Gamifikasi untuk Pendidikan di Masa Depan, Bagaimana Bisa?

Pernahkah Anda bertanya mengapa olahraga senam terasa menyenangkan dan olahraga lari terasa berat jika sendirian? Yap, senam akan terasa menyenangkan karena dilengkapi musik. Begitu juga lari, bagi kita orang awam yang jarang berolahraga, mungkin lebih menyenangkan bila lari bersama teman-teman.

Itulah konsep gamifikasi. Apa itu gamifikasi?

Gamifikasi adalah sebuah metode pembelajaran yang menerapkan dinamika dan mekanika gim demi meningkatkan kualitas luaran pembelajaran. Sederhananya, gamifikasi adalah suatu teknik yang memasukkan unsur-unsur gim ke dalam bidang lain. 

Nah, lantas, bagaimana menerapkan gamifikasi dalam dunia pendidikan? Hal ini telah dibahas secara tuntas oleh Dr. Syarif Hidayat dalam NUNI IT Online Seminar Phase #2: Peran Teknologi Informasi dalam Kehidupan Global dengan judul Gamification: The Future of Education. Seminar ini dihelat secara daring melalui Zoom Meeting dan YouTube Live Streaming pada Rabu, 7 April 2021.

gamification-for-the-future-education

Belajar terkadang terasa sangat tidak menyenangkan dan membosankan. Materi yang banyak membuat kita tidak fokus. Apalagi di masa pembelajaran daring, perubahan proses pembelajaran yang tiba-tiba menyebabkan ketidakefisienan pada pembelajaran secara daring. Tidak hanya itu, banyak pendidik yang gagap dengan pembelajaran daring sehingga pembelajaran seringkali dilakukan dengan pemberian tugas,sementara peserta didik belum mampu belajar secara mandiri.

Karena masalah itulah, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang lebih terstruktur dan terencana. Gamifikasi bisa menjadi salah satu solusi, belajar jadi lebih menyenangkan dan menantang.

Gim adalah bidang pertama yang merangkul human focused design. Gim menjadi menarik karena tidak memaksakan penggunanya. Banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk bermain gim hanya untuk merasakan “experience”.

Beberapa elemen gamifikasi yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan, misalnya:

  1. Konteks belajar (contoh kasus di dunia nyata)
  2. Jalan cerita yang terstruktur sehingga informasi terbuka sedikit demi sedikit seiring proses belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan konsep level. 
  3. Dadu untuk memberikan pengalaman pengambilan peluang sehingga membuat variasi jalan cerita, unpredictability, dan misteri.
  4. Rewards berupa points maupun digital badges untuk menunjukkan capaian
  5. Avatar untuk representasi diri
  6. Challenge untuk membangkitkan tantangan
  7. Miniquest untuk mendorong keingintahuan
  8. Karakter untuk menunjukkan personality

Materi selengkapnya, bisa Anda saksikan pada video di bawah ini: