Budaya mengikuti tren gaya berpakaian tampaknya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi milenial dan generasi Z. Hal tersebut didukung dengan maraknya berbagai video yang membahas tentang tren gaya berpakaian di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Secara tidak langsung, video-video tersebut meracuni masyarakat untuk memiliki dan menggunakan gaya berpakaian seperti itu sehingga akan terlihat lebih bergaya. Akan tetapi, tidak sedikit kaum muslim yang kurang selektif dalam mengikuti tren gaya berpakaian yang sesuai dengan adab berpakaian dalam Islam.

Aurat Laki-Laki

Adanya perintah menutup aurat bagi laki-laki maupun perempuan dalam adab berpakaian mungkin sudah tidak asing didengar oleh kaum muslim. Perintah tersebut bahkan banyak dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis.

أسفلِ السُّرَّةِ وفوقَ الركبتينِ من العورةِ

Yang di bawah pusar dan di atas kedua lutut adalah aurat” (HR. Al Baihaqi, 3362). Read more

Sering kita temui di sekitar kita orang yang masih lalai dalam menjaga lisan. Ada berbagai macam alasan, mulai dari bermain game, bercanda, berantem, berdebat,  dan masih banyak alasan lainnya. Pernahkah terpikirkan? Apa yang kita ucapkan berpotensi menyakiti perasaan dan mengganggu orang lain. Bahkan, orang dapat menilai diri kita maupun sebaliknya dari apa yang kita ucapkan karena apa yang kita ucapkan menggambarkan diri kita. Itulah mengapa kita perlu menjaga lisan.

Rasulullah saw. bersabda:

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah saw. dalam riwayat lain juga bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah menjelaskan bahwa semua yang kita ucapkan pasti Read more

Kecanggihan Teknologi Informasi Saat Ini

Beberapa bulan lalu saya menyadari, saat mencari suatu barang di sebuah marketplace, seakan-akan hampir semua media sosial, bahkan browser, tahu apa yang sedang saya cari. Internet seakan “ngintip” apa yang sedang saya minati dengan menampilkan barang-barang tersebut dalam iklan-iklan mereka. Saya pikir ini hebat sekali sekaligus mengerikan di sisi yang lain. Informasi yang seharusnya hanya saya dan pihak marketplace yang tahu justru bisa tampil dalam platform yang berbeda. Detail informasi yang disajikan dalam iklan, rentang waktu munculnya iklan, cara iklan muncul dengan penonjolan promo-promonya benar-benar “bergerilya” untuk menggoda saya agar membeli barang tersebut.

Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa dunia teknologi informasi itu hebat sekali. Informasi bisa sampai dengan cepat, masif, efektif, dan tepat sasaran. Bukan hanya itu, informasi tidak sembarang disampaikan namun juga dapat diolah dan dikemas dengan bentuk yang menarik sekali baik itu foto, video, game, hingga kartu AR (augmented reality) karakter fiksi hadiah cokelat punya adik saya di rumah, juga bisa menampilkan dan menyampaikan informasi dengan sangat menarik.

Sebagai seorang muslim, saya penasaran: Read more

Ramadan merupakan bulan yang dinanti-nanti bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Setiap umat Islam berlomba-lomba untuk melakukan amal kebaikan di bulan yang mulia ini. Ramadan disebut sebagai bulan yang mulia karena terdapat banyak kemuliaan di dalamnya, salah satunya yaitu seluruh amal ibadah yang dilakukan akan diberi pahala yang berlipat ganda.

Kewajiban berpuasa selama satu bulan penuh dilaksanakan oleh seluruh umat Islam di bulan Ramadan. Banyak kemuliaan yang didapatkan dengan berpuasa, tetapi tidak semua orang yang berpuasa akan mendapatkan kemuliaan yang disebut dengan takwa. Dalam berpuasa, hanya orang-orang yang serius dan bersungguh-sungguh sajalah yang akan mendapatkan peningkatan takwa. Maka dari itu, untuk meraih ketakwaan dan menunjukkan kesungguhan dalam berpuasa, terdapat tiga amalan utama yang dapat dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.

1. Meningkatkan Salat

Secara singkat, meningkatkan salat berarti yang awalnya hanya sekadar mengerjakan yang fardu maka kini ditambah dengan yang sunah. Salat sunah merupakan salat yang dapat dikerjakan di luar salat fardu. Salah satunya adalah salat sunah rawatib, yaitu salat yang melekat dengan salat fardu yang dapat dilakukan sebelum maupun setelah salat fardu.

Salat rawatib terdiri dari Read more

Berdoa merupakan salah satu ibadah kita kepada Allah Ta’ala yang amat penting dalam kehidupan manusia. Memanjatkan doa kepada Allah adalah bentuk ibadah yang agung yang mendekatkan hamba dengan Rabb-nya. Doa tidak boleh ditujukan kepada makhluk dan selain-Nya, seperti malaikat, jin, orang mati, dan sebagainya. Sudah selayaknya kita sebagai hamba untuk senantiasa memanjatkan doa kita hanya kepada Allah Ta’ala semata.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ

”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no. 2969)

Sikap seorang hamba untuk senantiasa berdoa kepada Allah Ta’ala dan menghindarkan diri dari meminta-minta kepada manusia adalah bentuk kesempurnaan tauhid. (Al Wafi’ fii Syarhil Arba’in An-Nawawiyah, Dr. Musthafa Dieb Al Bugha & Muhyiddin Mistu). Dengan berdoa kepada Allah, berarti seorang hamba telah mengetahui, mengakui, dan meyakini sifat rububiyah dan uluhiyah bagi-Nya.

Pada hakikatnya, semua urusan kita berada di tangan Allah dan kita adalah hamba yang sangat lemah. Kita akan selalu membutuhkan pertolongan dari-Nya untuk menghadapi permasalahan hidup, mulai dari masalah kecil sampai dengan masalah yang besar. Hendaknya kita sebagai seorang muslim hanya mengadukan semua urusah kepada-Nya. Selain itu, doa juga merupakan salah satu obat yang bisa Read more

Momentum Ramadan hadir tiap tahun membersamai kaum muslimin agar mereka bertakwa. Dalam kesempatan tersebut, kaum muslimin menyambutnya dengan rangkaian acara yang padat bertema ruhiyah. Menumbuhkembangkan keyakinan kepada Allah Swt. melalui beragam aktivitas: ibadah mahdah, kajian Subuh, kultum tarawih, dan tilawah Alquran. Di antara padatnya kegiatan, sebagiannya masih menyempatkan diri untuk menyimak kajian-kajian daring dari para ahli melalui beragam platform aplikasi.

Ramadan adalah waktu di mana kita menambah pemahaman Islam yang dirasa masih sangat sedikit. Islam yang seluas samudera, melingkupi aspek sosial, politik, dan ekonomi, baik dalam urusan personal, masyarakat, maupun dalam perkara-perkara yang hanya boleh dilaksanakan oleh negara. Lengkap dan sempurnanya Islam menjanjikan keselamatan umat manusia dalam bingkai keridaan Allah Swt.

Sadarnya kita akan ilmu yang terbatas menjadi pemantik munculnya dorongan untuk melengkapinya, dengan beragam cara.

Dari Ramadan kita belajar bagaimana waktu sedemikian berharga sehingga kita merasa harus memanfaatkannya dengan optimal. Menjadi pembelajar tangguh, sekaligus kita dilatih oleh Allah Swt. untuk mencicipi sebuah manajemen waktu yang nyaris sempurna. Hidup yang berfokus tidak hanya pada organ duniawi, namun berbagi keseimbangan dengan organ ukhrawi. Mencoba mencukupi setiap kebutuhan dengan memastikannya sesuai dengan koridor keridaan Allah Swt. yang seluas langit dan bumi.

Pemilihan kata mencicipi di sini mengindikasikan bahwa Read more

Dengan munculnya hilal, ummat Islam bergembira menyambut kedatangan bulan Ramadan. Setiap muslim tentu bersyukur, Allah Ta’ala Yang Maha Pengasih masih memberi kesempatan untuk beribadah dengan penuh kegembiraan dan kekhidmatan selama satu bulan. Bulan di mana setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka ditutup. Segala aktivitas ibadah pribadi maupun sosial menjadi semarak dan riang gembira.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bulan Ramadan senantiasa dinantikan oleh umat Islam karena di bulan tersebut ada beberapa keutamaan yang dapat diraih, yaitu: Read more

Bulan Ramadhan, bulan mulia dan penuh ampunan, sudah di depan mata. Semoga kita bisa melaluinya dengan ikhlas dan sabar, serta bisa dipertemukan lagi dengan bulan-bulan Ramadhan selanjutnya.

Perintah Berpuasa

Pada bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan berpuasa, seperti yang diperintahkan firman Allah Swt. pada Q.S. Al-Baqarah[2]: 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Jadi, umat muslim wajib untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadhan.

Keberkahan Sahur

Di bulan Ramadhan, tentunya tak luput dari kegiatan berbuka dan sahur. Di dalam sahur ada keberkahan tersendiri. Dalam sebuah hadits riwayat Anas bin Malik dijelaskan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Read more

Saat ini, kita telah memasuki bulan Rajab dalam kalender hijriyah. Tanggal 1 Rajab pada tahun 1443 H bertepatan dengan tanggal 2 Februari 2022 M. Di dalam Islam, kita mengenal istilah bulan haram dan bulan Rajab termasuk salah satunya. Pada kesempatan ini, insyaallah akan sedikit kami kupas mengenai kemuliaan dan keistimewaan bulan Rajab.

Termasuk bulan haram

Bulan Rajab termasuk dalam bulan haram bersama tiga bulan lainnya yakni Dzulqa’adah, Dzulhijjah, dan Muharram. Dalam sebuah hadis dari Abu Bakrah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Balasan berlipat untuk amal saleh dan dosa

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa Allah menjadikan mereka bulan-bulan yang suci dan kesuciannya begitu diagungkan, dan menjadikan dosa di dalamnya juga besar, sebagaimana pula Dia menjadikan amal saleh dan balasannya lebih besar[1]. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat di atas, pada bulan haram, umat Islam dilarang menganiaya diri sendiri. Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang atau melakukan maksiat pada bulan itu karena dosanya lebih besar. Termasuk menganiaya diri adalah melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.

Amalan Sunnah di Bulan Rajab

Bulan Rajab bisa menjadi momen terbaik untuk mempersiapkan diri kita dalam menyambut bulan Ramadhan, karena hanya berjarak sekitar dua bulan sebelum Ramadhan. Namun, tidak terdapat riwayat shahih yang bisa dijadikan dasar tentang keutamaan bulan Rajab, baik puasa sebulan penuh atau puasa di tanggal tertentu di bulan Rajab maupun melaksanakan shalat tahajud di malam-malam tertentu. Mayoritas ulama menjelaskan bahwa hadits yang menyebutkan amalan di bulan Rajab adalah hadits bathil dan tertolak (Imam Abu Ismail Al Harawi dalam Tabyinul Ujub bimaa warada fii Fadli Rajab).

Imam Ibnu Rajab menegaskan bahwa tidak ada satupun hadits shahih dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang keutamaan puasa bulan Rajab secara khusus. Hanya terdapat riwayat dari Abu Qilabah, bahwa beliau mengatakan: “Di surga terdapat istana untuk orang yang rajin berpuasa di bulan Rajab.” Namun perlu kita ingat, riwayat bukanlah suatu hadits. Imam Al Baihaqi mengomentari keterangan Abu Qilabah: “Abu Qilabah termasuk Tabi’in senior, beliau tidak menyampaikan riwayat itu selain hanya kabar tanpa sanad.” (Lathaiful Ma’arif, hal. 213)

Terkait masalah shalat tertentu di bulan Rajab, Imam Ibnu Rajab mengatakan: “Tidak terdapat dalil yang shahih, yang menyebutkan adanya anjuran shalat tertentu di bulan Rajab. Adapun hadis yang menyebutkan keutamaan shalat Raghaib di malam Jum’at pertama bulan Rajab adalah hadis dusta, bathil, dan tidak shahih. Shalat Raghaib adalah bid’ah menurut mayoritas ulama.” (Lathaiful Ma’arif, hal. 213). Lantas apa saja amalan yang bisa diamalkan di bulan-bulan haram seperti bulan Rajab? Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian kita terkait dengan amalan yang dilakukan di bulan Rajab.

  1. Puasa Sunnah Bulan Haram

Jika seseorang melaksanakan puasa di bulan Rajab dengan niat puasa sunnah di bulan-bulan haram maka ini dibolehkan, bahkan dianjurkan. Diriwayatkan bahwa beberapa ulama salaf berpuasa di semua bulan haram, di antaranya adalah Ibnu Umar, Hasan Al Bashri, dan Abu Ishaq As Subai’i.

Mengingat sebuah hadits yanng diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, Al Baihaqi dan yang lainnya, bahwa suatu ketika datang seseorang dari suku Al Bahili menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia meminta diajari berpuasa. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan: “Puasalah sehari tiap bulan.” Orang ini mengatakan: “Saya masih kuat, tambahkanlah!” “Dua hari setiap bulan”. Orang ini mengatakan: “Saya masih kuat, tambahkanlah!” “Tiga hari setiap bulan.” orang ini tetap meminta untuk ditambahi. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasalah di bulan haram dan berbukalah (setelah selesai bulan haram).”

  1. Mengkhususkan Umrah di Bulan Rajab

Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar pernah mengatakan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan umrah di bulan Rajab. Kemudian ucapan beliau ini diingkari Aisyah dan beliau diam saja. (HR. Al Bukhari & Muslim).

Umar bin Khatab dan beberapa sahabat lainnya menganjurkan umrah di bulan Rajab. Ibnu Sirin menyatakan bahwa para sahabat melakukan umrah di bulan Rajab karena rangkaian haji dan umrah yang paling bagus adalah melaksanakan haji dalam satu perjalanan sendiri dan melaksanakan umrah dalam satu perjalanan yang lain, selain di bulan haji. (Al Bida’ Al Hauliyah, hal 119)

Dari penjelasan Ibnu Rajab menunjukkan bahwa melakukan umrah di bulan Rajab hukumnya dianjurkan. Beliau berdalil dengan anjuran Umar bin Khatab untuk melakukan umrah di bulan Rajab dan dipraktikkan oleh A’isyah dan Ibnu Umar. Diriwayatkan Al Baihaqi, dari Sa’id bin Al Musayib, bahwa A’isyah Radhiallahu ‘anha melakukan umrah di akhir bulan Dzulhijjah, berangkat dari Juhfah, beliau berumrah bulan Rajab berangkat dari Madinah, dan beliau memulai Madinah, namun beliau mulai mengikrarkan ihramnya dari Dzul Hulaifah. (HR. Al Baihaqi dengan sanad hasan)

Namun, ada sebagian ulama yang menganggap umrah di bulan Rajab tidak dianjurkan karena tidak ada dalil khusus terkait umrah bulan Rajab. Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh mengatakan, bahwa para ulama mengingkari sikap mengkhususkan bulan Rajab untuk memperbanyak melaksanakan umrah. (Majmu’ Fatawa Syaikh Muhammad bin Ibrahim, 6/131)


Demikian pembahasan mengenai amalan di bulan Rajab dan beberapa amalan yang tidak dianjurkan dilakukan di bulan Rajab. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan hidayah kepada kita dan menuntun kita ke jalan kebenaran agar tidak keliru dalam melaksanakan amalan kebaikan.

[1] https://tafsirweb.com/3052-surat-at-taubah-ayat-36.html

Penulis: Dhoni Mukhlisin
Editor: Ahmad Fathan H.

Ketika belajar tentang komputer, barangkali yang diperkenalkan pertama kali ke kita adalah istilah hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Sesuai dengan namanya, hardware merupakan serangkaian komponen (fisik) yang menyusun sebuah komputer. Adapun software adalah bagian komputer yang tidak berwujud, berupa data yang disimpan dan diformat secara digital agar komputer dapat dioperasikan dengan baik. Jika komputer dianalogikan dengan manusia, hardware adalah jasad kita yang terdiri dari organ-organ penyusunnya, sedangkan software adalah hati dan pikiran yang bertugas mengontrol jasad kita agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Read more