Penguatan Kemampuan Literasi Digital Siswi SIP Salihah
Pada bulan November hingga Desember 2021 lalu, telah berlangsung kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penguatan literasi digital untuk para siswi homeschooling (HS) Sekolah Islam Putri (SIP) Salihah Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan tim dari dosen Ibu Nur Wijayaning R., S.Kom, M.Cs, Ibu Dr. Sri Kusumadewi, S.Si, M.T., dan Ibu Chanifah Indah R., S.Kom, M.Kom serta mahasiswa dari student staff, Aulia Safira Ahda. Salah satu tujuan kegiatan ini yakni untuk meningkatkan kemampuan para siswi dalam menulis dan memperbaiki tata tulis.
Detailnya, terdapat tujuh kegiatan pengabdian di HS SIP Salihah:
- Pelatihan mengembangkan ide/gagasan secara individual.
- Pendampingan penulisan untuk karangan kolaboratif.
- Pelatihan pengenalan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
- Pendampingan penulisan karangan sesuai Ejaan Bahasa Indonesia.
- Penyuntingan manuskrip hasil karya siswi mengenai Dampak Internet.
Manuskrip terdiri dari dua bagian utama:- Dampak positif dalam bidang pendidikan, komunikasi, dan bisnis dikupas secara detail di bagian pertama.
- Dampak negatif terhadap pergaulan, privasi, lisan, dan muamalah didiskusikan pada bagian kedua.
- Penerbitan dan pencetakan buku ber-ISBN.
- Distribusi buku cetak dan e-book.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan dan kebiasaan siswi HS SIP Salihah dalam mengakses internet untuk keperluan pendidikan. Para siswi telah diberi tugas untuk menyusun karangan bebas mengenai dampak positif dan negatif internet. Tugas tersebut telah dilaksanakan secara kolaboratif bagi setiap kelas dan hasil pemeriksaan di aplikasi Turnitin menunjukkan angka kemiripan bervariasi, yaitu sekitar 9 – 22%. Setelah adanya himbauan untuk perbaikan karangan, angka kemiripan menurun menjadi 5 – 18%. Meskipun demikian, angka penurunan masih belum signifikan. Oleh karena itu, besaran angka kemiripan dapat menjadi salah satu indikasi kebutuhan siswi terhadap penguatan kemampuan literasi digital siswi, terutama dalam kreasi konten digital.
Terakhir, dari kegiatan ini juga terbitlah sebuah harapan. Semoga para siswi dapat belajar menjadi produsen konten (contohnya membuat teks mengenai teknologi ataupun hal lainnya) secara kreatif dan kolaboratif, misal dengan bantuan teknologi cloud seperti Google Docs. Proses pembelajaran menulis bagi para siswi membutuhkan waktu dan upaya khusus. Dengan demikian, edukasi mengenai cara mengembangkan ide dan menggunakan sumber internet secara bijak perlu dilakukan secara kontinyu, tidak hanya dalam 1-2 kali kegiatan.