Tantangan dan Prespektif Ilmiah Terkait Validasi Investigasi Forensik Digital
Kali ini kita akan membahas mengenai penelitian yang dilakukan oleh dosen Forensika Digital, Dr. Ahmad Luthfi, S.Kom., M.Kom. tentang Validasi Investigasi Forensik Digital: Tantangan dan Prespektif Ilmiah. Menurut Dr. Ahmad Luthfi, analisis forensika digital masih memiliki banyak kekurangan dan peluang kerentanan terutama dalam aspek validasi.
“Salah satu aspek penting dan krusial dari tahapan investigasi forensika digital adalah memastikan integritas data yang dikumpulkan sehingga dapat disajikan sebagai bukti yang sah dalam pengadilan.” Ujar Dr.Ahmad Luthfi.
Oleh karena itu, diusulkan sebuah model validasi dengan pendekatan yang sistematis dan teruji. Berikut beberapa aktivitas yang terdapat dalam proses validasi:
Pertama, alat bantu analsis sebaiknya memiliki kumpulan data empiris (empirical datasets) yang sudah teruji untuk dapat dikonfigurasikan sebagai basis pengetahuan terhadap kasus kejahatan siber yang serupa.
Kedua, mengembangkan sebuah matriks untuk mengukur secara presisi dan akurat metode dan alat bantu yang digunakan, termasuk kemungkinan jika ditemukan kesalahan analisis (bugs).
Ketiga, memanfaatkan teknik pembelajaran mesin (machine learning) dan kecerdasan buatan (artifical intelligence) untuk beralih dari teknik semi otomasi menjadi analisis otomasi keseluruhan.
Itu adalah sedikit pemaparan dari penelitian yang dilakukan oleh Dr.Ahmad Luthfi, S.Kom., M.Kom. Dosen Forensika Digital Program Studi Informatika Program Magister dalam penelitiannya yang berjudul “Validasi Investigasi Forensik Digital: Tantangan dan Prespektif Ilmiah”.