Yuk, kepoin wisudawan terbaik dengan IPK tertinggi di Wisuda Periode I Tahun Akademik 2022/2023! Faiq Dhimas Wicaksono atau sering disapa Faiq ini lulus dari Program Studi Informatika Program Sarjana dengan IPK 3,95. Keren banget, ya!

Selama berkuliah di Informatika UII, Faiq bukan hanya berfokus di akademik saja, tetapi juga mengikuti beberapa kegiatan lho! Ia menghabiskan waktu menjadi asisten laboratorium Informatika, asisten dosen, koordinator Divisi Pemrograman UNISI Robotic, serta ketua dari Programming Study Club (PSC).

Pada tahun keempat, Faiq memilih jalur magang sebagai tugas akhir. Selama 6 bulan, ia magang di perusahaan E-Commerce yang sudah tidak asing lagi bagi kita, yaitu PT Tokopedia. Faiq memilih magang di sana karena memang sesuai dengan bidang yang ia cari, memiliki peluang networking yang luas, serta kredibilitasnya sudah jelas. Nah, bukan hanya itu saja. Menurutnya, dengan mengambil jalur magang ini, ia memiliki banyak pengalaman dimana hal itu menjadi bekal untuk persiapan menapaki karier selanjutnya.

Ssst, tahu nggak sih? Setelah masa magang itu, kontrak kerjanya di Tokopedia diperpanjang lagi selama 6 bulan lagi lho! Akhirnya, setelah pendadaran Faiq diangkat menjadi pegawai tetap disana. Saat ini ia bekerja sebagai Test Engineering Productivity di bidang Software Engineer.

Oh iya, untuk laporan akhir jalur magang ini, ia memilih “Rancang Bangun Automation Test Journey pada E-commerce” sebagai judul karya tulis ilmiahnya. Laporan ini membahas tentang implementasi metode pengujian otomatis yang tepat supaya dapat mempercepat proses end-to-end testing dengan hasil pengujian yang lebih akurat dan scalable.

Setiap orang pasti memiliki kesulitannya masing-masing. Hal ini juga tidak luput Faiq rasakan kala mengerjakan tugas akhir. Kesulitan yang paling ia rasakan adalah manajemen waktu, karena selain harus fokus magang, ia juga harus fokus ke tugas akhir yang hampir selesai. Baginya, penting untuk selalu membuat skala prioritas dan to-do list yang spesifik, serta mengalokasikan waktu dalam mengerjakan sesuatu beserta tenggat waktunya.

“Lingkungan perkuliahan mungkin melibatkan diskusi, debat, interaksi teman sebaya, dan pengalaman belajar bersama, tetapi penting bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman baru dalam lingkungan yang lebih profesional dengan menerapkan dan mengembangkan konsep akademik yang sudah dipelajari sebelumnya,”

Terakhir, Faiq memberi pesan kepada mahasiswa lainnya untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.

“Habiskan waktu kuliahmu dengan hal-hal yang bermanfaat. Sebagai anak infor, problem solving ability itu sangat penting, we need to understand things how it works, know the algorithm and the process, that’s the key point. Lalu jangan lupa investasikan yang terbaik pada diri kalian sendiri (soft skill and hard skill), the more you learn, the more you will earn

Perkenalkan, wisudawan dengan IPK tertinggi periode IV Tahun Akademik 2021/2022, Muhammad Sauqi Khatami. Kali ini kita akan membahas secara singkat mengenai skripsi yang telah dibuat oleh Mas Sauqi. Judul skripsi beliau adalah “Deteksi Kendaraan Menggunakan Algoritma You Only Look Once (YOLO) v3.

Tema yang diangkat dalam penelitian ini adalah pendeteksian kendaraan. Dalam mendapatkan parameter jumlah kendaraan, pihak berwajib biasanya menggunakan perhitungan manual yang rentan akan kesalahan dan memakan banyak waktu serta tenaga. Berbagai macam alat pendeteksi dengan menggunakan deep learning dan sejenisnya juga sudah banyak dibuat, tetapi sering kali ditemukan masalah mengenai kurang bagusnya performa deteksi kendaraan pada kondisi lalu lintas yang ramai atau macet. Hal ini disebabkan karena berdempetannya kendaraan pada kondisi lalu lintas tersebut.

Berangkat dari permasalahan di atas, Mas Sauqi berusaha untuk membangun sebuah alat pendeteksi kendaraan otomatis dengan menerapkan algoritma You Only Look Once (YOLO) v3 dengan menerapkan dua skenario pelabelan dataset berdasarkan sudut pengambilan citra. Skenario satu adalah dengan melakukan pelabelan tanpa mempedulikan sudut pengambilan citra dan skenario dua adalah dengan melakukan pelabelan citra dengan mempedulikan sudut pengambilan citra (dari depan, kanan, kiri, dan separuh).

Setelah dilakukan proses pelabelan, akan diterapkan beberapa teknik augmentation pada train set yang telah dilabeli dengan tujuan untuk menambah variasi data yang akan digunakan untuk melatih jaringan deteksi kendaraan YOLO v3. Dengan bertambahnya variasi data yang digunakan, diharapkan dapat meningkatkan performa deteksi kendaraan jaringan yang akan dilatih.

Setelah melalui serangkaian proses pembangunan kemudian dilakukanlah proses pengujian. Dari hasil pengujian didapatkan rata-rata nilai performa jaringan di atas 70% yang menunjukkan bahwa jaringan ini mampu mendeteksi kendaraan dataset dengan baik.

Capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,85 (tiga koma delapan lima) berhasil menghantarkan Nabiilah Nuur ‘Ainii menjadi Peraih IPK Tertinggi Wisuda Periode II Tahun Akademik 2022/2023. 

Dari total 4 penjaluran tugas akhir, puan yang akrab dipanggil Biilah ini memilih jalur kelulusan magang untuk menutup masa studinya. Alhamdulillah! Keinginan yang telah ia rencanakan sejak semester enam membuahkan hasil, Nabiilah berhasil lolos seleksi program magang yang diadakan oleh salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT. Kereta Api Indonesia sebagai data scientist.

“Persiapan yang dilakukan tidak banyak, sih, paling benar-benar mantepin mau pilih role apa, cari lowongan magang sesuai role yang diinginkan, dan persiapkan juga dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Pokoknya perlu banyak-banyak explore buat cari lowongan magang, tapi sekarang kan udah enak ada kampus merdeka jadi lebih gampang.”

Biilah menjelaskan bahwa program magang yang ia jalankan selama 6 bulan ini berbasis proyek dari 2 data yang berbeda; data ulasan aplikasi KAI Access dan data twitter KAI121. Proses yang dilakukan mulai dari pulling, gather, labeling, cleaning, dan process data untuk bisa menghasilkan model machine learning, pada tahap akhiria juga membuat suatu dashboard dari data-data tersebut. Penasaran dengan keseharian Biilah sebagai Data Scientist Intern di PT. KAI? Yuk, intip vlog berikut!

Pengkajian ulang salah satu proyek magang yang ia kerjakan pun dilakukan untuk dituangkan kembali dalam Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Klasifikasi Sentimen, Topik, dan Detail Topik dari Ulasan KAI Access Menggunakan Multilayer Perceptron (MLP) dan Bidirectional Long Short Term Memory (BiLSTM)”. Menggunakan metode Deep Learning, sistem klasifikasi ini ditujukan untuk memudahkan tim data analis PT. KAI dalam menganalisis tren ulasan dari pengguna sebagai bentuk evaluasi pelayanan perusahaan. 

Tidak hanya berfokus pada bidang akademik, Biilah juga ternyata memiliki segudang kegiatan non-akademik lainnya, lho! Selama masa kuliah ia aktif sebagai fungsionaris Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF), asisten laboratorium, asisten dosen, berpartisipasi dalam kepanitiaan, dan ia juga terpilih untuk mengikuti Program Bangkit yang diadakan oleh Studi Independen Kampus Merdeka dengan jalur pembelajaran machine learning

Bisa belajar banyak hal melalui interaksi dengan orang yang berbeda-beda menjadi alasan mengapa Biilah gemar berorganisasi, selain itu ia juga memanfaatkan organisasi sebagai tempat melatih kemampuan interpersonal seperti komunikasi, teamwork, dan networking. Menurutnya organisasi itu perlu, asal bisa diimbangi dengan aspek akademik. Untuk bisa mewujudkan keseimbangan tersebut tentunya kita perlu punya manajemen waktu yang baik, penting untuk punya skala prioritas dan pandai-pandai atur kegiatan.

“Yang paling penting jangan lupa untuk istirahat, luangin waktu untuk diri sendiri pokoknya.”

Sebagai penutup, Nabiilah berharap lulusan Informatika UII kedepannya bisa konstan dalam mencari ilmu, update dengan teknologi yang ada, dan yang paling penting bisa selalu bermanfaat untuk orang sekitar. 

Aamiin! Sukses terus, ya, Mbak Biilah!

Assalamualaikum! Minfor mau ngenalin salah satu alumni Program Studi Informatika Program Magister nih, namanya Siwi Cahyaningtyas. Mbak Siwi ini lulus dengan IPK bulat 4.00, mendapatkan pin emas yang disematkan langsung oleh Prof. Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia. Keren banget, kan! Yuk, kita intip penelitiannya!

Penelitian yang dilakukan oleh Mbak Siwi bertujuan untuk memudahkan hotel dalam meningkatkan kualitasnya. Beliau melakukan Aspect-based Sentiment Analysis (ABSA) menggunakan data hotel berbahasa Indonesia dari berbagai macam ulasan berdasarkan pengalaman pengguna melalui situs online travel. Bu Izzati Muhimmah, Ph.D. mengatakan bahwa hasil dari penelitian ini dapat diterapkan oleh pemilik hotel untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan tamu. Selain itu, Pak Dhomas Hatta Fudholi, Ph.D., selaku dosen pembimbing, juga berkata bahwa penelitian tersebut memberikan data yang mudah dipahami oleh stakeholder hotel.

Terdapat empat tahapan yang dilakukan oleh Mbak Siwi dalam penelitiannya, yaitu pengumpulan data, preprocessing, klasifikasi aspek, dan sentimen. Dalam tahap pengumpulan data Mbak Siwi menggunakan teknik scraping dari beberapa situs hotel seperti Booking.com, Agoda, PegiPegi, Tiket.com, dan Traveloka yang kemudian diberikan label yang diverifikasi oleh seorang ahli dalam bidang perhotelan.

Pada tahap klasifikasi, terdapat enam klasifikasi aspek yang digunakan di antaranya adalah harga, fasilitas hotel, kamar, lokasi, pelayanan, dan restoran. Penelitian ini menggunakan perbandingan beberapa metode deep learning seperti RNN, LSTM, GRU, BiLSTM, Attention BiLSTM, CNN, CNN-LSTm, dan CNN-BiLStM. 

Tahap terakhir yaitu sentimen. Pada analisis sentimen, Mbak Siwi menggunakan dua skenario untuk melakukan klasifikasi ke dalam sentimen positif maupun negatif. Skenario pertama adalah mengklasifikasikan sentimen dalam semua aspek menggunakan perbandingan metode deep learning dan yang kedua adalah mengklasifikasikan sentimen pada setiap aspek menggunakan hasil rata-rata nilai akurasi metode deep learning.

Hasil terbaik kemudian diaplikasikan ke dalam sebuah dataset baru. Lalu proses klasifikasi yang dilakukan akan diolah ke dalam bentuk visualisasi menggunakan Google Data Studio yang digunakan untuk melihat jumlah keseluruhan data, persentase sentimen, jumlah ulasan di setiap situs, sebaran data setiap situs dalam rentang bulan, persentase sentimen, aspek dengan persentase sentimen tertinggi, serta data ulasan yang didapatkan setiap sentimen. 

Penelitian yang telah dilakukan ini memberikan sebuah kapabilitas bagi manajemen hotel dalam melihat lebih rinci aspek mana yang sudah baik dan mungkin kurang baik dari sudut pandang pengguna. Paparan ini dapat digunakan dalam usaha pengambilan keputusan strategis peningkatan kualitas layanan hotel yang ada.

 

Wisata halal adalah layanan pariwisata untuk memenuhi kebutuhan muslim sesuai syariat islam. Dengan meningkatnya jumlah populasi wisatawan muslim, wisata halal kini banyak disorot oleh publik. Peluang bisnis pada sektor ini juga menjadi meningkat. Pemilik tempat wisata perlu mulai memperhatikan fasilitas tempat wisatanya dari segi penikmat wisata halal agar semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan muslim.  Dengan banyaknya ulasan tempat wisata yang masuk, diperlukan analisis sentimen berbasis aspek pada wisata halal. Analisis sentimen berbasis aspek dilakukan untuk menentukan objek tersebut positif atau negatif berdasarkan aspek yang telah diberikan. Terdapat beberapa aspek pada wisata halal yaitu ketersediaan makanan halal, fasilitas tempat ibadah yang layak dan tidak jauh dari tempat wisata, toilet dengan air bersih (Paramarta et al., 2021). 

Penelitian ini akan membandingkan dua metode deep learning yaitu CNN dan CNN-BiLSTM. Data berupa ulasan berbahasa Inggris mengenai objek wisata di wilayah negara Asia yang diambil dari situs TripAdvisor. Data tersebut kemudian diberi label dan dibersihkan melalui proses preprocessing. Setelah itu data akan digunakan untuk melatih model. Model tersebut nantinya digunakan untuk mendeteksi sentimen (positif dan negatif) dan juga aspek (halal food, toilet, mosque) dari ulasan. Setelah dilakukan evaluasi, model dengan metode CNN mendapatkan hasil akurasi tertinggi. Klasifikasi aspek mendapatkan akurasi sebesar 98.3%, sedangkan klasifikasi sentimen mendapatkan akurasi sebesar 83.69%. Pada saat pengujian, dilakukan visualisasi data yang memperlihatkan sisi sentimen positif dan negatif terhadap aspek. Dengan dilakukannya penelitian ini, pemilik wisata dapat memetakan kekurangan serta kelebihan dari tempat wisata. Hasil pemetaan ini nantinya bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan konsep wisata halal pada objek wisata.

Dapat salam, nih, dari wisudawan dengan IPK tertinggi di wisuda periode IV 2021/2022, Mas Albarra Naufala Erdanto! Wisudawan yang meraih IPK nyaris sempurna (3,97) ini mau bagi-bagi cerita sama kalian semua~ 😁😁

Gimana, sih, ceritanya Barra–sapaan akrabnya–sampai milih Informatika UII sebagai tempat belajar?

 

“Jujurly, sejak SMA sebenarnya sudah tertarik ke dunia komputer”, jawab Barra.

Iya, ternyata minat dari SMA sudah bikin mantap untuk mengambil jurusan Informatika. Lingkungan dan fasilitas belajar yang ada di UII juga jadi alasannya milih UII!

Selama kuliah di Informatika UII, Albarra termasuk mahasiswa yang sangat aktif mengikuti kegiatan. Organisasi, komunitas, lomba, hingga kepanitiaan pernah diikutinya. Barra tercatat pernah bergabung bersama Marcomm FTI UII, Programming Study Club UII, hingga Google Developer Student Clubs UII. Selain itu, ia juga pernah jadi Manajer Asisten Laboratorium Informatika, lo! Ada yang udah pernah ketemu? 🤔

Saat ditanya bekal terbaik yang didapatnya selama kuliah, lulusan yang milih mata kuliah Pengembangan Aplikasi Berbasis Web sebagai favoritnya ini sampai bingung karena merasa dapat banyak banget bekal buat karir dan hidupnya ke depan~ Salah satu bekal terpenting baginya adalah kegiatan Informatics Expo yang dilaksanakan tiap akhir semester. Acara yang bertujuan untuk mempublikasikan karya-karya mahasiswa ini banyak beri kesan dalam bagi Barra. Mulai dari kerja sama tim, belajar presentasi produk, sampai bikin portfolio. Pokoknya, suka maupun duka di Expo emang bikin banyak belajar, sih. Setuju gak??? 😆😆😆

Nah, judul skripsi yang diangkat wisudawan dari angkatan 2018 adalah “Peningkatan Efektivitas Pengelolaan State menggunakan Pola Prop Drilling VueJS pada Fitur Finansial Jala Tech”. Dalam skripsi ini, Barra membahas bagaimama ia melakukan rewriting kode di software tempat magangnya, Jala Tech, untuk ningkatin efektifitas state management menggunakan pola prop drilling.

Setelah lulus, Albarra langsung keterima kerja sebagai Full-Stack Developer di salah satu perusahaan penyedia layanan hosting di Indonesia, Exabyte. Tentu, ia juga sedang nyari beasiswa S2 sembari merintis bisnis bersama rekan kontrakannya.

 

Terakhir, Barra ngasih pesan untuk mahasiswa lainnya, khususnya yang masih di tahun pertama.

“Informatika luas dan cepat banget perkembangannya. Sebagai informatikawan, jangan kalah sama perkembangan ilmu di luar sana. Jangan menitik beratkan pencarian ilmu hanya di perkuliahan saja. Investasikan sebanyak-banyaknya untuk mengikuti kursus atau belajar di internet terkait informatika. Tapi, bukan berarti perkuliahan sudah tidak penting lagi. Menurut saya, aspek kuliah bermanfaat bagi kita untuk mendapatkan relasi, teman diskusi, mengembangkan jati diri, dan soft skill. Tapi kalau bisa pengantar tidurnya video tutorial koding 😅😅”, tutup Barra.

Yuk, kenalan sama salah satu lulusan dengan IPK tertinggi di periode ini! Beliau adalah Dewi Nadhiroh. Mbak Dewi ini merupakan mahasiswa Program Studi Informatika Program Sarjana yang sukses lulus dengan IPK 3,77. Wow keren banget, kan? Penasaran ga nih sama kiat sukses Mbak Dewi? Yuk, langsung aja kita check!

Selama kuliah di Informatika UII, Mbak Dewi termasuk mahasiswa yang aktif di beberapa kegiatan non akademik. Beliau aktif di beberapa organisasi dan kepanitiaan yang ada di UII. Mbak Dewi merupakan bagian dari Tim Event Organizer Student Staff Informatika UII. Beliau juga ikut organisasi di luar Informatika yaitu Kopma, PKM Corner, dan LPM profesi. Aktif banget kan?

“Kalau ikut kegiatan nonakademik itu cari kegiatan yang punya manfaat buat diri kita, baik itu ilmu, pengalaman, atau bahkan uang”, ujarnya.

Wisudawan dengan IPK tertinggi periode tiga ini merasa senang dan terkesan dengan fasilitas yang ada di UII. Beliau juga merasa sangat terbantu dengan dosen-dosen yang berpengalaman di bidangnya dan sangat ramah dengan mahasiswa. 

Terakhir, lulusan dari angkatan 2017 yang berkesibukan di Enterprise Digital Technology Services sebagai Tech Management trainee di bidang Quality Assurance ini berpesan kepada adik-adik mahasiswa lainnya untuk benar-benar menguasai fundamental dari setiap materi yang mereka pelajari agar ke depannya tidak mengalami kebingungan. 

“Apapun nanti yang akan kita kerjain, kita harus tahu dulu fundamentalnya”, tutup Mbak Dewi.

Barakallah fii ilmih 🥳🥳🥳 Semoga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat di dunia dan akhirat 😁😁

Aamiin.

Anggraeni Dias Saputri: Perbandingan Sikap dan Penerimaan Pengguna Layanan Dompet Digital di Indonesia

“Zaman sekarang, lebih baik ketinggalan dompet dari pada ketinggalan handphone!”

Lah, memangnya benar? Bisa jadi. Tak dapat dipungkiri, smartphone kini lumrah digunakan sebagai salah satu media pembayaran digital. Masyarakat juga kian familiar dengan layanan pembayaran digital atau electronics payment (e-payment). Metode ini memudahkan proses pembayaran karena bisa dilakukan di mana dan kapan saja, contoh saja dompet digital atau electronics wallet (e-wallet).

Maraknya pembayaran melalui dompet digital didukung juga oleh pemerintah, loh. Terhitung sejak Januari 2016, pemerintah mencanangkan program less cash society atau transaksi non tunai demi menghadapi persaingan multinasional Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Hal ini menjadi topik penelitian Anggraeni Dias Saputri yang berjudul “Perbandingan Sikap dan Penerimaan Pengguna Layanan Dompet Digital di Indonesia”. Mahasiswi yang akrab disapa Mbak Anggrek ini memberikan gambaran perbandingan atau perbedaan sikap dari pengguna layanan dompet digital di Indonesia.

Beberapa layanan dompet digital (e-wallet), seperti ShopeePay, OVO, Dana, GoPay dan LinkAja merupakan layanan yang banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Namun di sisi lain, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang belum mengerti penggunaan layanan tersebut. 

Penelitian di bawah bimbingan Bapak Ahmad Munasir Rafi`e Pratama, ST, MIT, PhD ini menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif melalui survei hingga menjangkau 402 responden. Sasaran responden berdomisili di Indonesia dengan usia minimum 17 tahun dan pernah menggunakan layanan e-wallet minimal satu kali. 

Fokus pengumpulan data, yakni untuk menjaring pengguna layanan e-wallet seperti seperti ShopeePay, OVO, Dana, GoPay dan LinkAja dengan melihat dan meneliti beberapa faktor seperti kegunaan, kemudahan, finansial, fasilitas penunjang, dan lain-lain. Selain pengumpulan data kuantitatif, digunakan juga metode manova untuk menganalisis dan melihat sikap pengguna layanan dompet digital di Indonesia. 

Ternyata, tidak ada perbedaan yang ditemukan dari sisi faktor penerimaan dompet digital antar jenis layanan dompet digital, usia dan, jenis kelamin kecuali pada dua hal: faktor pengaruh sosial di mana perempuan menggunakan e-wallet lebih tinggi dibandingkan laki-laki, serta pandangan terhadap risiko penggunaan bahwa laki-laki melaporkan nilai yang lebih tinggi daripada perempuan. Hal ini  menunjukkan bahwa laki-laki menilai risiko penggunaan ketika menggunakan layanan dompet digital lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Penelitian yang telah dimulai sejak satu tahun lalu ini turut membawa Mbak Anggrek lulus dengan predikat Pujian, loh! Alhamdulillah.

Istimewanya lagi, Mbak Anggrek ini juga salah satu penerima Beasiswa Alumni yang diberikan oleh Prodi Informatika-Program Sarjana UII bagi alumninya yang melanjutkan jenjang pendidikan S2 di Prodi Magister Informatika UII. Selain itu, Mbak Anggrek juga aktif bekerja selama kuliah di Magister Informatika. Tentunya, membagi waktu antara pekerjaan dan kuliah itu tidak mudah. 

“Manajemen waktunya gampang-gampang susah. Weekday bekerja, weekend kuliah. Alhamdulillah, dulu mendapat lead divisi yang mendukung karyawannya untuk menempuh pendidikan. Rasanya menyenangkan apabila bisa lebih produktif,” tutupnya.

 

Muhammad Luthfi, atau yang akrab disapa Luthfi, merupakan mahasiswa Program Studi Informatika Program Sarjana Angkatan 2017. Luthfi berhasil memperoleh IPK 3,97 dan menjadi lulusan dengan IPK Tertinggi pada Wisuda Periode I & II Tahun Akademik 2021/2022.

Selama kuliah di Informatika UII, Luthfi yang kini menjadi iOS Software Engineer di Tokopedia ini ternyata pernah menjadi asisten dosen, loh. Ia juga berkesempatan mengikuti joint degree program 2+2 ke Nanjing Xiaozhuang University (NXU), China.

Ditanya soal tips menjadi wisudawan terbaik, Luthfi menjawab “Sebenarnya, nggak ada tips khusus, sih. Tapi, yang penting kuliah dibawa happy aja. Pinter-pinter mengatur waktu biar study-life balance-nya tetap terjaga. Keep doing things that make you happy. Contohnya, kalau aku suka travelling dan main game.” 

Luthfi mengangkat tugas akhir yang berjudul “Geometry AR: iOS-based Application for 3D Shapes Learning using Augmented Reality”. Ia memilih judul ini karena tertarik dengan Augmented Reality dan juga memang ingin mendalami mobile app development khususnya untuk platform iOS.

Tujuan dari aplikasi yang dibangun Luthfi ini adalah sebagai aplikasi pembelajaran siswa-siswi yang sedang belajar geometri, khususnya bangun ruang tiga dimensi. Biasanya untuk pembelajaran tersebut mereka memakai media dua dimensi seperti buku, namun terkadang mereka susah untuk memvisualisasikan gambar dua dimensi dari buku menjadi bangun tiga dimensi menggunakan imajinasi mereka. 

Nah, di era digital dan dengan pertumbuhan smartphone yang pesat sekarang, masalah ini bisa diselesaikan menggunakan Augmented Reality. Jadi, aplikasi ini dilengkapi dengan kartu-kartu fisik yang disebut juga AR Marker. Setiap kartu merepresentasikan bangun tiga dimensi yang berbeda. Dengan fitur AR di aplikasi ini, siswa-siswi bisa scan kartu tersebut untuk melihat bangun tiga dimensi di dunia nyata secara real-time melalui kamera smartphone mereka. Aplikasi ini juga disertai dengan pembelajaran rumus-rumus geometri dan kuis untuk mengevaluasi pembelajaran mereka.

“Pesan untuk teman-teman mahasiswa, always be curious, jangan berhenti belajar hal-hal baru, dan yang paling penting tetep jaga kesehatan baik fisik maupun mental. Di masa perkuliahanku (dan juga kehidupan in general), pasti mengalami banyak ups and downs. Kalau aku gagal dalam sesuatu pasti merasa putus asa dan kehilangan motivasi. I eventually realized that we can’t change our past, instead we can always grow and learn from it,” tutup Luthfi.

 

 

Gilang Persada Bhagawadita, mahasiswa Prodi Informatika UII – Program Sarjana Angkatan 2018 berhasil meraih IPK tertinggi dalam Wisuda Periode I & II Tahun Akademik 2021/2022. Ia memperoleh IPK 3,97 dengan masa studi kurang dari 4 tahun.

Tidak hanya jago di kegiatan akademik, selama kuliah Gilang turut aktif dalam berbagai kegiatan, sebut saja kepanitiaan, UKM Himpunan Basket, PSC, dan Kosmik. Di tahun ketiganya, Gilang juga berkesempatan mengikuti program double degree ke Nanjing Xiaozhuang University, China.

“Tipsnya, dibawa santai saja, sih. Selain itu, coba lebih aktif di kelas dan buat dosen bisa kenal dekat sama kita,” ujar Gilang, saat ditanya bagaimana tipsnya bisa lulus kuliah dengan raihan IPK tertinggi.

Gilang memilih sebuah judul “Developing Mobile Attendance System Using QR Code and GPS Tracking with Flutter” sebagai tugas akhirnya. 

“Judul ini aku pilih karena terinspirasi masalah sistem presensi di UII (dulu) yang berbeda dengan ketika aku di NXU, ditambah dengan pemanfaatan mobile phone sehingga sistem presensinya bisa lebih efektif dan lebih aman. Namun, tidak dipungkiri bakal tetap ada kecurangan-kecurangan selanjutnya,” jelas Gilang.

Gilang merasa sangat beruntung bisa kuliah di Informatika UII sebab ia bisa mendapat kesempatan program double degree ke NXU. “Kurikulum Informatika UII juga sangat mantap,” tambahnya.

Sebagai penutup, Gilang berpesan sebagai mahasiswa harus mulai mencari jati diri sedini mungkin, misalnya ingin fokus ke mana dan ke depannya ingin menjadi apa. Menurutnya, hal itu akan menentukan kegiatan kita sehari-hari saat kuliah sehingga ilmu yang didapat bisa lebih berguna nantinya. “Mau main game atau refreshing lainnya boleh, tapi harus ingat apa tujuan utama kita kuliah,” tutupnya.