَسَنًا) kepada-Nya, yang akan dikembalikan dengan balasan yang berlipat ganda. Frasa “pahala yang mulia” menunjukkan tingginya nilai dan kedudukan amalan sedekah di sisi Allah.
Referensi
https://daaruttauhiid.sch.id/5-keutamaan-dahsyatnya-sedekah-kamu-harus-tahu/
Penulis: Dra. Asti Maharti Niken Sari (Staf ITCentrum UII)
Baca artikel lainnya tentang sedekah: