Assalamualaikum, Sobat Informatika!
Kenalin, nih, wisudawan IPK tertinggi Informatika UII periode III TA 2020/2021, Wahluf Abidin. Mas Wahluf ini berhasil lulus dengan IPK 3,88 setelah menempuh masa studi selama 3,5 tahun. Keren, dong!
Mahasiswa Informatika UII angkatan 2017 ini terbilang cukup aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di kampus. Wahluf sudah pernah merasakan menjadi Asisten Laboratorium, Asisten Dosen, Mualim di lingkungan FTI UII, hingga menjadi Career Body di DPKA UII. Selain itu, beliau juga tercatat sebagai salah satu kader LDF CENTRIS FTI UII. Pengalaman-pengalaman itu tentu sangat berkesan baginya karena bisa menambah ilmu dan menerapkannya, hingga bisa melihat tingkah-tingkah unik nan konyol dari adik-adik tingkatnya. 😁
Salah satu bekal terbaik yang diberikan oleh Informatika UII kepada Wahluf adalah pengambilan konsentrasi studi sesuai peminatan. Menurutnya, hal itu membuat mahasiswa bisa memahami kemampuan masing-masing untuk menentukan fokus ilmu selanjutnya.
“Kegiatan yang akan dilakukan pun sesuai dengan pilihan kita jadi bukan paksaan karena harus menyelesaikan mata kuliah yang secara default diberikan. Mengikuti komunitas juga akan membuat kita lebih cepat dalam menyelesaikan masalah yang diterima karena di sana merupakan tempat untuk berbagi.” ujar Wahluf.
Mahasiswa yang mengambil fokus penelitian dengan Klaster Sistem Siber ini memilih mata kuliah Pemrograman dan Struktur Data sebagai favoritnya, karena memberikan pengetahuan dasar yang sangat penting sebagai anak Informatika. Walaupun sih, kata Mas Wahluf nilainya biasa-biasa aja. 😁
Dalam skripsinya, Wahluf mengangkat judul “Implementasi Splunk Dalam Membangun Security Information And Event Management Berdasarkan Log Firewall Traffic Type (Studi Kasus: Jaringan UII)”. Secara sederhana, skripsi ini membahas tentang peningkatan keamanan dengan menggali informasi dari sistem keamanan yang telah diterapkan dengan paradigma enterprise. Harapannya, topik yang diangkatnya bisa memberikan masukan dan inspirasi bagi kampus atau instansi lain, khususnya BSI UII untuk lebih memperkuat keamanan sistemnya dengan memanfaatkan resource yang telah dimiliki.
Terakhir, Wahluf berpesan kepada mahasiswa lain agar tetap berpikir dan berinovasi walaupun mendapati masalah, kegagalan, ataupun keadaan lain yang tak sesuai keinginan. Ingat, habis gelap terbitlah terang!
“Seperti kata pepatah, ‘Better to light a candle, than to curse the darkness’. Lebih baik menyalakan lilin, daripada menghujat kegelapan.” – Wahluf