Mengapa Muslim Perlu Mempelajari Kalender Hijriah?
Pendahuluan
Sebagai seorang muslim, memahami kalender Hijriah sangatlah penting. Kalender ini bukan sekadar sistem penanggalan, tetapi juga panduan utama dalam menjalankan ibadah dan mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam. Dengan memahami bulan-bulan dalam kalender Hijriah, seorang muslim bisa lebih terhubung dengan ajaran agama dan menjalankan kehidupannya sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Di zaman sekarang, di mana kebanyakan orang lebih akrab dengan kalender Masehi, banyak muslim yang mulai melupakan kalender Hijriah. Padahal, hampir semua ibadah utama dalam Islam berlandaskan kalender ini. Jika memahaminya dengan baik, kita akan lebih peka terhadap waktu-waktu penting dalam Islam dan bisa menjalani kehidupan dengan lebih Islami.
Berikut ini adalah beberapa manfaat pentingnya seorang muslim mempelajari kalender Hijriah.
1. Kalender Hijriah adalah kalender yang diakui oleh Allah Ta’ala
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu.” (QS. At-Taubah: 36)
Sistem penanggalan umat Islam yang digunakan untuk menandai berbagai macam waktu ibadah adalah penanggalan yang berpatokan dengan peredaran bulan. Permulaan setiap bulannya ditandai dengan permulaan bulan baru, tidak sebagaimana penanggalan orang-orang Romawi dan Persia. Oleh karenanya, Allah Ta’ala menekankan,
يَسْأَلونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, ‘Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia.’” (QS. Al-Baqarah: 189)
2. Panduan utama dalam ibadah
Kalender Hijriah berperan penting dalam menentukan waktu ibadah. Misalnya, ibadah puasa Ramadan yang dilakukan pada bulan Ramadan, perayaan Idul Fitri di bulan Syawal, serta Idul Adha yang jatuh pada bulan Zulhijah, yang juga bertepatan dengan ibadah haji.
Tanpa pemahaman yang baik tentang kalender Hijriah, seseorang bisa kesulitan menentukan kapan harus menjalankan ibadah tertentu. Misalnya, untuk mengetahui waktu Ramadan dimulai, umat Islam mengandalkan rukyat (pengamatan bulan) atau hisab (perhitungan astronomi). Jika mengabaikan kalender Hijriah, kita bisa kehilangan momen penting dalam ibadah.
Salah satu contohnya adalah ibadah puasa. Di dalam menentukan waktu mulainya puasa Ramadan, yang kita gunakan sebagai patokan adalah terbitnya hilal (bulan baru). Allah Ta’ala berfirman,
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan perihal tata cara mengetahui ‘bulan itu’ di dalam hadisnya yang berbunyi,
لاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلاَلَ، وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
“Janganlah kamu berpuasa sehingga kamu melihat hilal (awal bulan baru). Dan jangan pula kamu berbuka (berhari raya) sehingga kamu melihat hilal. Bila hilal tertutup awan (mendung), maka perkirakanlah (jumlah harinya).” (HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080)
Kalender Hijriah juga menjadi patokan waktu dimulainya bulan-bulan haji. Allah Ta’ala berfirman,
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ
“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Yaitu, bulan Syawal, Zulkaidah, dan sepuluh awal bulan Zulhijah. Kesemuanya itu adalah nama-nama bulan dalam kalender Hijriah dan bukan yang lainnya.
Selain ibadah yang bersifat wajib, ada juga ibadah sunnah yang dikaitkan dengan bulan tertentu dalam kalender Hijriah. Misalnya, puasa Ayyamul Bidh (puasa pada pertengahan bulan) yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Begitu pula dengan puasa pada hari Asyura di bulan Muharam dan puasa Syakban menjelang Ramadan. Dengan memahami kalender Hijriah, seorang muslim dapat lebih mudah mengatur jadwal ibadahnya secara rutin.
3. Mengenal peristiwa penting dalam sejarah Islam
Setiap bulan dalam kalender Hijriah memiliki makna dan sejarahnya sendiri. Misalnya, bulan Muharam merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam dan merupakan awal tahun baru Hijriah. Bulan Rabiulawal adalah bulan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lahir, sementara bulan Zulhijah adalah waktu pelaksanaan ibadah haji dan kurban. Dengan mempelajari bulan Hijriah, seorang muslim dapat memahami dan mengenang berbagai peristiwa bersejarah yang memiliki dampak besar dalam perkembangan Islam.
Contohnya, peristiwa hijrah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dari Makkah ke Madinah terjadi pada bulan Rabiulawal. Hijrah ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam karena menandai awal berkembangnya dakwah Islam di Madinah dan pembentukan masyarakat Islam yang lebih kuat. Dengan memahami sejarah ini, kita bisa lebih menghargai dan mengambil pelajaran dari perjalanan Islam.
Selain itu, memahami bulan-bulan Hijriah juga membantu dalam menghayati peristiwa besar seperti malam Lailatulqadar di bulan Ramadan, yang dianggap sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dengan mengetahui masa peristiwa-peristiwa ini terjadi, seorang muslim dapat lebih mempersiapkan diri untuk memaksimalkan ibadahnya pada waktu-waktu yang penuh berkah.
4. Meningkatkan identitas keislaman
Mengetahui dan memahami bulan Hijriah membantu seorang muslim dalam meningkatkan kesadaran keislamannya. Setiap bulan memiliki keutamaan tersendiri, seperti bulan Rajab yang dikenal sebagai bulan penuh ampunan dan bulan Syakban sebagai waktu untuk memperbanyak amal ibadah menjelang Ramadan. Dengan memahami makna setiap bulan, seorang Muslim dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
Selain itu, kalender Hijriah merupakan bagian dari identitas umat Islam. Di era modern yang didominasi oleh kalender Masehi, penggunaan kalender Hijriah dapat menjadi pengingat akan nilai-nilai Islam yang perlu dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman terhadap kalender ini juga dapat mempererat persatuan umat Islam di seluruh dunia karena kita berbagi sistem penanggalan yang sama dalam melaksanakan berbagai ibadah.
Sebagai contoh, saat seorang muslim menyadari bahwa bulan Muharam adalah salah satu dari empat bulan haram (bulan yang dimuliakan) dalam Islam, ia akan lebih berhati-hati dalam menjaga perbuatan dan ucapannya. Kesadaran ini membawa dampak positif dalam membentuk karakter seorang muslim agar lebih berakhlak mulia dan taat kepada ajaran Islam.
5. Mengatur kehidupan sehari-hari berdasarkan Islam
Dengan memahami bulan Hijriah, seorang muslim dapat lebih baik dalam merencanakan kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai Islam. Misalnya, dalam bisnis atau perencanaan keuangan, mengetahui waktu yang tepat untuk membayar zakat sangat penting. Selain itu, dalam konteks pendidikan dan kehidupan sosial, pemahaman tentang bulan Hijriah juga dapat membantu dalam merayakan atau memperingati hari-hari besar Islam dengan lebih baik.
Sebagai contoh, perhitungan haul zakat (satu tahun kewajiban zakat) didasarkan pada kalender Hijriah. Jika tidak memahami sistem ini, seseorang bisa saja terlambat dalam menunaikan zakat yang merupakan salah satu rukun Islam. Selain itu, dalam kehidupan sosial, seorang muslim yang memahami bulan Hijriah akan lebih mudah mengatur kegiatan-kegiatan berbasis keislaman, seperti memperbanyak sedekah di bulan Ramadan atau memperingati Isra Mikraj di bulan Rajab dengan kegiatan yang bermanfaat.
Bahkan dalam aspek kesehatan, kalender Hijriah juga memiliki peran penting. Salah satu contohnya adalah puasa sunah yang dilakukan pada hari-hari tertentu dalam kalender Islam, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak). Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa pola puasa semacam ini memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, seperti meningkatkan metabolisme dan menjaga keseimbangan tubuh.
Kesimpulan
Mempelajari kalender Hijriah bukan sekadar memahami sistem penanggalan, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan agama. Dengan memahami bulan Hijriah, kita bisa lebih disiplin dalam ibadah, mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam, serta meningkatkan kesadaran identitas keislaman.
Penulis: Kurniawan Dwi Irianto (Dosen Jurusan Informatika UII)