Penulis: Ibu Sri Kusumadewi

Setiap orang pasti memiliki harapan atau cita-cita agar masa depan mereka kelak akan menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, terkadang dibutuhkan tahapan yang sangat panjang dan berliku. Banyak kendala yang harus dihadapi. Permasalahan datang silih berganti, sangat cepat, dan tak disangka-sangka. Banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan dalam meraih harapan, seperti biaya, waktu yang memadai, dukungan teknologi, atau dukungan pihak lain. Faktor-faktor tersebut dimungkinkan saling memengaruhi satu dengan yang lainnya sehingga tidak adanya dukungan dari salah satu faktor akan mengakibatkan kendala besar dalam meraih cita-cita.

Sebagai ilustrasi, Si Fulan adalah mahasiswa program magister yang sedang menyelesaikan tesis. Pada saat penyusunan proposal, Fulan dihadapkan pada kendala penolakan lokasi penelitian hingga berkali-kali. Setelah mendapatkan lokasi penelitian yang sesuai, ternyata data yang diperoleh tidak tersedia dengan baik. Ketika upaya penyempurnaan data telah dilakukan, Fulan dihadapkan pada kondisi di mana orang tua sudah tidak dapat memberikan dukungan biaya pendidikan karena di-PHK sebagai akibat pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan Fulan harus cuti satu semester untuk mengumpulkan uang dan membantu meringankan beban keluarga. Bukan suatu kebetulan bahwa perusahaan di mana Si Fulan memperoleh data penelitian memberikan tawaran pekerjaan dengan penghasilan yang menarik. Manajemen perusahaan terkesan dengan kepribadian dan kreativitas Fulan selama pengambilan data penelitian. Setelah uang terkumpul dan Fulan dapat kembali melanjutkan kuliah, tiba-tiba laptopnya rusak. Untung semua data sudah tersimpan di cloud. Namun, situasi ini menghambat Fulan untuk bergegas menyelesaikan tesis. Di penghujung masa penyelesaian tesis, Read more

Oleh Kurniawan D. Irianto

Pendahuluan

Pemborosan air telah menjadi sesuatu yang sepele bagi masyarakat di seluruh dunia. Hal ini bisa terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang. Mereka sering membuang-buang air tanpa menyadarinya. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan air secara bijak masih rendah. Mereka beranggapan bahwa sumber air itu tidak terbatas, padahal sesungguhnya hal ini tidak demikian. Sebaliknya, ketersediaan air bersih di dunia terbatas. Selanjutnya, jika air tersebut digunakan secara berlebihan tanpa reservasi, ini dapat memicu fenomena kelangkaan air.

Masalah pemborosan air ini sebenarnya dapat dikurangi dengan menggunakan air secara bijak dan efisien. Apalagi dengan pertumbuhan teknologi Internet of Things, ini dapat membantu orang menggunakan air secara efisien dengan memantau konsumsi air mereka. Internet of Things (IoT) adalah sebuah jaringan yang dapat berkomunikasi antar satu perangkat dan sistem elektronik lainnya melalui internet menggunakan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya.

Perangkat IoT dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga atau industri. Artikel ini akan membahas tentang sistem monitoring konsumsi air rumah tangga dengan teknologi Internet of Things. Sistem ini akan mengukur konsumsi air dari tangki air perumahan dan mengirimkan datanya ke cloud server. User kemudian dapat memantaunya menggunakan perangkat seluler. Dengan adanya data konsumsi air tersebut, user dapat mengubah kebiasaan mereka dalam menggunakan air dan mulai menggunakannya secara bijak. Dengan demikian, kekurangan air dapat dicegah.

Desain Sistem

Sistem monitoring konsumsi air rumah tangga dengan teknologi Internet of Things dilihat pada Gambar 1. Sistem terdiri dari beberapa bagian, seperti air tanah, tangki air perumahan, sistem IoT untuk mengukur penggunaan air, gateway internet, Blynk cloud server, user, dan rumah tangga. Read more

Community Summit: IT Career Day 2022 sukses digelar pada hari Minggu, 11 Desember 2022 dengan tema “Level Up Your Career In Information Technology”. Acara yang bertempat di Ruangan Audiovisual FTI UII Universitas Islam Indonesia ini merupakan buah dari kolaborasi ITCentrum dengan Google Developer Student Clubs UII dan IBISMA UII.  

Terdiri dari dua mata acara utama, yaitu sesi seminar dan Lean Canvas Building Game. Acara ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang berbagi insight mengenai pengalaman berkarir di bidang IT, di antaranya adalah Bapak Aryo Wirawan (Founder dan CEO Jala Tech), Ibu Rininta Hanum (Wakil Ketua IBISMA UII), dan Mas Giga Prakosa Hikmata (Engineering Manager Mamikos).

Rangkaian acara dibuka dengan sesi ice breaking dan pengenalan ITCentrum oleh para MC. Selanjutnya acara memasuki sesi seminar yang dibawakan oleh Bapak Aryo Wirawan dengan tema “Start and Develop Your Startup and the Journey In It”, dilanjutkan dengan penyampaian materi seminar kedua yang bertemakan “Women Can Make It Too In Tech” oleh Ibu Rininta Hanum. Terakhir, Mas Giga Prakosa Hikmata memaparkan materi seminarnya yang berjudul “Find Your Ideal Role In Tech”. Antusiasme para peserta mengenai materi seminar pun terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan pada sesi tanya jawab.

Tak hanya diisi dengan penyampaian materi saja, para peserta juga berkesempatan untuk mengasah ide, inovasi, dan kemampuan bekerja sama tim melalui sesi Lean Canvas Building Game. Sesi ini diawali dengan penjelasan mengenai apa itu Lean Canvas yang disampaikan oleh Bapak Aryo Wirawan, kemudian para peserta yang telah dikelompokkan menjadi beberapa tim diminta untuk mengisi lean canvas kelompok mereka masing-masing. Walau hari sudah siang, namun sesi ini tetap dipenuhi semangat para tim yang aktif berdiskusi mengenai ide-ide yang akan dibuat.

                             

Setelah pengerjaan selama satu setengah jam berlalu, saatnya tiap tim mengirimkan perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dituangkan dalam bentuk lean canvas kepada tim lain dan juri. Beragam inovasi menarik dicetuskan oleh para representatif tim, para juri dan tim lain pun terlihat dengan se ksama mendengarkan ide-ide tersebut. Serangkaian acara Community Summit ini pun resmi berakhir dengan penyerahan hadiah bagi pemenang Lean Canvas Building Game dan sesi dokumentasi dengan seluruh peserta.

Semoga acara ini dapat membangkitkan semangat teman-teman mahasiswa untuk terus mengeskplor karir di bidang IT, ya!

Diwakili empat delegasi, Program Studi Informatika Program Magister Universitas Islam Indonesia melakukan silaturahmi ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 14-15 Desember 2022. Kunjungan ini dilakukan guna memperluas jaringan kerja sama dengan NTB. Dalam agenda ini juga turut dilaksanakan Kuliah Umum dengan topik “Sistem Informasi Enterprise dan Informatika Medis” di Fakultas Teknik Hamzanwadi.

Dosen-dosen yang menjadi delegsi tersebut adalah:

Oleh R. Teduh Dirgahayu, Ketua Jurusan Informatika FTI UII

Selamat tahun baru 2023!

Tahun baru seringkali dikaitkan dengan rencana baru. Istilah populernya adalah “resolusi tahun baru”. Dalam resolusi itu, orang membuat janji kepada dirinya sendiri untuk melakukan beberapa perbaikan dalam hidupnya. 

Rencana baru tak hanya berlaku untuk individu. Bagi organisasi, rencana bahkan merupakan suatu syarat perlu agar dapat sukses dalam mencapai visi dan mengemban misinya. 

Rencana organisasi sering didasarkan pada tahun anggaran yang sama seperti tahun kalender. Demikian juga di semua unit di Universitas Islam Indonesia, termasuk di Jurusan Informatika dan program-program studi di dalamnya. Pada Januari 2023 ini, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2023 sudah mulai dilaksanakan. 

Perencanaan organisasi merupakan hal penting karena akan membantu organisasi dalam menentukan tujuan, mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan, menentukan tindakan yang harus diambil, dan memantau kemajuannya. Perencanaan juga dapat menghindarkan organisasi dari masalah-masalah yang mungkin terjadi. Hal ini akan membuat organisasi melakukan seluruh aktivitasnya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya.

Ketiadaan rencana organisasi yang baik dapat menimbulkan beberapa masalah, antara lain: Read more