Health & Edu AI Hackathon : Bangkitkan Inovasi AI Terbaru dalam Bidang Kesehatan dan Pendidikan
Teknologi Artificial Intelligence (AI) kini telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan telah memberikan dampak yang besar dalam berbagai bidang, terutama di bidang industri kesehatan dan pendidikan.
Sebagai salah satu bentuk upaya menumbuhkan partisipasi mahasiswa dalam pengembangan teknologi AI di bidang kesehatan dan pendidikan, ITCentrum menyelenggarakan kompetisi “Health & Edu AI Hackathon” yang diselenggarakan pada Minggu (26/12/2022) di Gedung Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia.
Acara yang diikuti 36 mahasiswa informatika ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne UII bersama-sama, lalu dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Bapak Dhomas Hatta Fudholi, S.T., M.Eng., Ph.D. (Ketua Program Studi Informatika Program Sarjana) dan Bapak Bagus Panuntun, S.E., MBA. (Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan IBISMA).
Untuk mengisi sesi talkshow, acara ini mengundang 2 narasumber yang berasal dari praktisi industri teknologi. Kedua narasumber tersebut adalah Hestyriani Anisa Widyaningsih (CEO Widya Edu) dan Dara Mawar Jelita (Program Manager BLOCK71). Pada sesi ini para narasumber memaparkan pembahasan mengenai gambaran bisnis dalam dunia startup edukasi berbasis teknologi dan bagaimana AI dapat meningkatkan kualitas sistem kesehatan. Antusiasme para peserta pun terlihat dari aktifnya partisipasi selama acara berlangsung. Sesi ini berakhir dengan penyerahan plakat oleh Bapak Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. (Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh) kepada kedua narasumber.
Kemampuan bekerja sama merupakan salah satu faktor terbesar yang menentukan keberhasilan suatu tim. Oleh karena itu, sebelum memasuki sesi perlombaan, Ibu Rininta Hanum memaparkan sedikit materi mengenai bagaimana cara mewujudkan kerja sama tim yang efektif dan pentingnya setiap anggota untuk memahami perannya masing-masing.
Setelah sesi building teamwork, acara berlanjut dengan sesi making idea di mana peserta difokuskan pada pengembangan ide sebuah aplikasi atau proyek tertentu. Tujuan dari sesi ini adalah untuk menghasilkan proof of concept dan prototype dari ide-ide yang dikembangkan. Selama proses pengembangan, Bapak Aryo Wirawan (Founder dan CEO Jala Tech) dan Ibu Rininta Hanum (Wakil Ketua IBISMA UII) yang berperan sebagai mentor sekaligus juri pun berkeliling untuk memantau dan berdiskusi dengan para tim.
Tahapan kompetisi ini diakhiri dengan sesi pitching dimana peserta dapat menyajikan ide mereka kepada para juri dan tim lain yang hadir. Terdiri dari total waktu sepuluh menit, para peserta berkesempatan untuk menunjukkan kreativitas dan inovasinya di lima menit pertama, sedangkan lima menit lainnya akan dihabiskan dengan sesi tanya jawab serta pemberian masukan oleh para juri.
Sebagai penutup dari kompetisi hackathon ini, karya-karya terbaik dari tiap kategori pun diumumkan. Berikut ini daftar pemenangnya:
Juara 1: Qual by Syuu
Platform yang memanfaatkan pengimplementasian AI untuk membantu penilaian kualitas guru dalam mengajar. Pengguna dapat mengupload video saat mengajar dan AI akan memberikan masukan dan perbaikan apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas mengajar.
Juara 2: Pause by ASAL GAS
Pause merupakan aplikasi berbasis mobile yang bertujuan untuk memberi pendampingan pemulihan orang depresi dan pencegahan bunuh diri. AI akan mendampingi pasien dalam pemulihannya bersama dokter/profesional. Pasien akan melakukan journaling melalui suara/teks yang akan dipelajari oleh AI untuk mendapatkan pola penanganan yang tepat. AI akan mengirimkan rangkuman data pasien ke dokter sebagai data tambahan.
Juara 3: ActivaHealth by Skadumb
Aplikasi ActivaHealth adalah wadah untuk mencatat kegiatan sehari-hari, juga dapat memberikan saran kepada penggunanya seperti makanan, kesehatan, dan kegiatan rekomendasi untuk penggunanya berdasarkan kegiatan yang sudah pengguna catat di aplikasi
Juara inspiratif: IAAI by IAAI
Kaos dengan sensor suhu tubuh, detak jantung, dan kadar pH lambung untuk mendeteksi tingkat asam lambung seseorang. Informasi yang sensor terima akan otomatis tersambung dengan pengguna melalui kacamata AR yang dilengkapi chat bot AI.
Juara favorit: GEN-AH by XILEGEN
Aplikasi dakwah berbasis AI yang berfungsi untuk menampilkan seluruh konten dakwah yang telah ada di Internet melalui satu aplikasi.
Semoga beragam ide inovasi baru yang dihasilkan tidak hanya berhenti sampai di kompetisi ini saja, tapi dapat dikembangkan lebih lanjut lagi sehingga mampu mendongkrak kemajuan teknologi AI di bidang kesehatan dan pendidikan kedepannya!