Cerita Bama Kuliah di Informatika UII
Kadang, kita suka dibikin penasaran sama cerita-cerita kakak-kakak alumni saat kuliah dulu, tentang gimana mereka bisa hadapin beban kuliah yang lumayan ini sampai bisa berkarir setelah lulus. Nah, salah satu alumni Informatika UII mau cerita nih soal pengalamannya kuliah dulu. Gimana sih cerita Bama kuliah di Informatika UII?
Bamasatya Hendraprasta, atau kerap disapa Bama adalah alumni Informatika UII angkatan 2016. Sebenarnya, Bama mengaku pada awalnya tidak tertarik untuk kuliah di program studi Informatika. Namun, setelah mencari referensi dan juga didorong keinginannya untuk belajar hal baru, Bama pun memutuskan untuk kuliah di Informatika UII. Pilihan yang tepat, ya, bisa dibilang. Karena terbukti, sebelum lulus pun udah ditawari kerja di Badan Sistem Informasi UII. Kantornya gak jauh, nih, dari ruang kuliahnya dulu.
Terus, kenapa, ya, Mas Bama sampai milih Informatika UII? 🤔
Kalau katanya Mas Bama, yang terpenting adalah “Apa yang bisa saya dapatkan di Informatika UII selama studi di sini”. Menurutnya, selama kuliah, ia banyak mendapatkan keunggulan dari Informatika UII, mulai dari fasilitas, dosen yang berpengalaman, hingga relasi-relasi yang didapatnya. Tentunya unggul banget dong karena UII adalah universitas swasta terbaik se-Indonesia, ya, gengs!
Selama kuliah, Bama sebenarnya mengaku kalau ia bukan mahasiswa yang terlalu aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Namun ia tetap mencoba kegiatan-kegiatan lain yang bisa mengembangkan kemampuannya. Menurutnya, tugas akhir dan Informatics Expo sangat bermanfaat, loh, dalam mengasah berbagai macam skill. Salah satu prestasi yang pernah didapatnya adalah juara 2 Gameloft Game Development Competition di tahun 2018.
Walau dikenal karena kemampuannya selama kuliah, bukan berarti Bama gak pernah mengalami masa-masa kritis, loh. Lulusan yang juga pernah menjadi bagian dari Student Staff Informatika sebagai Full-Stack Developer ini juga bercerita tentang Quarter Life Crisis yang dialaminya setelah lulus. Pada saat itu, Bama mengaku sangat ragu dengan kemampuannya. Tapi, seperti cerita susah pada umumnya, Mas Bama juga berhasil menghadapi krisis itu. Menurutnya, kunci utamanya adalah yakin dan berani mencoba hal baru.
“Belajar hal-hal baru mungkin kita anggap susah, tapi ketika kita sudah terbiasa, kata ‘susah’ akan menjadi ‘mudah’”, katanya.
Terakhir, Mas Bama memberikan pesan bagi mahasiswa lainnya, baik yang baru memulai hidupnya sebagai pejuang, maupun yang sedang dalam tahap akhir perjuangan.
“Terus semangat, terus berjuang, kalian bisa, kalian mampu, jangan males-malesan, pantang menyerah, yakin pada kemampuan yang ada pada diri sendiri. Percayalah bahwa hasil tidak akan mengkhianati usaha yang telah kita upayakan.”
Nah, udah disemangatin gitu masa masih mau malas-malasan? Ayo balik belajar lagi!