Penerapan Sistem Informasi dalam Dakwah Islam
Dewasa ini, teknologi memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan umat manusia. Tidak jarang, teknologi dimanfaatkan sebagai media untuk mewujudkan tujuan dan ambisi dari berbagai pihak atau individu di dunia ini. Dampak negatif yang diberikan pun tidak sedikit. Banyaknya beredar berita bohong di internet, adanya web jual beli barang-barang terlarang, maraknya judi online, sudah biasanya ditemukan web pornografi, prostitusi online yang tidak kunjung mereda, dan berbagai hal negatif sejenisnya merupakan bukti dari banyaknya dampak negatif yang dapat dilakukan melalui media teknologi.
Bukan berarti teknologi adalah hal yang perlu kita hindari, melainkan bagaimana kita bijaksana dalam menggunakan teknologi tersebut. Teknologi ibarat sebuah pisau yang sangat tajam. Ia bisa digunakan untuk berperang di jalan Allah, bisa juga digunakan untuk melukai saudaranya sendiri. Hal yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan teknologi sebagai media yang positif adalah bagaimana kita dapat mengintegrasikan teknologi informasi di dalam dunia dakwah atau keislaman.
Dalil Wajib Berdakwah
Allah Swt. berfirman di dalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 125:
“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk berdakwah menyeru umat manusia untuk kembali kepada Tuhan yang menciptakan mereka. Tentunya cara dakwah yang dimaksud di sini merupakan cara dakwah yang sifatnya bijaksana dan tidak semena-mena tanpa dasar ilmu. Di sinilah kita dapat menerapkan integrasi teknologi informasi dalam menyampaikan nilai-nilai agama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Ilmu dalam Dakwah
Dalam penerapannya, hal yang tidak boleh dilupakan adalah kematangan ilmu, baik dalam segi ilmu keagamaan maupun ilmu teknologi. Mengapa demikian? Itu semua karena ilmu merupakan hal yang paling mendasar sebelum melakukan sesuatu. Ada banyak sekali hadits Rasulullah saw. yang menjelaskan hal ini. Beberapa di antaranya yaitu:
- “Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas.” (HR Bukhari)
- “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim)
- “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” (HR Ibnu Majah)
Sistem Informasi Pendukung Dakwah
Setelah tahu betapa pentingnya ilmu, tidak lupa kita juga harus paham bagaimana konteks dakwah melalui media teknologi informasi ini bekerja. Mungkin sudah banyak dari kita mengetahui bahwasanya web-web yang isi kontennya membahas nilai-nilai islami sudah banyak beredar di internet. Kita juga sudah mengetahui bahwa sudah banyak sekali akun-akun media sosial yang membahas hal-hal positif dan juga islami. Tetapi, ada juga beberapa aspek penerapan teknologi informasi dalam dakwah yang perlu ditingkatkan lagi. Salah satunya yaitu penerapan sistem informasi di dalam organisasi dakwah.
Sistem informasi merupakan sistem yang menggabungkan aktivitas manusia dan teknologi demi mendukung kegiatan operasional dan manajemen (Robith, 2021). Penggunaan sistem ini sangat penting untuk dilakukan agar proses kegiatan organisasi maupun bisnis yang bergerak di bidang dakwah dapat maju. Eksistensi masjid pun dapat meningkat di era yang serba digital seperti sekarang ini.
Sistem Informasi Pengelolaan Masjid
Salah satu sistem informasi yang dapat dikembangkan adalah sistem informasi bagi masjid. Sistem informasi ini mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam kepengurusan suatu masjid. Di dalamnya, terdapat informasi dari data berbagai aktivitas yang terjadi di dalam masjid tersebut seperti jumlah infaq, zakat, donasi, dan lain sebagainya. Sistem informasi ini juga dapat mendukung aktivitas lain seperti jadwal imam, adzan, kalender kegiatan masjid, reminder jadwal, jadwal pengajian, dan lain sebagainya. Dengan adanya sistem ini, manajemen pengelolaan masjid akan semakin rapi dan berbagai proses kepengurusan yang terjadi di dalamnya akan semakin teratur.
Sistem Informasi Sekolah Al-Qur’an
Contoh lain penerapan sistem informasi dalam dunia dakwah adalah sistem informasi bagi sekolah pengajaran Al-Qur’an. Sistem yang dapat dikembangkan adalah sistem yang dapat mendata jumlah hafalan baru dari setiap murid yang belajar Al-Qur’an, baik itu dari segi tahsin maupun tahfidz. Database yang dapat dibuat dari sistem ini adalah data dari setiap murid yang belajar di tempat tersebut. Kemudian data murid tersebut berisi kelas apa yang murid itu ambil.
Bila murid tersebut mengambil kelas tahsin, data-data yang dapat ditampilkan adalah sejauh mana tingkatan belajar murid tersebut, seberapa jauh tahapan belajar tahsin yang telah murid itu lakukan, seberapa jauh materi yang telah murid itu kuasai, dan lain sebagainya. Bila murid itu mengambil kelas tahfidz, data-data yang dapat ditampilkan adalah sejauh mana hafalan murid itu, berapa banyak hafalan baru yang murid itu hafalkan setiap harinya, seberapa banyak murajaah murid itu setiap periodenya, hasil ujian murid-murid tersebut, dan lain sebagainya.
Dengan adanya sistem informasi tersebut, pengelola sekolah dapat mengetahui metode paling efektif dalam pengajaran Al-Qur’an di sekolah itu. Contohnya, murid yang hanya menambah hafalan setengah halaman namun mengulang hafalan satu juz setiap harinya cenderung mendapatkan hasil ujian akhir lebih baik dibandingkan dengan murid-murid yang menambah hafalan satu halaman setiap hari namun hanya murajaah setengah juz. Sistem ini dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan pengajaran sekolah tersebut. Namun, dibutuhkan tenaga ahli dan juga orang yang memiliki pengetahuan di bidang teknologi informasi maupun di bidang pengajaran Al-Qur’an.
Konklusi
Berdasarkan hal yang sudah saya sebutkan sebelumnya, kita butuh tenaga-tenaga ahli yang tidak hanya sekadar unggul di bidang ilmu teknologi, tetapi juga unggul di bidang ilmu agama. Sudah sepatutnya sekolah-sekolah berbasis agama mengajak para muridnya untuk lebih sadar akan pentingnya mengetahui ilmu teknologi, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, terjadilah sinergi antara kedua bidang ilmu tersebut dan proses dakwah yang ingin diwujudkan akan berjalan lebih baik dan optimal.
Referensi
Muhammad Robith Adani, Pengertian Sistem Informasi dan Contoh Penerapan pada Dunia Industri, https://www.sekawanmedia.co.id/blog/sistem-informasi/, 11 Mei 2022, 21:29.
Penulis (Mahasiswa Prodi Informatika – Program Sarjana):
- Ahmad Azzam Alhanafi (Penulis utama)
- Prananda Putra
- Muhammad Khairullah
- Fadilla Susmifa
[/FA]