Amalan Bulan Syawal

syawal
Penulis: Dhoni Mukhlisin

Setelah menjalani puasa dan ujian di bulan Ramadan yang penuh keberkahan, umat Islam diharapkan mampu mempertahankan dan meneruskan amalan-amalan selama bulan Ramadan. Idulfitri menjadi pertanda bahwa bulan Ramadan berlalu. Kini, umat Islam dihadapkan dengan bulan Syawal yang memiliki keutamaan tersendiri. Syawal bermakna sebagai bulan peningkatan ibadah atau bulan akselerasi amal. Lalu, ibadah apa saja yang dapat kita amalkan di bulan Syawal ini?

Berpuasa

Bulan Syawal adalah bulan yang tepat bagi umat Islam untuk kembali merasakan nikmatnya ibadah puasa. Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan puasa selama enam hari di bulan Syawal. Banyak pahala yang akan didapat bila kita menjalankan ibadah puasa ini, bahkan setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah saw. dalam salah satu hadis, yang artinya: “Barangsiapa puasa Ramadan, kemudian ia sertakan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh. (HR Muslim).

Puasa Syawal bisa menjadi pertanda diterimanya puasa di bulan Ramadhan. Artinya, orang yang mengerjakan puasa enam hari di bulan Syawal menunjukkan bahwa puasanya selama Ramadhan diterima oleh Allah SWT. Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Lathaiful Ma’arif fima li Mawasimil ‘Am minal Wazhaif mengatakan: “Tanda-tanda diterimanya ketaatan adalah dengan konsisten terus beribadah setelahnya. Dan tanda-tanda ditolaknya ketaatan adalah dengan melakukan kemaksiatan setelahnya. Betapa mulianya suatu ibadah yang dilakukan setelah ibadah yang lain, dan betapa jeleknya sebuah keburukan yang dilakukan setelah ibadah.” Selain itu, puasa Syawal bisa menjadi penutup kekurangan-kekurangan yang bisa menghilangkan kesempurnaan puasa selama bulan Ramadan.

Beri’tikaf

Beri’tikaf atau berdiam diri di masjid begitu umum dilaksanakan di bulan Ramadan, terlebih lagi memasuki malam-malam akhir bulan Ramadan. Bagi umat Islam yang belum melaksanakan, berkesempatan besar agar dapat menjalankan I’tikaf di bulan Syawal ini.

Menikah

Menikah di bulan Syawal juga merupakan suatu kebaikan bagi yang melaksanakannya. Dalam HR. Muslim & An Nasa’i, diceritakan bahwa ‘Aisyah ra. berkata, “Rasulullah saw. menikahiku saat bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?”

Jadi menikah di bulan Syawal merupakan salah satu sunnah rasul, dimana Nabi Muhammad SAW menikah pada bulan Syawal.

Jalin Silaturahmi

Usai sholat Idulfitri, biasanya akan dilanjutkan dengan kegiatan bersalam-salaman. Kegiatan bermaaf-maafan akan meluruhkan dosa-dosa sesama muslim. Berkunjung ke rumah saudara, tetangga, ataupun kerabat, akan mempererat tali silaturahmi dan senantiasa dilimpahi berkah oleh Allah Swt.

Meneruskan Amalan di Bulan Ramadan

Walaupun bulan Ramadan telah berakhir, amalan-amalan yang pernah kita jalankan alangkah baiknya tetap dilaksanakan. Amalan ini ibarat investasi amal kita. Syawal juga merupakan bulan pembuktian nilai-nilai takwa, artinya ajang untuk membuktikan apakah umat Islam mampu mempertahankan dan meningkatkan keimanan selamanya, tak hanya sewaktu Ramadan saja.

Jadi, dengan berakhirnya bulan Ramadan, marilah kita lanjut mengamalkan beberapa amalan di bulan Syawal. Berbagai keistimewaan di bulan Syawal harus kita manfaatkan sehingga amalan kita selama di bulan Ramadan bisa sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Aamiin…

Referensi

[/FS]