Kecanggihan Komputer Deteksi Penyakit Malaria
Siapa dari kamu yang pernah terjangkit malaria? Buat kamu yang belum tahu, malaria merupakan penyakit yang menular melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini disebabkan oleh parasit bertipe Plasmodium yang terdapat di tubuh si nyamuk yang menjadi inang.
Malaria bisa disembuhkan secara total, kok. Namun, bila tidak ditangani secara tepat, alih-alih sembuh, malaria bisa menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian. Karena itulah, deteksi dini penyakit malaria diperlukan untuk menekan angka kematian pasien.
Selama ini, pemeriksaan masih menjadi standar penegakan diagnosis malaria. Tetapi, metode pemeriksaan tersebut memakan waktu, pun hasil akurasi diagnosisnya bergantung pada tingkat keahlian serta pengalaman dokter atau ahli patologi yang menangani.
Nah, hal inilah yang mendasari Indri Dwi Febriani melakukan sejumlah penelitian berbasis pengolahan citra untuk mengidentifikasi parasit malaria secara otomatis yang berjudul Identifikasi Stadium Plasmodium Vivax untuk Penegakan Diagnosis Penyakit Malaria dengan Sistem Berbantuan Komputer. Penelitian yang dilakukan bersama Ibu Izzati Muhimmah dan dr. Novyan Lusiyana dari FK UII ini bertujuan untuk mengusulkan metode pengolahan citra yang dapat digunakan untuk identifikasi stadium parasit malaria Plasmodium vivax.
Metode yang digunakan pada penelitian ini, di antaranya mengubah citra RGB ke kanal S (saturation) pada ruang warna HSV, lalu segmentasi dan operasi morfologi. Selanjutnya, dilakukan ekstraksi fitur tekstur, ukuran, serta bentuk. Fitur-fitur yang didapatkan kemudian diseleksi dengan metode CSF dan untuk proses klasifikasinya digunakan metode Support Vector Machine (SVM).
Penelitian yang menggunakan 30 citra sediaan darah tipis ini menunjukkan bahwa metode yang diusulkan mendapatkan nilai akurasi sebesar 64%, loh. Wah, nggak heran, kalauu makalah ini menjadi salah satu makalah terbaik di Kolokium Informatika 2020 lalu.