Diskusi Computational Biology: Proteomic Analysis
Sabtu lalu (17/8), untuk menguatkan kompetensi lulusan Magister Teknik Informatika, telah diselenggarakan diskusi mengenai Computational Biology, khususnya analisis pada proteomic. Pengisi diskusi tersebut adalah Dmitry Ivanov, Ph.D, Postdoc di Institute of Science and Technology (IST Austria).
Pada pembahasan tersebut, dijelaskan bahwa mass-spectrometers pada gugus protein dapat digunakan untuk perancangan obat baru, diagnosis malaria, diagnosis kanker (ovarium, prostat, payudara), dan pengecekan unsur makanan, misalnya halal atau tidak untuk dimakan. Setiap protein perlu dikarakterisasi struktur dan fungsinya pada setiap gugus molekul pada setiap tahapan daur kehidupan sel tersebut. Ada tiga metode mass-spectrometers untuk mempelajari protein, yaitu (1) short peptides (2) trypsin peptidase (3) dua tahap ms proteomics.
Dalam bidang ini, riset keinformatikaan yang dapat dilakukan di antaranya: (1) machine learning untuk mempelajari jalannya penyakit melalui mutant protein (2) perbaikan algoritma dengan teknologi komputasi terkini, misalnya untuk BLAST yang dipercepat.