oleh: Hanson Prihantoro Putro [email protected]
Di balik layar laptop mahasiswa Informatika, baris-baris kode seperti Python: print(“Hello World!”) menjadi pemandangan sehari-hari. Program dijalankan, teks muncul di layar, dan semuanya terasa instan. Namun, tahukah kamu, apa yang sebenarnya terjadi setelah tombol Run ditekan? Bagaimana komputer bisa mengerti perintah sederhana itu dan mengubahnya menjadi aksi nyata di console atau IDE? Apa yang bekerja di balik dunia ghaibnya, dunia di belakang layar yang tidak bisa kita lihat tersebut?
Sebagian besar dari kita mahasiswa belajar bahasa pemrograman seperti Python, C++, Java, PHP, JavaScript atau yang lain. Namun, mungkin kita tidak pernah benar-benar menyentuh bagaimana kode diproses sebelum dijalankan. Kita mungkin tahu bahwa C++ harus dikompilasi, sedangkan Python bisa langsung diinterpretasi dan dijalankan. Tapi apakah Python benar-benar bebas dari proses kompilasi? Apa peran interpreter? Dan ke mana arahnya setelah kita menulis satu baris perintah? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini mungkin luput dalam kelas-kelas perkuliahan, terutama karena mata kuliah spesifik tentang teknik kompilasi seperti ini mulai jarang diberikan.
Di tulisan ini, kita akan menyusuri jejak eksekusi dari sebaris kode Python hingga teks muncul di layar. Kita akan bertemu istilah seperti token, bytecode, hingga virtual machine. Memahami proses ini bukan semata untuk menjadi compiler engineer, melainkan bekal penting bagi siapa saja yang ingin menulis kode dengan lebih dalam dan bertanggung jawab. Read more