ICITDA News
Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menjadi sorotan dalam dunia teknologi dan digital dengan menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk “2024 IEEE 9th International Conference on Information Technology and Digital Applications” (ICITDA). Acara yang bertema “IT for Sustainability: Navigating the Digital Path to a Greener Tomorrow” ini berlangsung pada tanggal 7-8 November 2024. Bertempat di Kampus INTI International University, Negeri Sembilan, Malaysia, konferensi ini juga memberikan kemudahan partisipasi secara daring melalui platform Zoom. Didukung oleh sejumlah lembaga akademis dan organisasi internasional, ICITDA bertujuan untuk mengeksplorasi peran teknologi digital dalam mendukung keberlanjutan lingkungan di era modern. Agenda ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi ilmiah antara akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang teknologi informasi.
Konferensi ICITDA 2024 semakin mempertegas perannya sebagai platform kolaborasi internasional dengan jumlah makalah yang masuk mencapai 93 karya dari berbagai negara. Dari total tersebut, sebanyak 53 makalah telah dinyatakan lolos seleksi untuk dipresentasikan selama acara berlangsung. Para peserta dan peneliti yang berkontribusi berasal dari lima negara, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, India, dan Jepang. Keberagaman asal negara peserta ini mencerminkan semangat globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang diusung dalam konferensi ini. Dengan seleksi ketat dan topik yang relevan, makalah-makalah yang diterima diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam mendukung keberlanjutan digital di era modern.
Sejumlah pembicara utama ternama juga turut hadir dalam acara ini, termasuk Dr. Ali Tufail dari Universitas Brunei Darussalam dan Prof. Emeritus Dato’ Ts. Dr. Tengku Mohd Tengku Sembok dari Malaysia. Topik konferensi mencakup isu-isu terkini seperti kecerdasan buatan, big data, komputasi awan, dan keamanan digital. Selain itu, terdapat pula sesi workshop menarik yang salah satunya membahas deteksi mikroseismik menggunakan jaringan saraf tiruan dengan data Distributed Acoustic Sensing. Kehadiran pembicara dari berbagai negara menunjukkan komitmen ICITDA dalam mendorong penelitian lintas budaya dan disiplin ilmu. Dengan dukungan penuh dari komunitas akademik global, acara ini menjadi momen penting dalam pengembangan inovasi teknologi yang berkelanjutan. Terdapat pembicara-pembicara lainnya yang hadir untuk memaparkan isi dari makalah-makalah dengan topik yang menarik tersebut.
Para pembicara dari bidang akademik dan teknologi ini memiliki latar belakang yang beragam namun saling melengkapi. Prof. Mohamed Essam Khedr dari Arab Academy fokus pada wireless communication dan implementasi AI dalam pendidikan tinggi berkelanjutan, sementara Dr. Ali Tufail dari University Brunei Darussalam mengkhususkan diri dalam cybersecurity dan blockchain untuk mendukung upaya keberlanjutan global. Dr. Muhammad Islam dari Qassim University memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan Internet of Things (IoT), sementara Dr. J. Somasekar dari JAIN University Bangalore memfokuskan penelitiannya pada AI dan machine learning untuk meningkatkan keamanan siber.
Dr. Eng. Nico Surantha dari Tokyo City University dan BINUS University membawa keahlian dalam ubiquitous computing dan Edge AI untuk deteksi objek real-time, sedangkan Assoc. Prof. Viny Christanti Mawardi dari Universitas Tarumanagara berkontribusi dalam pengembangan Natural Language Processing dan integrasi AI dalam pendidikan dasar. Dr. Hanhan Maulana dari Universitas Komputer Indonesia memiliki fokus pada Geographic Information Systems (GIS) dan IoT untuk pertanian, sementara Dr. Chandra Kusuma Dewa dari Universitas Islam Indonesia mengembangkan teknologi navigasi robot menggunakan Deep Reinforcement Learning.
Dr. Gunawan Wang menonjol dengan kontribusinya dalam pengembangan Sistem Pemantauan Kesehatan Terintegrasi yang Dipersonalisasi (PIHMS) menggunakan blockchain dan IoT. Fokusnya pada teknologi kesehatan bertujuan mengatasi tantangan kekurangan dokter di Indonesia dengan memfasilitasi pemantauan jarak jauh dan konsultasi medis melalui platform MedDApp. Penelitiannya menjadi referensi penting bagi penyedia layanan kesehatan yang ingin mengembangkan sistem layanan berbasis teknologi blockchain.
Para ahli ini memiliki kontribusi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan teknologi AI, IoT, dan sistem cerdas. Mereka menghadirkan perspektif yang beragam tentang bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan dalam berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga kesehatan. Kolaborasi dan inovasi yang mereka lakukan menunjukkan pentingnya integrasi teknologi dalam membangun solusi untuk masalah-masalah kontemporer.
Universitas Islam Indonesia (UII) is once again in the spotlight in the world of technology and digital by holding an international conference entitled “2024 IEEE 9th International Conference on Information Technology and Digital Applications” (ICITDA). Themed events “IT for Sustainability: Navigating the Digital Path to a Greener Tomorrow” This conference will take place on 7-8 November 2024. Taking place at the INTI International University Campus, Negeri Sembilan, Malaysia, this conference also provides easy online participation via the Zoom platform. Supported by a number of academic institutions and international organizations, ICITDA aims to explore the role of digital technology in supporting environmental sustainability in the modern era. This agenda is expected to become a forum for scientific collaboration between academics, researchers and practitioners in the field of information technology.
The 2024 ICITDA conference further emphasizes its role as an international collaboration platform with the number of submitted papers reaching 93 works from various countries. Of this total, 53 papers were declared to have passed the selection to be presented during the event. The participants and researchers who contributed came from five countries, namely Indonesia, the Philippines, Malaysia, India and Japan. The diversity of participating countries reflects the spirit of globalization of science and technology promoted at this conference. With strict selection and relevant topics, the accepted papers are expected to have a positive impact on the development of science, especially in supporting digital sustainability in the modern era.
A number of well-known key speakers also attended this event, including Dr. Ali Tufail from the University of Brunei Darussalam And Prof. Emeritus Dato’ Ts. Dr. Tengku Mohd Tengku Sembok from Malaysia. Conference topics include current issues such as artificial intelligence, big data, cloud computing, and digital security. Apart from that, there are also sessions workshop interesting, one of which discusses microseismic detection using artificial neural networks with data Distributed Acoustic Sensing. The presence of speakers from various countries shows ICITDA’s commitment to encouraging cross-cultural and scientific research. With full support from the global academic community, this event is an important moment in the development of sustainable technological innovation. There were other speakers present to explain the contents of the papers on this interesting topic.
The speakers from the academic and technology fields have diverse but complementary backgrounds. Prof. Mohamed Essam Khedr from Arab Academy focuses on wireless communications and AI implementation in sustainable higher education, while Dr. Ali Tufail from University Brunei Darussalam specializes in cybersecurity and blockchain to support global sustainability efforts. Dr. Muhammad Islam from Qassim University made significant contributions to the development of the Internet of Things (IoT), while Dr. J. Somasekar of JAIN University Bangalore focuses his research on AI and machine learning to improve cybersecurity.
Dr. Eng. Nico Surantha from Tokyo City University and BINUS University brings expertise in ubiquitous computing and Edge AI for real-time object detection, while Assoc. Prof. Viny Christanti Mawardi from Tarumanagara University contributed to the development of Natural Language Processing and the integration of AI in basic education. Dr. Hanhan Maulana from the Indonesian Computer University focuses on Geographic Information Systems (GIS) and IoT for agriculture, while Dr. Chandra Kusuma Dewa from Universitas Islam Indonesia developed robot navigation technology using Deep Reinforcement Learning.
Dr. Gunawan Wang stands out with his contribution in the development of a Personalized Integrated Health Monitoring System (PIHMS) using blockchain and IoT. Its focus on health technology aims to address the challenge of doctor shortages in Indonesia by facilitating remote monitoring and medical consultations through the MedDApp platform. His research is an important reference for health service providers who want to develop service systems based on blockchain technology.
These experts have made significant contributions to the research and development of AI, IoT and intelligent systems technologies. They bring diverse perspectives on how technology can be leveraged to overcome challenges in a variety of sectors, from education to health. Their collaboration and innovation show the importance of technology integration in building solutions to contemporary problems.