,

Bahaya Scam di Era Digital: Waspadai Penipuan Online yang Merugikan

Hidup di era digital yang semakin canggih memang memberi banyak manfaat bagi kita, sepertinya mudahnya mengakses internet. Namun, tidak hanya memberikan manfaat, adanya perkembangan teknologi ini juga membuka pintu ancaman, salah satunya yaitu penipuan online atau scam. Penipuan online ini marak terjadi di lingkungan masyarakat dan kian meresahkan karena para pelaku semakin licik dan memanfaatkan berbagai media digital untuk memangsa korbannya.

Maka, penting bagi kita untuk mengenali dan memahami berbagai macam bentuk scam agar kita dapat menjadi lebih waspada. Berikut merupakan beberapa bentuk scam yang sering terjadi di media digital serta cara menghindarinya menurut perspektif Islam.

Beberapa Scam Populer

1. Phishing

Merupakan salah satu modus penipuan yang sering terjadi di sekitar kita. Biasanya, pelaku akan menyamar sebagai seseorang yang bekerja di lembaga resmi, seperti bank atau institusi pemerintahan. Setelah itu, pelaku akan meminta korban untuk mengisi data atau informasi pribadi mereka di sebuah situs web yang sengaja mereka buat semirip mungkin dengan situs web aslinya untuk meyakinkan korban.

Contoh nyata dari kasus ini adalah ketika seseorang menerima sebuah e-mail dari sebuah bank yang menginformasikan korban bahwa mereka sedang mengalami suatu masalah dan korban diminta untuk melakukan verifikasi data. Dengan cara tersebut, korban akan percaya dan memberikan informasi penting kepada pelaku penipuan tanpa sadar.

2. Investment Scam

Salah satu bentuk dari penipuan ini adalah money game/skema Ponzi. Korban akan ditawari investasi menjanjikan, seperti mendapatkan keuntungan besar dengan resiko rendah. Pada awalnya, korban akan mendapat keuntungan sesuai dengan janji tersebut untuk memancing lebih banyak orang dan lebih banyak uang yang diinvestasikan. Namun, tentu pada akhirnya para korban akan kehilangan uang mereka.

“Untung Besar Dalam Waktu Cepat!” merupakan slogan pelaku dalam melakukan investment scam ini. Sangat menggiurkan tentunya. Namun, sebagai seseorang yang meyakini ajaran Islam, kita harus ingat bahwa Islam melarang praktik tipu daya dan penipuan.

3. Romance Scam

Jenis penipuan yang satu ini melibatkan perasaan emosional. Pelaku akan berpura-pura jatuh cinta kepada korban melalui sosial media, seperti Bumble dan Instagram. Seiring berjalannya waktu, korban akan terikat secara emosional dengan pelaku dan pelaku akan mulai meminta uang kepada korban dengan berbagai alasan. Biasanya, sebelum mulai meminta uang, pelaku akan menjalin hubungan palsu dengan korban selama beberapa minggu bahkan bulan.

4. Fake Online Shopping

Di era digital ini, belanja online sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat sehingga muncullah penipuan belanja online. Pelaku akan menjual suatu produk dengan harga murah. Setelah korban membayar, biasanya barang yang datang tidak sesuai dengan gambar yang ada di sosial media atau bahkan tidak sampai ke tangan korban sama sekali. Salah satu produk yang biasanya menjadi target penipu adalah barang elektronik. Maka, sebagai seorang konsumen kita harus bijak dan berhati-hati dalam berbelanja online.

 Cara Menghindari Scam

1. Jangan Memberikan Informasi Pribadi dengan Mudah

Waspadai e-mail atau pesan mencurigakan yang meminta kita untuk memberikan informasi pribadi. Periksa ulang keaslian sumber e-mail dengan menghubungi pihak terkait melalui saluran resmi.

2. Verifikasi Orisinalitas Sumber

Jika mendapat sebuah tawaran melalui e-mail atau situs manapun, periksa dan pastikan kembali bahwa tawaran tersebut datang dari situs resmi dan terpercaya. Alangkah baiknya untuk tidak terburu-buru dalam merespon suatu e-mail atau tawaran yang menggiurkan.

3. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan

Untuk mendeteksi dan menghindari berbagai ancaman, gunakan antivirus atau perangkat lunak keamanan pada perangkat.

4. Hati-hati Terhadap Tawaran yang Terlalu Bagus

Bersikap skeptis terhadap tawaran yang terlalu bagus merupakan cara jitu dari menghindari penipuan. Bahkan, Islam juga sudah mengajarkan kita agar tidak mudah tergiur oleh segala hal yang terlalu cepat atau instan. Dalam sebuah hadis, Rasululllah saw. bersabda, “Barang siapa yang menipu, maka ia bukan termasuk golonganku” (HR. Muslim). Hadis ini mengingatkan kita untuk selalu menghindari segala bentuk penipuan, terlebih yang terlihat menguntungkan.

5. Laporkan Penipuan

Jika kita menemukan upaya penipuan atau mengalami penipuan, segera laporkan ke pihak berwajib, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Kepolisian Siber. Dengan melaporkan kasus penipuan, kita juga membantu orang lain agar terhindar dari penipuan.

Perspektif Islam tentang Penipuan

Islam melarang keras segala bentuk penipuan. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil…” (QS. Al-Baqarah [2]:188).

Ayat ini menegaskan bahwa haram hukumnya mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar dan sangat dilarang dalam Islam.

Selain itu, Rasulullah saw. juga bersabda,

“Sesungguhnya kejujuran akan membawa pada kebaikan, dan kebaikan akan membawa kepada surga, dan sesungguhnya kebohongan akan membawa pada kejahatan, dan kejahatan akan membawa kepada neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menjelaskan bahwa nilai moral yang harus dijaga dan dimiliki oleh setiap muslim adalah selalu berbuat jujur dan menghindari penipuan.

Kesimpulan

Sebagai umat Islam, kita harus selalu waspada dan berhati-hati terhadap penipuan online atau scam yang merupakan salah satu ancaman berbahaya di era digital ini. Dengan memahami tentang berbagai jenis penipuan, cara menghindarinya, dan berpegang teguh pada ajaran Islam tentang larangan penipuan, kita dapat menjaga diri kita sendiri, maupun orang lain dari ancaman penipuan online yang merugikan.

Referensi

Penulis (Mahasiswa S-1 Informatika UII): Mohammad Gana Firman Mahendra