Tidak Ada Nikmat Yang Remeh, Bersyukurlah!

bersyukur https://ummattv.com/post/bersyukur

Alhamdulillah, setiap pagi hari kita dapat terbangun, kemudian kita mampu membuka mata. Kita masih dapat melihat indahnya langit fajar dan mendengar suara kicauan burung. Kita pun masih bisa menghirup udara segar di pagi hari. Kita juga masih mampu untuk menggerakkan tangan dan kaki. Ditambah lagi, anggota badan kita masih lengkap dan masih dapat berfungsi dengan baik.

Anugerah yang lainnya yaitu kenikmatan ketika lidah kita masih bisa merasakan lezatnya secangkir teh atau kopi. Kita juga masih memiliki sarapan di pagi hari sebagai bahan bakar aktivitas kita. Bahkan kita tidak perlu cemas tentang apa yang kita makan untuk nanti siang, malam, bahkan untuk makan di keesokan harinya. Seandainya kita tidak bisa memasak pun, kita masih memiliki pilihan untuk pergi ke warung-warung di dekat tempat tinggal kita untuk membeli makanan yang kita inginkan. 

Tidak lupa pula rasa aman yang Allah anugerahkan kepada negeri kita. Kita masih dapat berkumpul dengan keluarga, bertemu dengan sanak saudara, dan teman-teman kita tanpa ada rasa khawatir akan serangan tembakan peluru atau suara dentuman bom. Kita masih jauh lebih beruntung ketimbang saudara-saudara kita di Palestina yang setiap harinya masih terus dihantui dengan peperangan dan ketidaknyamanan karena hilangnya rasa aman. 

Sadarkah kita, bahwa pada kejadian-kejadian tersebut terdapat banyak sekali nikmat Allah Ta’ala yang ada pada diri kita? Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, 

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi no. 2346, Ibnu Majah no. 4141)

Sebagai seorang muslim, hadis di atas merupakan sebuah kabar gembira. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan bahwa seakan-akan kita telah memiliki segalanya apabila kita memiliki tiga hal, yaitu rasa aman, kesehatan, dan makanan. Sekilas mungkin tiga hal tersebut tidak terlalu istimewa dalam kehidupan kita karena ketiganya merupakan hal yang biasa kita rasakan.

Kita mungkin perlu sejenak merenung apabila rasa aman di negeri kita ini hilang. Kemudian peperangan terjadi di berbagai tempat. Orang-orang akan merasa ketakutan, meskipun berada di dalam rumahnya. Orang-orang yang tinggal di negeri yang sedang dilanda peperangan akan terus diliputi rasa khawatir ketika pergi keluar rumah. Mereka juga tidak akan merasa nyamannya tidur di malam hari karena khawatir jika tiba-tiba serangan datang. 

Sebagai manusia, kita  terkadang masih bersikap lalai dan abai terhadap jutaan kenikmatan yang terus menghampiri diri kita. Terkadang kita hanya fokus pada sesuatu yang tidak ada pada diri kita. Misalnya ketika kita merasakan sakit kepala atau sakit pada salah satu anggota badan. Sudah menjadi tabiat manusia bahwa kita akan cenderung mengeluh dan merasa tidak nyaman. Namun, dibalik rasa sakit tersebut, kita perlu mengingatkan diri kita bahwa masih ada banyak sekali kenikmatan lainnya yang masih dapat kita rasakan. Meskipun kepala kita terasa sakit, kita perlu menanamkan rasa syukur bahwa Allah masih memberikan kita kesempatan untuk mampu bernafas, berjalan, berbicara, dan lain sebagainya. 

Jangan pernah kita menjadi hamba yang meremehkan anugerah kenikmatan yang kita dapat dari-Nya. Pada hakikatnya, tidak ada nikmat Allah yang sepele. Sekecil apapun nikmat yang kita rasakan, hal tersebut merupakan bagian dari limpahan anugerah Allah yang luar biasa dan tidak ada bandingannya. Mungkin sesekali kita tidak sadar, kita menyepelekan kenikmatan mampu menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri. Namun, suatu saat kita merasakan pegal di bagian leher sehingga kepala kita tidak dapat menengok dengan sempurna. Maka, kita baru menyadari betapa berharganya nikmat menggerakkan dan menolehkan kepala. Kita sebagai manusia sering kali tersadar akan nikmat suatu hal tatkala nikmat tersebut telah hilang dari diri kita. 

Oleh karenanya, melalui tulisan ini, mari kita sejenak merenung bahwa Allah senantiasa menganugerahkan kenikmatan hidup yang tak terhingga. Saking banyaknya nikmat yang Allah berikan, kita tidak akan pernah mampu untuk menghitungnya. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).

Jadilah kita seorang hamba yang terus bersyukur karena Allah berjanji untuk menambah nikmat tersebut apabila kita mau bersyukur sebagaimana dalam firman-Nya,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)


Sleman, 12 Januari 2024
Ahmad Fathan Hidayatullah
Dosen Jurusan Informatika UII