“Saya minta doa Ibu agar skripsi saya lancar“, begitulah pesan dari seorang mahasiswa yang masuk ke WhatsApp saya.
Sebagai seseorang yang juga pernah melalui fase itu, saya pun membalas, “Semoga Allah mudahkan skripsi Mbak. Skripsi memang bikin stresful… tapi nggak apa-apa, dijalani saja ya, Mbak“.
Lalu saya menambahkan, “Saya sendiri selalu ada problem saat skripsi, tesis sampai disertasi. Yang penting, kita fight terus dan ngerjain terus… karena suatu saat juga akan selesai juga… dan menjadi kenangan 🙂“
Skripsi: Antara Kebanggaan dan Masalah
Bagi mahasiswa tingkat akhir, menyandang status “sedang skripsi” adalah kebanggaan tersendiri, terutama di mata adik tingkat. Namun, status ini bisa berubah menjadi beban jika semester demi semester berlalu, bahkan berganti tahun, tetapi skripsi masih saja belum selesai.
Secara administratif, skripsi dimulai dari proposal dan diakhiri dengan sidang. Secara teknis, skripsi melibatkan perencanaan, penelitian, hingga pelaporan hasil. Namun, skripsi juga bisa dilihat dari sisi lain: sebagai ujian multifaset: bukan hanya kemampuan akademik, tetapi juga keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan, ketahanan mental, serta manajemen emosi.
Skripsi itu Ibadah
Dalam Islam, menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah. Skripsi bukan sekadar tugas akademik, tetapi juga bentuk mencari ilmu yang bermanfaat. Dengan niat yang lurus, skripsi bisa menjadi jalan meraih rida Allah. Selain itu, skripsi bukan hanya tentang hubungan kita dan dosen pembimbing, tetapi juga tentang amanah orang tua, harapan keluarga besar, dan peluang masa depan. Read more