Ketika Informatika Melengkapi Islam
Sebagian orang mungkin berpikir, informatika hanya sebatas mengutak-atik komputer dan menuliskan beberapa baris kode. Padahal, informatika sebagai sebuah bidang keilmuan jauh melebihi anggapan tersebut. Bidang keilmuan ini tidaklah hanya berfokus pada output/luaran teori atau utak-atik komputer. Informatika adalah bidang yang sarat akan ekspektasi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan kehidupan yang muncul. Sebagai ilmuwan informatika, kita diharapkan untuk bisa terus memberikan masukan-masukan berupa solusi teknologi yang memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Ilmuwan informatika dituntut untuk memberikan nilai-nilai sosial yang unik pada setiap teknologi yang dihasilkan.
Jika menilik kehidupan manusia saat ini, tidaklah berlebihan jika mengatakan semua lini kehidupan telah bersentuhan dengan informatika, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Dalam bidang bidang pendidikan misalnya, kita sudah lazim melihat pelajar dan mahasiswa yang memanfaatkan gawai beserta internet di dalamnya untuk kebutuhan belajar. Padahal, dulunya gawai dan internet tidak diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Sebelum merambah ke dunia pendidikan, kedua teknologi ini digunakan untuk memenuhi hasrat manusia akan hiburan. Lazim kita melihat orang yang menghabiskan waktunya untuk menonton video melalui platform YouTube atau sekadar bermain gim di gawai masing-masing.
Dari hasil tilikan di atas, pertanyaan yang muncul bukanlah “Apa peran informatika dalam kehidupan manusia?” atau “Sebarapa penting informatika saat ini?”, melainkan “Perlukah kita menulis daftar luaran teknologi yang dihasilkan informatika untuk meyakinkan orang tentang peran informatika dalam kehidupan manusia?”
Islam dan Informatika
Sebagai bidang keilmuan yang begitu powerful dalam memberikan masukan solusi bagi masalah-masalah manusia, tidak ada salahnya kita ikut membayangkan ketika Islam turut didayai oleh informatika. Mungkin tidak perlu repot-repot membayangkan, karena pada kenyataannya, informatika saat ini memang telah turut berperan dalam perkembangan dakwah Islam dan kebutuhan-kebutuhan umat muslim lainnya. Islam dan Informatika, kenapa tidak?
Jika sebelumnya kita telah menilik peran informatika dalam kehidupan manusia secara umum, kali ini kita akan coba melihat peran apa saja yang telah dijalankan informatika untuk kepentingan Islam.
Media Dakwah
Perkembangan teknologi informasi hari ini memungkinkan kita untuk saling terhubung dengan manusia-manusia di sisi lain bumi. Arus informasi yang begitu cepat membuat kita dapat mengetahui hal-hal yang terjadi di sana dengan instan. Inilah yang ruang yang bisa dimanfaatkan untuk dakwah. Tentu dalam dakwah, semakin banyak audiens yang dijangkau, akan semakin baik. Melalui internet dan media sosial, kabar-kabar dakwah dapat tersampaikan ke khalayak ramai. Pernahkah kamu menemukan video pengajian Islam di beranda YouTube? Jika pernah, maka contoh inilah yang dimaksud. Pengajian yang diadakan di Yogyakarta juga dapat disaksikan oleh orang-orang di Sulawesi.
Saat ini pun, banyak anak-anak muda yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah mereka. Pengelola masjid pun ramai-ramai membuat akun media sosial sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan dakwah. Melalui media sosial, disampaikanlah informasi-informasi kegiatan masjid kepada jamaah.
Salah satu akun media sosial pengelola masjid
Al-Qur’an
Dulu, Al-Qur’an hanya bertempat di ingatan para penghafal atau hafiz. Kemudian, muncullah ide untuk melakukan pembukuan Al-Qur’an yang pertama kali dicetuskan oleh Umar bin Khattab. Pembukuan ini bertujuan untuk menjaga kitab suci umat muslim ini sekaligus memungkinkan pengajaran yang lebih mudah. Dari waktu ke waktu, bentuk mushaf Al-Qur’an juga terus mengalami perkembangan. Dari yang awalnya hanya berupa lembaran-lembaran kertas biasa, hingga kini telah dicetak menggunakan teknologi yang memperbagus kualitas cetakan mushaf. Berbagai ukuran mushaf Al-Qur’an pun tersedia, ada yang besar dan ada yang berukuran saku.
Contoh bentuk mushaf
Tidak cukup sampai situ, Al-Qur’an bahkan saat ini bisa dibaca melalui gawai. Banyak perangkat lunak yang memungkinkan kita untuk membaca Al-Qur’an tanpa harus membawa mushaf fisik. Cukup membuka aplikasi tersebut melalui gawai yang setiap saat kita bawa-bawa. Tentu kamu sudah familiar melihat pemandangan orang-orang membaca Al-Qur’an melalui telepon genggam saat berada di masjid, bukan?
Membaca Al-Qur’an melalui telepon genggam
Jadwal Salat Hingga Penghitungan Zakat
Kita tidak perlu susah-susah melihat jadwal imsakiyah yang dicetak dan ditempel di dinding untuk mengetahui waktu salat setiap saat. Tidak perlu juga mencari arah kiblat yang benar dengan menancapkan kayu ke tanah dan mengukur panjang bayangan. Perhitungan zakat pun, sekarang tidak perlu terlalu berpusing-pusing. Kebutuhan-kebutuhan tersebut telah dipenuhi dengan hadirnya berbagai perangkat lunak yang tersedia. Lewat solusi informatika tersebut, kita dapat mengetahui jadwal salat lewat alarm yang disetel secara otomatis. Saat bepergian di tempat baru pun, cukup membuka telepon genggam untuk mengetahui ke arah mana kita harus menghadap untuk salat. Menghitung zakat pun jadi lebih mudah berkat rumus penghitungan yang telah disediakan dalam berbagai macam aplikasi.
Muslim Pro, salah satu aplikasi untuk memenuhi kebutuhan umat muslim
Lain-lain
Perlu diketahui bahwa solusi-solusi teknologi yang dihasilkan informatika untuk Islam tidak hanya yang dicantumkan di atas saja. Cobalah perhatikan masjid di dekat rumahmu dan catatlah solusi teknologi yang dapat ditemukan.
Informatikawan Muslim
Setelah melihat peran-peran Informatika di atas, muncullah pertanyaan baru. Sebagai seorang muslim sekaligus informatikawan, peran apa yang bisa kita ambil untuk kebaikan islam? Apakah ikut serta dalam kebaikan, atau cukup dengan menonton arus yang ada?
Sebagai seorang informatikawan, kita dituntut untuk menghasilkan solusi-solusi teknologi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk menjadi insan yang bermanfaat yang berjalan di atas kebaikan. Sebagai keduanya, kita dapat berperan aktif untuk kebaikan Islam melalui teknologi.
Mari kembali membayangkan, ketika informatika melengkapi Islam, berapa banyak kebaikan yang mengalir?
Penulis: Muhammad Ichlasul Amal Yulianto (Mahasiswa Prodi Informatika – Program Sarjana)