Dalam era perkembangan teknologi yang semakin cepat, jurusan Informatika telah menjadi bidang studi yang semakin menarik dan beragam. Mahasiswa yang memilih jurusan Informatika memiliki peluang yang luas untuk mengeksplorasi berbagai potensi dan minat mereka dalam berbagai aspek teknologi yang terus berkembang. Informatika adalah sebuah disiplin ilmu yang mencakup berbagai cabang, termasuk pengembangan perangkat lunak, kecerdasan buatan, pengolahan data, keamanan siber, dan banyak lagi. Setiap cabang ini memiliki karakteristik uniknya sendiri, termasuk fokus pada pengembangan web, aplikasi, atau keamanan siber.

Namun, disini muncul dilema yang sering dihadapi oleh para mahasiswa yang memasuki jurusan Informatika, yaitu dalam menentukan cabang spesialisasi yang akan diikuti. Beberapa orang mungkin tidak merasa nyaman dengan kegiatan pemrograman (coding), sementara yang lain mungkin kurang tertarik pada bidang keamanan siber. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami minat dan bakat mereka agar dapat memilih cabang spesialisasi yang sesuai dalam dunia Informatika.

Salah satu cara untuk membantu mahasiswa menentukan minat mereka dalam cabang spesialisasi Informatika adalah melalui penggunaan platform AIKRUT. Kebetulan, Jurusan Informatika di Universitas Islam Indonesia (UII) akan mengadakan seminar pada tanggal 19 November mendatang. Pada acara seminar ini, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk menggunakan platform AIKRUT guna mengidentifikasi minat mereka. Selain itu, mereka juga dapat mempelajari bahasa pemrograman React.js, yang saat ini sangat populer dalam pengembangan aplikasi web. Platform AIKRUT ini dimiliki dan dioperasikan oleh Edspert.id.

Apa yang akan anda peroleh di Seminar Keilmuan ?

  • Pemahaman Mendalam tentang js
  • Materi pelatihan
  • Lomba portofolio
  • Mengikuti AIKRUT (tes penilaian karier)
  • Demo dan studi kasus cara mengimplementasikan React dalam situasi
  • Sertifikat

Edspert.id meyakini bahwa kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, Edspert.id hadir sebagai sebuah platform pembelajaran berbasis sertifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sehingga mereka dapat bersaing secara global. Edspert.id merupakan bagian dari perusahaan Widya Edutech dan Widya Group. Mereka menyediakan berbagai kelas live interaktif dankonten pendidikan yang diselenggarakan oleh para ahli di bidangnya, sehingga masyarakat dapat mengakses pembelajaran berkualitas dengan mudah.

Selanjutnya, mari kita perkenalkan Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF) Universitas Islam Indonesia, yang menjadi penyelenggara acara seminar ini. HMIF adalah sebuah organisasi yang berada di bawah naungan Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Industri UII. Organisasi ini bertujuan untuk menampung dan meningkatkan kualitas mahasiswa dalam hal profesionalisme dan kreativitas di lingkungan jurusan mereka. HMIF adalah organisasi mahasiswa yang menghimpun aspirasi mahasiswa, serta menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mempererat hubungan antar-mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UII dan meningkatkan potensi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Berikut adalah detail tentang lokasi, waktu, dan pembicara yang akan membagikan pengetahuannya dalam acara ini.

Hari, tanggal              : Minggu, 19 November 2023

Waktu                         : 09:00 – 11:30 dan 13:00 – 14:30

Tempat                       : Auditorium Fakultas Teknologi Industri UII

Topik                          : Layanan AIKRUT & React.js

Pembicara                 : – Rahmad Afandi – Tech Lead at Product Features Qiscus

– Septiadhi Wirawan – Head Marcom EDSPERT

 

Seminar terbuka untuk mahasiswa aktif informatika dan tidak dipungut biaya.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk Segera daftar ke : https://forms.gle/J8cLd9C16ePABT3L7

Dapatkan ada juga reward menarik bagi mahasiswa/i yang bertanya paling bagus dan pemenang lomba portofolio.

 

The International Conference on Information Technology and Digital Applications, or ICITDA 2021 has been successfully held for the sixth time by the Department of Informatics, Universitas Islam Indonesia. ICITDA is an annual international conference at which researchers from all over the world present their work and learn from other presenters, keynote speakers, and hands-on workshop speakers. This year’s conference gained great enthusiasm worldwide, with the theme “Cybersecurity in Data Science Era”.

The 6th ICITDA, like the previous year, was held virtually, but with the addition of a new concept, utilizing both Zoom Meeting and Gather.town for the main event. At the conference, 42 papers were accepted. The main events took place on November 5 and 6, 2021. This year’s ICITDA succeeded in attracting the attention of researchers from 11 countries to submit their papers, including Malaysia, Philippines, Indonesia, Brunei Darussalam, United States, Taiwan, India, Thailand, Australia, Bangladesh, and Morocco.

The first day of ICITDA 2021, held via Zoom Meeting, began with the opening speeches from Prof. Fathul Wahid, rector of Universitas Islam Indonesia, and Ms. Arrie Kurniawardhani, chairperson of ICITDA 2021. The first keynote speech, entitled “TinyML and Importance of Data-Centric Approach”, was delivered by Dr. Owais Ahmed Malik of Universiti Brunei Darussalam. The conference then moved on to workshops led by Dr. Charles Lim of Swiss German University and Dr. Syarif Hidayat of Universitas Islam Indonesia, discussing “Open Source Intelligence: Profiling Your Target” and “Artificial Intelligence Applications in Cybersecurity Domain”, respectively. Dr. M. Andri Setiawan of Universitas Islam Indonesia gave the final keynote speech of the day, entitled “Living The Next Normal in An Enterprise: Leveraging the Wi-Fi Technology in A Post-pandemic Future”.

On the second day, all participants were invited to join the conference through Gather.town, an RPG-based virtual meeting platform where all participants could actively interact with each other. Dr. Ahmad Raf’ie Pratama of Universitas Islam Indonesia kicked off the second day with a workshop entitled “Filtering Email Spam with Machine Learning”. The next schedule was paper presentations, divided into two sessions. Each presenter was given the opportunity to present their paper in one of the four designated rooms. The final two keynotes were delivered by Dr. Nurul Hidayah bin Ab Rahman of Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, entitled “Emerging Technologies and Data Science: The Implications to Digital Forensics Research Directions”, and Dr. Bernardi Pranggono of Sheffield Hallam University, entitled “Cybersecurity, Data Science, and Artificial Intelligence”.

To cap off the two fantastic conference days, the committee announced the much-anticipated Best Paper Awards. The winners were as follows:

  • Data Mining Framework for The Identification of Profitable Customer based on Recency, Frequency, Monetary (RFM) by Fikri Asmat, Kadarsah Suryadi, and Rajesri Govindaraju.
  • EfficientNet-Transformer for Image Captioning in Bahasa by Umar Abdul Aziz Al-Faruq and Dhomas Hatta Fudholi.
  • Fuzzy-Based Intelligent Health Information System for Natural Disaster Victims by Moch. Zen Samsono Hadi, Aries Pratiarso, Nur Rosyid Mubtada’i, Ahmad Syauqi Ahsan, Hafara Ulufan Nuri, and Rachmawati Rizki Marzuqi.

With this, the sixth ICITDA had concluded successfully, thanks to the committee’s wonderful spirit in organizing such a wonderful event, and all participants, keynote speakers, also hands-on workshop speakers for their enthusiasm and knowledge sharing.

We hope to see you at the next ICITDA!

 

Muhammad Luthfi, atau yang akrab disapa Luthfi, merupakan mahasiswa Program Studi Informatika Program Sarjana Angkatan 2017. Luthfi berhasil memperoleh IPK 3,97 dan menjadi lulusan dengan IPK Tertinggi pada Wisuda Periode I & II Tahun Akademik 2021/2022.

Selama kuliah di Informatika UII, Luthfi yang kini menjadi iOS Software Engineer di Tokopedia ini ternyata pernah menjadi asisten dosen, loh. Ia juga berkesempatan mengikuti joint degree program 2+2 ke Nanjing Xiaozhuang University (NXU), China.

Ditanya soal tips menjadi wisudawan terbaik, Luthfi menjawab “Sebenarnya, nggak ada tips khusus, sih. Tapi, yang penting kuliah dibawa happy aja. Pinter-pinter mengatur waktu biar study-life balance-nya tetap terjaga. Keep doing things that make you happy. Contohnya, kalau aku suka travelling dan main game.” 

Luthfi mengangkat tugas akhir yang berjudul “Geometry AR: iOS-based Application for 3D Shapes Learning using Augmented Reality”. Ia memilih judul ini karena tertarik dengan Augmented Reality dan juga memang ingin mendalami mobile app development khususnya untuk platform iOS.

Tujuan dari aplikasi yang dibangun Luthfi ini adalah sebagai aplikasi pembelajaran siswa-siswi yang sedang belajar geometri, khususnya bangun ruang tiga dimensi. Biasanya untuk pembelajaran tersebut mereka memakai media dua dimensi seperti buku, namun terkadang mereka susah untuk memvisualisasikan gambar dua dimensi dari buku menjadi bangun tiga dimensi menggunakan imajinasi mereka. 

Nah, di era digital dan dengan pertumbuhan smartphone yang pesat sekarang, masalah ini bisa diselesaikan menggunakan Augmented Reality. Jadi, aplikasi ini dilengkapi dengan kartu-kartu fisik yang disebut juga AR Marker. Setiap kartu merepresentasikan bangun tiga dimensi yang berbeda. Dengan fitur AR di aplikasi ini, siswa-siswi bisa scan kartu tersebut untuk melihat bangun tiga dimensi di dunia nyata secara real-time melalui kamera smartphone mereka. Aplikasi ini juga disertai dengan pembelajaran rumus-rumus geometri dan kuis untuk mengevaluasi pembelajaran mereka.

“Pesan untuk teman-teman mahasiswa, always be curious, jangan berhenti belajar hal-hal baru, dan yang paling penting tetep jaga kesehatan baik fisik maupun mental. Di masa perkuliahanku (dan juga kehidupan in general), pasti mengalami banyak ups and downs. Kalau aku gagal dalam sesuatu pasti merasa putus asa dan kehilangan motivasi. I eventually realized that we can’t change our past, instead we can always grow and learn from it,” tutup Luthfi.

 

 

Gilang Persada Bhagawadita, mahasiswa Prodi Informatika UII – Program Sarjana Angkatan 2018 berhasil meraih IPK tertinggi dalam Wisuda Periode I & II Tahun Akademik 2021/2022. Ia memperoleh IPK 3,97 dengan masa studi kurang dari 4 tahun.

Tidak hanya jago di kegiatan akademik, selama kuliah Gilang turut aktif dalam berbagai kegiatan, sebut saja kepanitiaan, UKM Himpunan Basket, PSC, dan Kosmik. Di tahun ketiganya, Gilang juga berkesempatan mengikuti program double degree ke Nanjing Xiaozhuang University, China.

“Tipsnya, dibawa santai saja, sih. Selain itu, coba lebih aktif di kelas dan buat dosen bisa kenal dekat sama kita,” ujar Gilang, saat ditanya bagaimana tipsnya bisa lulus kuliah dengan raihan IPK tertinggi.

Gilang memilih sebuah judul “Developing Mobile Attendance System Using QR Code and GPS Tracking with Flutter” sebagai tugas akhirnya. 

“Judul ini aku pilih karena terinspirasi masalah sistem presensi di UII (dulu) yang berbeda dengan ketika aku di NXU, ditambah dengan pemanfaatan mobile phone sehingga sistem presensinya bisa lebih efektif dan lebih aman. Namun, tidak dipungkiri bakal tetap ada kecurangan-kecurangan selanjutnya,” jelas Gilang.

Gilang merasa sangat beruntung bisa kuliah di Informatika UII sebab ia bisa mendapat kesempatan program double degree ke NXU. “Kurikulum Informatika UII juga sangat mantap,” tambahnya.

Sebagai penutup, Gilang berpesan sebagai mahasiswa harus mulai mencari jati diri sedini mungkin, misalnya ingin fokus ke mana dan ke depannya ingin menjadi apa. Menurutnya, hal itu akan menentukan kegiatan kita sehari-hari saat kuliah sehingga ilmu yang didapat bisa lebih berguna nantinya. “Mau main game atau refreshing lainnya boleh, tapi harus ingat apa tujuan utama kita kuliah,” tutupnya.

 

 

Yuk, kenalan dengan Andri Wahyu Ahmad Ruslam. Mahasiswa yang lahir dan besar di Poso, Sulawesi Tengah, ini berhasil meraih IPK Tertinggi dalam Wisuda Periode I & II Tahun Akademik 2021/2022. Andri berhasil memperoleh IPK 3,97 dengan masa studi kurang dari 4 tahun. 

Selama menempuh pendidikan di Program Studi Informatika Program Sarjana, Andri banyak memfokuskan kegiatan pada hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan kemampuan teknis. Mulai dari menjadi asisten lab, mengikuti UKM Robotik, menjadi bagian dari tim inkubasi Startup, dan menjalani magang di salah satu perusahaan yang ada di Jogja. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, ia mendapat banyak pengalaman, seperti menjadi kontestan tingkat Nasional Lomba Kontes Robot Indonesia, mengerjakan proyek-proyek perusahaan, dan menjadi partisipan dalam ASEAN Virtual Entrepreneurship Hackathon. Seluruh pengalaman tersebut sangat membantunya dalam mengasah kemampuan hardskill maupun softskill yang ia miliki. 

“Bagi saya, berani mengexplore hal-hal baru, konsisten terhadap apa yang kita inginkan serta mampu mengatur dan memaksimalkan waktu yang kita punya merupakan salah satu kunci agar dapat menjadi yang terbaik dalam banyak hal termasuk menjadi wisudawan terbaik,” ujar Andri.

Andri mengungkapkan bahwa ia mengangkat sebuah topik berjudul “Factor Analysis Keberlanjutan Pengguna Jala Menggunakan Factor Analysis” dalam tugas akhirnya. Judul ini didasari oleh pengalamannya selama magang di salah satu perusahaan di Yogyakarta. Dari seluruh proyek yang ia kerjakan di sana, proyek ini menjadi proyek yang dapat membuat seluruh stakeholder antusias ketika ia mempresentasikannya. Selain itu juga, proyek ini masih sangat mungkin untuk dikembangkan dengan variabel-variabel berbeda yang tentu saja akan sangat bermanfaat bagi perusahaan. Oleh karena itu, Andri mengangkat judul ini sehingga pekerjaannya dapat terdokumentasi dan dapat dijadikan referensi dalam pengembangan proyek yang sama dengan variabel yang berbeda ke depan.

Secara garis besar, “Faktor Analisis Keberlanjutan Pengguna Menggunakan Factor Analysis” dilatarbelakangi oleh munculnya anomali pada data pengguna perusahaan. Dari data yang didapatkan, terlihat bahwa jumlah pengguna baru yang menggunakan sistem/aplikasi perusahaan terus meningkat. Namun, pengguna yang konsisten untuk terus menggunakan sistem, bahkan untuk berlangganan, tidak sebanding dengan angka pengguna baru. Berdasarkan fakta tersebutlah diinisiasi proyek ini untuk mencari tahu sebenarnya faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pengguna dapat terus menggunakan sistem perusahaan dengan parameter satu bulan pertama penggunaan. 

“Hasil akhir dari proyek ini berupa informasi faktor-faktor apa saja yang paling mempengaruhi keberlanjutan pengguna dalam menggunakan sistem perusahaan,” lanjut Andri.

Andri bersyukur dapat berkuliah di Informatika UII sehingga ia dapat belajar dari rekan-rekan Informatika lainnya yang tentunya juga tidak kalah berpengalaman. Selain itu, menurutnya, salah satu hal yang paling seru, tetapi sulit dilakukan, saat menjadi mahasiswa Informatika adalah ketika terdapat beberapa proyek akhir sekaligus dalam satu semester. 

“Hal ini yang membuat kami sebagai mahasiswa harus banting tulang menyelesaikannya. Namun, proyek-proyek akhir ini sangat bermanfaat bagi kami, karena kami belajar banyak hal salah satunya adalah bekerja secara tim yang menjadi pengalaman berharga selama masa perkuliahan,” tambahnya.

Andri juga mengaku belajar banyak hal dari dosen-dosen yang mumpuni di bidangnya. Baik dosen maupun tenaga administratif sangat sigap dalam membantu dan mengarahkan ketika terdapat masalah berkaitan dengan perkuliahan. “Selain itu, fasilitas yang diberikan kampus sangat membantu saya dalam mengeksplorasi hal-hal baru.” 

Kini, Andri sedang fokus mengembangkan softskill dan hardskill terutama dalam bidang Data Engineer agar dapat bisa memberikan kontribusi di masyarakat maupun industri dalam pengelolaan dan pemanfaatan data.

Andri berharap Informatika UII dapat terus menjadi lebih baik dengan meningkatkan modul-modul pada kurikulum serta menyesuaikan dengan kebutuhan industri saat ini sehingga lulusan dapat lebih siap lagi menghadapi dunia industri di bidang teknologi ke depan.

Sebagai penutup, ia berpesan, “Manfaatkan waktu kalian selama menjadi mahasiswa, ikuti kontes-kontes yang dapat mengasah skill kalian sebanyak mungkin, dan manfaatkanlah seluruh fasilitas kampus untuk mengembangkan diri kalian. Maksimalkan setiap waktu kalian untuk menghasilkan karya-karya terbaik.”

Yuk, kenalan dengan Moch. Fathi Siddiqi, lulusan dengan IPK Tertinggi Periode 1 Tahun Akademik 2021/2022. Fathi berhasil lulus dengan IPK 3,89. Alhamdulillah.

“Sebenarnya, aku nggak tau ternyata terpilih sebagai lulusan terbaik. Semua itu atas izin Allah. Namun, memang selama kuliah, aku suka dan semangat dalam mempelajari hal yang baru,” aku Fathi yang pernah aktif sebagai programmer di Student Staff Informatika ini.

Tidak hanya Student Staff Informatika, ternyata selama kuliah Fathi aktif dalam berbagai kegiatan, loh. Misalnya saja Asisten Laboratorium Terpadu Informatika dan Mualim FTI.

Pada tahun keempatnya, Fathi menempuh Jalur Perintisan Bisnis. Beliau bersama teman-temannya merintis Ubaform, sebuah startup bergerak dalam layanan pembuatan formulir secara online. Hal ini dilatarbelakangi ketertarikannya pada dunia startup dan software engineering.

Melalui tugas akhir yang berjudul “Implementasi Bisnis Model Software as a Service (SaaS) untuk Layanan Pengolahan Dokumen Digital (Studi Kasus di Startup Ubaform)”, beliau akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan sarjana dan memperoleh IPK tertinggi di periodenya.

Permasalahan yang diangkat Fathi terkait pengolahan dokumen dari yang awalnya masih konvensional menjadi digital. Metode konvensional ini tentunya berdampak pada efektivitas dan efisiensi dalam pengolahan dokumen sehingga dibentuklah ide dasar startup untuk pengolahan dokumen digital. Hasil dari tugas akhir tersebut adalah ide bisnis, prototype, dan strategi untuk pertumbuhan startup itu sendiri.

Fathi merasa senang bisa berkuliah di Informatika. Beliau mempelajari banyak hal fundamental khususnya di bidang teknologi informasi yang tentunya berguna setelah lulus kuliah. “Kalau dukanya mungkin ketika awal kuliah terasa sulit menyesuaikan belajar tentang teknologi informasi, misalnya pemrograman dan struktur data,” tutup Fathi.

 

A warm welcome to the new students of International Undergraduate Program in Informatics UII 2021!
On Septemver 24, 2021, a Welcoming Session for the new students was held. The annual event for new students aims to explain in detail about Informatics UII and its activities, as well as the study activities that the students will follow in the next 4 years.

The completion of this Welcoming Session means that these new IT Solution Enablers have officially joined the big family of Informatics UII. Yes, our family is getting bigger and bigger~~~

What are your dreams and expectations for being student of International Undergraduate Program in Informatics UII 2021?

A total of five UII Informatics students who took part in the joint degree program UII x Nanjing Xiaozhuang University graduated on June 19, 2021. They managed to hold a double degree on the “Graduation Day 2021 International Student Nanjing Xiaozhuang University” which was held virtually.

The five graduates are Abyan, Gilang, Lintang, Luthfi, and Yudhis from the Class of 2017. The theses they raised are as follows:

– Abyan Fadilla Noor: SentiPress: iOS Based Sentiment Analysis Application towards the President of Indonesia using Twitter

– Gilang Persada Bhagawadita: Developing Mobile Attendance System Application using QR Code and GPS with Flutter

– Lintang Digdoyo: DevCollab: Project Management and Collaboration Web Application for Virtual Software Development Teams

– Muhammad Luthfi: GeometryAR: iOS Based Application for 3D Shapes Learning using Augmented Reality

– Yudhistira Adinugraha Hutabarat: Design and Implementation of Digital Transformation to Improve Business Process: A Case Study of Nestlé Indonesia

Graduation was opened with remarks from the rector, dean, heads of departments, and the best students, then continued by the handover of diplomas for each student. In addition, there were also video screenings of memories while studying at NXU and announcements of students’ best theses.

“Finally, I was able to graduate from both UII and NXU,” said Lintang, one of the joint degree program students.

Online graduations indeed leave a slightly different impression for these graduates. However, this certainly did not close their enthusiasm for the euphoria of graduation. Moreover, graduating with double degrees certainly made these five graduates more enthusiastic to continue their dreams.

 “Feeling proud and carrying the burden, too. An international degree may be more attractive to companies if they want to work, but they also have a big responsibility towards both alma maters,” admitted Gilang, one of the graduates.

These graduates prove that Informatics students can also study abroad and have international exposure, one of which is by joining the UII x NXU joint degree program.

Last July, the Department of Informatics Universitas Islam Indonesia (UII), in collaboration with Nanjing Xiaozhuang University (NXU) China, conducted an online Summer School activity. The activity, which was attended by UII and NXU students, took the theme ‘Design Thinking For Education 2021’.

This week-long activity made problem-solving the main focus of the discussion. Participants also had the chance to take language and culture classes, company visits, and virtual city tours of ​​Yogyakarta.

How about the excitement of this event in the eyes of the participants?

One of the participants from UII, Anwaruddin Ridho Novianto, gave his impression of this event.

“I am happy and satisfied with this program because we, especially me as buddies from the regular class, can have the opportunity to meet and share experiences with NXU (Nanjing Xiaozhuang University) students even in the midst of a pandemic like this. I am able to know them further in terms of learning, collaboration, and culture, especially introducing Indonesian culture and the city of Yogyakarta to NXU students,” said Anwar.

He also expected this program to continue so that UII and NXU students could get to know each other and collaborate.

Of course, it will be very beneficial for both parties.

International Conference of Information Technology and Digital Applications (ICITDA) is annual international conference held by Department of Informatics, Universitas Islam Indonesia (UII). This international conference presented keynote speakers with expertise in information technologies application from national and international. ICITDA provides chances for anyone to share their knowledge and ideas in the form of papers and presentations. 

In 2020, ICITDA was held virtually in Yogyakarta, Indonesia due to Covid-19 Pandemic. The 5th ICITDA call for paper was started in July 2020 to November 2020. Papers submission in two batches. From two batches of submissions, there were more than 180 submitted papers and only 74 accepted papers to be presented in ICITDA. Main event of ICITDA 2020 is held virtually on November 13-14, 2020.

First day of ICITDA 2020 started at 08.00 (UTC+7) local time. Opening ceremony was started by the speech of committee chair of ICITDA 2020, Dr. Ridho Rahmadi and rector of Universitas Islam Indonesia, Prof. Fathul Wahid. Next, video introductions from UII and Yogyakarta were played to participants to see and know more about UII and Yogyakarta even only through videos. After the video introduction, each keynote speaker started to give their presentation started by Dr. Kun Zhang, Ph.D. from Carnegie Mellon University USA, Dr. Noor Zaman Jhanjhi from Taylor’s University Malaysia, and Prof. Fathul Wahid from UII Indonesia. After that, there was a workshop section. Workshop section was divided into 3 rooms and each room had its own topic to discuss. All participants can choose one of three workshops. Last section on the first day of ICITDA was a presentation from Dr. Tjeerd Dijkstra from University Clinic Tubingen, Germany.

Second day of ICITDA started at 07.30 (UTC+7) local time with a workshop section that was divided into 3 rooms. Each participant can choose one of three workshops. Afterwards, there was a Papers Presentation that divided into 5 rooms. Each participant, who was assigned as presenter, enters each room to start their presentation and discussion for 15 minutes. Paper Presentation has 2 sections in morning and afternoon. Each presenter gave their great ideas and innovations based on their paper. After the Papers Presentation, there was keynote speech from Prof. Peter Schwabe from Radboud University, Netherlands. At the end of the second day, there was also an announcement of the best paper and 10 lucky participants that would get 10 USD worth prizes. There was also a video of all committee members of ICITDA 2020 as appreciation and thank you to all participants. The 5th ICITDA ended with great success.