Mahasiswa Informatika UII Lolos Pendanaan PKM-GFK

Albarra lolos PKM GFK

Albarra Lolos Pekan Kreativitas Mahasiswa

“Kesempatannya sih terbuka luas dan potensinya ada, tapi temen-temen kita yang kurang bisa memanfaatkan kesempatan itu,” tutur Albarra yang di tengah kesibukannya menyelenggarakan rangkaian webinar bersama asisten laboratorium Informatika, mendapat kabar gembira bahwa proposal PKM-nya pada bidang Gagasan Futuristik Konstruktif (GFK) disetujui untuk mendapatkan pendanaan.

GFK merupakan salah satu bidang dalam Program Kreativitas Mahasiswa yang bertujuan untuk memotivasi partisipasi mahasiswa dalam mengelola imajinasi dan persepsi yang futuristik namun konstruktif dengan upaya pencapaian tujuan SDGs di Indonesia. Keikutsertaan tim dari perguruan tinggi dalam PKM bidang ini dilakukan dengan memproduksi sebuah video yang siap unggah di YouTube. Tim bebas memilih topik yang berkaitan dengan satu dari 17 Sustainable Development Goals (SDG).

Bersama Natasya Mazida Rahman dan Palmy Prawinda Meliala yang berasal dari Teknik Industri angkatan 2016, Albarra mengajukan proyek dengan berjudul “Future Vending Machine for A Better Life Without Plastic Waste” yang merupakan turunan dari SDG nomor 14: Life Below Water.

Dalam video yang diajukan, Albarra bersama tim menceritakan secara visual betapa seriusnya permasalahan sampah di Yogyakarta dengan mengunjungi TPA Piyungan di Bantul. Narasi yang diangkat adalah bahwa sampah plastik dalam jumlah luar biasa banyak yang diproduksi setiap hari oleh manusia di darat, akan berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup di bawah laut. Sebab, saat TPA tidak dapat lagi menampung jumlah sampah yang terus dibuang, laut akan menjadi tempat yang paling praktis untuk menjadi lokasi pembuangan selanjutnya.

Atas keresahan tersebut, Tim Albarra mengusulkan sebuah ide pembuatan vending machine yang dapat mengurangi produksi sampah plastik. Alih-alih menyediakan minuman yang dikemas dalam botol plastik dan kaleng kepada konsumen, vending machine itu hanya menyediakan minuman tanpa kemasan. Sehingga, konsumen harus membawa tempat minum yang dapat digunakan berulang kali untuk membeli minuman yang disediakan dalam vending machine tersebut.

Tidak seperti PKM bidang lain yang mengutamakan konten proposal sebagai acuan penilaian, dalam PKM GFK konten yang disajikan dalam videolah yang menjadi komponen utama penilaian. Sehingga proses pengerjaan pengajuan PKM tersebut didominasi dengan proses produksi video yang meliputi pencarian ide, penentuan daftar footage video yang diperlukan, proses pengambilan gambar, dan proses editing.

Albarra yang juga mengajukan proposal dalam PKM bidang lain mengaku bingung mengapa sedikit sekali yang berminat untuk mengikuti PKM GFK. Padahal, dibandingkan dengan bidang lain, PKM GFK justru jauh lebih mudah karena tim yang ikut serta hanya perlu memproduksi sebuah video saja. Lebih lanjut lagi, ia menyayangkan partisipasi mahasiswa Informatika yang rendah dalam PKM, terutama di bidang GFK itu sendiri. Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah minimnya tekanan dari para pemangku kepentingan di Jurusan. Ia mengambil contoh, bahwa di Jurusan Teknik Industri, para mahasiswanya, terutama yang terdaftar sebagai asisten laboratorium sangat ditekan untuk mengikuti PKM. Menurutnya, mahasiswa Informatika selama ini lebih banyak dilibatkan oleh mahasiswa dari jurusan lain untuk menjadi teknisi dari ide mereka, sangat sedikit sekali yang menjadi inisiator dalam sebuah karya.

Sementara itu, ketika berbincang dari mana inspirasi untuk mengangkat tema sampah dan kehidupan di bawah laut daripada tema SDG lainnya, ia mengaku terinspirasi dari film NatGeo berjudul Before The Flood yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio.Film tersebut membahas perjalanan Leonardo Dicaprio sebagai Duta Perdamaian Dunia PBB dalam mencari penyebab-penyebab pemanasan global. Ia bersama tim merasa ada keunikan dalam masalah plastik karena sebetulnya plastik pada awalnya dibuat untuk menyelesaikan masalah pembalakan hutan dari industri kertas.

Terkait dengan dana yang didapatkan, Albarra belum tahu bagaimana pengelolaannya. Sebab, ia belum mendapatkan informasi mengenai tindak lanjut yang harus dilakukan oleh Tim PKM-GFK yang lolos pendanaan. Ia juga belum tahu apakah akan membuat produk fisik konsep vending machine-nya.