Kolokium Prodi Informatika Program Sarjana UII merupakan wadah publikasi ilmiah bagi mahasiswa. Berikut jadwal dan informasi Kolokium Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023:
Itulah pertanyaan yang kerap dilontarkan di awal pertemuan mata kuliah Bahasa Arab. Sejak tahun 2016, Program Studi Informatika – Program Sarjana FTI UII mulai memberlakukan mata kuliah Bahasa Arab dalam kurikulumnya. Persepsi yang jamak dimiliki masyarakat, bahasa Arab hanya dipelajari di jurusan-jurusan yang berkaitan dengan ilmu agama Islam, di pondok-pondok pesantren, atau di lembaga-lembaga bahasa asing. Umumnya, tujuan belajar pun disesuaikan dengan kepentingan masing-masing, apakah kepentingan akademik atau kepentingan karier. Maka, wajar jika pertanyaan ini muncul. Padahal, belajar bahasa Arab memiliki urgensi yang sangat penting diketahui semua umat Islam apapun bidang ilmu/kariernya.
Urgensi belajar bahasa Arab adalah sebagai berikut:
1. Belajar bahasa Arab merupakan suatu kewajiban.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam Syafii (w. 204 H) sbb:
“Wajib bagi setiap muslim belajar bahasa Arab sesuai dengan kesanggupannya agar benar dalam bersyahadat lâilaha illallâh dan muhammadun abduh wa rasûluh, membaca Kitabullah, melafazhkan dzikir yang diwajibkan atasnya seperti takbir, tasbih, tasyahhud, dan lain-lain. Jika dia berkenan mendalami bahasa yang dijadikan Allah sebagai bahasa penutup para nabi-Nya dan bahasa kitab terakhir yang diturunkan-Nya ini, maka itu lebih baik baginya.”
Syaikhul Islam (w. 728 H) juga berkata:
Bahasa Arab itu bagian dari agama. Mempelajarinya adalah sangat diwajibkan karena memahami al-Kitab dan as-Sunnah adalah wajib, dan keduanya tidak bisa dipahami kecuali dengan bahasa Arab. Kewajiban yang tidak bisa sempurna kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib. Kemudian, di antara bahasa Arab itu ada yang fardhu ‘ain dan ada yang fardhu kifayah” (Iqtidha Shirathal Mustaqim: 207).
2. Bahasa Arab adalah bahasa Islam.
Al-Qur’an dan Hadits datang dalam bahasa Arab. Allah Swt. berfirman, Read more
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/05/belajar-bahasa-arab.jpg540960informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-05-19 13:09:002023-05-31 13:11:38Mahasiswa IT Kok Belajar Bahasa Arab?
Digitalisasi menjadi sebuah jargon dan buzzword yang sering dimunculkan oleh beragam organisasi dan institusi. Konsep ini menjadikan semakin banyak organisasi yang mengandalkan teknologi informasi (TI) untuk mencapai tujuan strategis. Namun demikian, investasi teknologi informasi, terutama pada skala enterprise, tidaklah murah. Oleh karenanya, menjadi sangat krusial untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan efektif dan mampu memberikan nilai tambah yang optimal. Dalam konteks ini, tata kelola TI yang tepat sangatlah penting dalam memastikan bahwa inisiatif TI yang diambil selaras dengan tujuan bisnis dan strategi organisasi. Tata kelola TI menjawab pertanyaan “mengapa” dalam inisiatif dan investasi TI dengan memberikan justifikasi yang tepat. Pertanyaan tersebut adalah “mengapa inisiatif TI dilakukan dan bagaimana mengarahkan agar investasi TI yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan strategis dari organisasi?”.
Akan tetapi, dari berbagai literatur, ditemukan bahwa cukup banyak proyek inisiatif TI yang diimplementasikan oleh kebanyakan perusahaan mengalami kegagalan dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu, keberadaan tata kelola TI yang baik menjadi instrumen kunci untuk menghindari risiko kegagalan proyek dan juga mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam mencapai sasaran strategis perusahaan. Tata kelola TI yang efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan yang tepat dan konsisten, mencakup pengaturan proses, kebijakan, dan struktur, harus selaras dengan strategi bisnis perusahaan dan menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan.
Prinsip Utama Tata Kelola TI
Paling tidak, ada empat prinsip utama dari tata kelola TI, yakni: prinsip teknologi informasi, infrastruktur teknologi informasi, arsitektur teknologi informasi, dan investasi teknologi informasi.Read more
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/05/tata-kelola-teknologi-informasi.png6481156informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-05-15 12:37:012023-05-31 12:45:52Bagaimana Tata Kelola Teknologi Informasi Membantu Organisasi Tumbuh Berkembang?
Islam dikenal sebagai agama yang tidak hanya mencakup ritus hubungan makhluk dengan khaliknya, tetapi juga menawarkan lengkapnya pembahasan hingga ke tataran peradaban. Islam yang lengkap dan sempurna menjadi faktor penting dalam menuju kepada gagahnya peradaban yang jika dihitung, kiranya sudah lebih dari 1444 tahun usia peradaban ini. Tentu dinamika selalu ada. Di bilangan usia yang tidak singkat itu, beragam cerita dilalui, manis getirnya hidup menjadi kisah yang tidak terpisahkan dari berkembangnya Islam.
Ruang lingkup pembahasan mengenai Islam bisa didekati dengan 5W+1H, why-what-which-when-who dan how, yang terwakilkan kepada aqidah, syariah, dan dakwah. Pertanyaan why menjawab perkara aqidah, mengenai alasan manusia dihidupkan di muka bumi. Kemudian what dan which mewakili syariah, yaitu tentang apa saja yang manusia perlu taati, bersama dengan when yang menerangkan kapan saja ketaatan kepada Allah SWT harus diwujudkan, serta who yang memberikan petunjuk mengenai aktor yang dikenai hukum. Terakhir, how mengenai bagaimana dakwah menjadi cara bagaimana manusia memahami Islam.
Pertanyaan why berkait dengan aqidah Islam, yaitu ikatan berbasis kesadaran manusia sebagai makhluk atas hubungannya dengan Allah Swt. sebagai khalik. Berbekal kesadaran ini, muncul alasan kuat yang menjadi dasar akan perlunya manusia untuk taat kepada Allah sejak para sahabat yang mendampingi Rasulullah, para tabiin, tabiit tabiin, hingga manusia yang hidup di hari ini. Dalam masa awal dakwah, Rasul saw. bersama para sahabat nabi yang mulia memperbaiki aqidah manusia agar menundukkan dirinya kepada Islam. Sahabat nabi adalah manusia yang mengenal, melihat langsung, dan berjuang bersama nabi saw. dan meninggal dalam keadaan beragama Islam. Para sahabat nabi memiliki peran besar dalam menorehkan sejarah yang membentuk peradaban Islam hingga hari ini. Tentu dengan perjuangan yang tidak ringan di tahap-tahap awal turunnya Islam. Peran-peran sahabat ini menarik untuk diulas lebih lanjut untuk memahami bagaimana kita semestinya bersikap terhadap keberadaan Islam sebagai petunjuk di kehidupan kita.
Menuju Kemajuan Islam
Ramadan, Turunnya Wahyu Pertama
Nabi saw. diangkat sebagai utusan Allah Swt. pada usia Beliau yang ke-40, yaitu pada 611 tahun masehi. Ini ditandai dengan diturunkannya wahyu pertama kali melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Sejak saat itu, berangsur ayat-ayat Al Quran turun berkaitan dengan kejadian-kejadian yang berlangsung. Meski, Al Quran sendiri menurut beberapa literatur, sebagai perkataan atau firman Allah turun ke langit dunia dalam satu kesatuan penuh yang juga turun di bulan Ramadan.
Nabi saw. menyampaikan risalah-risalah yang turun kepada umat manusia, terutama kepada para sahabat dalam sebuah kerangka yang para ulama menyebutnya tatsqif, yaitu proses penyampaian pengetahuan yang berdasar akidah Islam atau tsaqofah Islamiyah. Tatsqif merupakan tahapan pertama dalam fase dakwah Rasulullah saw. Ayat-ayat Al Qur’an pada awalnya disampaikan secara tertutup, salah satunya di rumah sahabat Arqam, hingga Allah Swt. perintahkan untuk dakwah secara terbuka. Pada situasi ini, Rasulullah mulai masuk ke fase dakwah yang kedua, yaitu tafa’ul maal ummah, atau menginteraksikan Islam kepada umat.
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2022/01/muhsin-ck-8BcNsqDJy2I-unsplash-scaled.jpg25601921informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-05-12 11:42:252023-05-31 11:43:51Teguh Hati Ala Sahabat Nabi
Matematika menjadi nenek moyang bidang ilmu komputer atau informatika. Beberapa mata kuliah atau topik bahasan bertema matematika yang masuk dalam kurikulum ilmu komputer atau informatika di antaranya adalah kalkulus, logika matematika/informatika, aljabar linier matriks, dan metode numerik. Untuk mendukung pembelajaran matematika bagi mahasiswa Ilmu Komputer atau Informatika, beberapa software telah digunakan, seperti Matlab, Maple, Graphmatica, R Studio, dan lainnya. Namun demikian, pada beberapa tahun terakhir, bahasa pemograman R menjadi semakin populer digunakan untuk komputasi matematika dan statistika.
Bahasa R merupakan bahasa pemrograman untuk analisis data dan grafik. Bahasa ini berawal dari bahasa pemrograman S yang dikembangkan oleh Rick Becker dari AT&T Bell, John Chambers dan Allan Wilks Laboratorium (1976) [1]. R Studio merupakan salah satu software untuk menjalankan bahasa R. Software ini banyak disukai karena dapat dijalankan dalam beragam sistem operasi seperti Windows, Mac OS, dan bermacam-macam platform UNIX.
R merupakan bahasa pemrograman yang memanfaatkan banyak fungsi dalam praktiknya. Pengguna dapat mendefinisikan fungsi baru yang tidak disediakan oleh R sesuai dengan keinginannya. R menawarkan banyak fitur luar biasa. Bahasa R mengandung banyak paket-paket yang mendukung perhitungan matematis atau statistik. Bahkan, bahasa R memiliki hingga 7000+ paket seperti tidyverse untuk data science, pracma untuk analisis diferensial, dll. R terintegrasi untuk pemrosesan data, perhitungan dan pembuatan grafik, serta memiliki sekumpulan operator untuk menghitung array, terutama matriks [2]. R juga memiliki library visualisasi yang sangat beragam, baik yang merupakan fungsi dasar pada R maupun dari sumber lain seperti ggplot dan lattice.
Pemanfaatan Bahasa R Pada Matematika Informatika
Pemanfaatan Bahasa R untuk matematika Informatika di antaranya adalah:
1. Himpunan
Operasi himpunan dapat dijalankan dengan mengaktifkan paket terlebih dahulu melalui perintah “library (sets)”. Untuk membuat himpunan, perlu ditetapkan suatu variabel sebagai nama dari himpunan, contohnya: varibel A. Misalnya himpunan A memiliki anggota 1 – 6. Notasi pada prompt (>) R adalah:Read more
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2021/06/programmer-scaled.jpg17072560informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-05-10 11:04:332023-05-31 11:14:01Pemanfaatan Bahasa R dalam Mata kuliah Matematika Informatika
AI atau kependekan dari Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan teknologi yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Tujuan utama dari AI adalah untuk menciptakan mesin yang dapat berpikir, belajar, dan bertindak seperti manusia dalam situasi yang berbeda-beda. AI mencakup berbagai teknik seperti machine learning, computer vision, natural language processing, dan robotics. AI digunakan dalam berbagai aplikasi seperti kendaraan otonom, pengenalan wajah, rekomendasi produk, dan chatbot. Selain itu, AI juga berperan dalam membantu mahasiswa.
Bagaimana cara AI membantu mahasiswa?
AI dapat membantu mahasiswa dalam berbagai cara, antara lain:
AI dapat membantu mahasiswa untuk belajar secara online dengan menyediakan konten pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar mahasiswa. AI dapat mempelajari kebiasaan minat dan belajar mahasiswa, serta merekomendasikan materi atau bahan belajar yang sesuai.
Contoh AI nya adalah aplikasi Ruang Guru.
Pemanfaatan AI oleh Ruang Guru
AI dapat membantu mahasiswa dalam mengevaluasi dan menganalisis tugas mereka. Dengan menggunakannya, AI dapat menganalisis esai, makalah, dan tugas lainnya, memberikan umpan balik mendetail, dan membantu mahasiswa memahami cara meningkatkan kualitas tugas mereka.
Contoh AI nya adalah aplikasi Turnitin.
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/03/robot-running-AI-2.png7161157informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-05-08 13:46:472023-05-21 13:54:20Teknologi AI untuk Mahasiswa
Canva adalah layanan desain grafis daring yang telah digunakan banyak orang. Canva mencetuskan ide untuk membuat siapapun dapat mendesain apapun. Canva telah membuat banyak fitur untuk mendukung ide mereka. Salah satu contoh fitur yang baru saja diadaptasi Canva adalah AI-Generated Image.
Apa saja kegunaan Canva?
Aplikasi Canva memiliki banyak kegunaan dalam pembuatan sebuah desain grafis. Beberapa kegunaan Canva antara lain sebagai berikut.
1. Mendesain logo
Logo merupakan sebuah entitas suatu organisasi yang memiliki filosofi tertentu yang menggambarkan keunikan atau identitas dari brand organisasi tersebut. Logo menjadi hal yang krusial bagi setiap pemilik brand. Oleh karena itu, Canva menyediakan template yang memudahkan pengguna untuk mendesain logo sesuai keinginan mereka.
2. Mengkreasikan Sebuah Poster
Di Canva, pengguna juga dapat membuat poster untuk mempromosikan produk, jasa, atau sebuah event tertentu. Canva memiliki banyak template poster yang menarik, mulai dari yang gratis hingga berbayar. Template-template ini dapat dikreasikan pengguna dengan mudah dan sesuai keinginan.
3. Membuat Konten Media Sosial
Beberapa konten media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook memiliki gambar pada beberapa postingan-nya. Hal ini bertujuan untuk menarik pembaca. Canva menyediakan berbagai template konten yang disesuaikan dengan ukuran template media sosial tersebut. Di sini, pengguna dapat menambahkan elemen-elemen tertentu untuk mempercantik tampilan konten yang dibuatnya.
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/05/Canva-3.png9421421informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-05-05 15:11:292023-05-16 15:20:40Canva Merilis Fitur Baru dengan Teknologi AI
Setelah menjalani puasa dan ujian di bulan Ramadan yang penuh keberkahan, umat Islam diharapkan mampu mempertahankan dan meneruskan amalan-amalan selama bulan Ramadan. Idulfitri menjadi pertanda bahwa bulan Ramadan berlalu. Kini, umat Islam dihadapkan dengan bulan Syawal yang memiliki keutamaan tersendiri. Syawal bermakna sebagai bulan peningkatan ibadah atau bulan akselerasi amal. Lalu, ibadah apa saja yang dapat kita amalkan di bulan Syawal ini?
Berpuasa
Bulan Syawal adalah bulan yang tepat bagi umat Islam untuk kembali merasakan nikmatnya ibadah puasa. Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan puasa selama enam hari di bulan Syawal. Banyak pahala yang akan didapat bila kita menjalankan ibadah puasa ini, bahkan setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah saw. dalam salah satu hadis, yang artinya: “Barangsiapa puasa Ramadan, kemudian ia sertakan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh. (HR Muslim).
Puasa Syawal bisa menjadi pertanda diterimanya puasa di bulan Ramadhan. Artinya, orang yang mengerjakan puasa enam hari di bulan Syawal menunjukkan bahwa puasanya selama Ramadhan diterima oleh Allah SWT. Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Lathaiful Ma’arif fima li Mawasimil ‘Am minal Wazhaif mengatakan:“Tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah dengan konsisten terus beribadah setelahnya. Dan tanda-tanda ditolaknya ketaatan adalah dengan melakukan kemaksiatan setelahnya. Betapa mulianya suatu ibadah yang dilakukan setelah ibadah yang lain, dan betapa jeleknya sebuah keburukan yang dilakukan setelah ibadah.” Selain itu, puasa Syawal bisa menjadi penutup kekurangan-kekurangan yang bisa menghilangkan kesempurnaan puasa selama bulan Ramadan.Read more
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/05/syawal.jpg470786informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-05-04 09:47:142023-05-17 10:11:20Amalan Bulan Syawal
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengambil pelajaran dari kisah Nabi Musa ‘Alaihissalam, salah seorang nabi dan rasul yang dikisahkan di banyak tempat dalam Al-Qur’an. Kisah ini diambil dari Al-Qur’an surat Al-Qashash, yaitu ketika Nabi Musa ‘Alaihissalam pergi dari Mesir menuju ke Madyan. Beliau melarikan diri dari kejaran tentara Firaun setelah tidak sengaja memukul seseorang dan kemudian meninggal. Kemudian sampailah Nabi Musa ‘Alaihissalam di tengah gurun di negeri Madyan yang di sana terdapat sumber air untuk minum. Allah Ta’ala berfirman,
Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya”. (QS. Al-Qashash [28]: 23)
Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (QS. Al-Qashash [28]: 24)
Pada saat itu, Nabi Musa ‘Alaihissalam berada dalam kondisi yang sangat tidak mengenakkan. Pertama, beliau adalah orang yang sedang dalam pengejaran tentara Firaun karena tidak sengaja menghilangkan nyawa seseorang. Beliau merasa sangat bersalah dan takut atas kejadian tersebut. Kedua, beliau sedang berada di negeri orang tanpa bekal apapun, kecuali hanya pakaian yang melekat di badan saja. Ketiga, beliau merasakan keletihan, kehausan, dan kelaparan setelah menempuh jauhnya perjalanan. Namun, di balik kondisi tersebut, ketika beliau melihat ada dua orang perempuan yang mengalami kesulitan, tanpa berpikir panjang beliau langsung bergegas untuk menolongnya. Dari sini, ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik.Read more
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2023/05/Musa_Moses1.png234273informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-05-02 11:18:532023-05-02 11:19:10Memetik Faedah dari Kisah Nabi Musa ‘Alaihissalam
Sejak ilmuan yang bernama Ada Lovelace, matematikawan yang sering disebut sebagai programmer pertama di dunia, menulis algoritma untuk mesin pada abad ke-19, para programmer telah menerjemahkan berbagai macam solusi menjadi instruksi yang dapat dimengerti oleh komputer[1]. Sejak itu, teknologi AI berkembang dengan pesat. Saat ini, banyak orang mempertanyakan bisa tidaknya AI menggantikan pekerjaan programmer di industri IT.
Apakah AI dapat menggantikan pekerjaan programmer? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan masyarakat umum. Banyak orang beranggapan bahwa AI akan menggantikan banyak pekerjaan manusia, terlebih pada bidang programming. Hal ini didukung oleh sejumlah kemampuan AI yang dapat menyaingi manusia seperti menghasilkan beberapa referensi dan solusi untuk suatu permasalahan dalam koding, meningkatkan kualitas dari kode sehingga menghasilkan kode yang efisien[2], dan dapat menyelesaikan permasalahan programmer yang sederhana dan yang bersifat repetitif[2]. Dengan kemampuan seperti itu, tidak mengherankan orang-orang akan memiliki asumsi bahwa AI akan perlahan-lahan bisa menggantikan pekerjaan para programmer di masa mendatang.
Meskipun kemampuan AI di atas terlihat menakjubkan, terdapat beberapa alasan mengapa AI masih belum bisa menggantikan manusia dalam pekerjaan programmer:Read more
https://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2021/06/programmer-scaled.jpg17072560informatikahttps://informatics.uii.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/Logo-webTF-UII-1030x420.pnginformatika2023-04-28 14:58:042023-05-16 15:09:25Apakah AI Dapat Menggantikan Pekerjaan Programmer?