Efforts to simplify healthcare services through technological development often encounter challenges. One example is the community service program led by the Department of Informatics Faculty of Industrial Technology (FTI) at Universitas Islam Indonesia (UII), introducing a maternal and child health Posyandu Information System (Sistem Informasi Posyandu — SIP).

A Blend of Success and Failure in SIP Implementation

The SIP initiative, spearheaded by Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., M.T., and Rahadian Kurniawan, S.Kom., M.Kom., aimed to digitize maternal and child health records at Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)—a grassroots healthcare facility in Indonesia. Despite its potential, implementation results varied. While some locations embraced the system, others reverted to manual record-keeping, citing challenges such as accessibility and system usability.

Researching the Success Factors

Recognizing these challenges, Cicin Hardiyanti, a graduate student from the Master Program in Informatics at FTI UII, conducted a detailed study under the supervision of Dr. Kusumadewi and Rahadian Kurniawan. Her research, presented in her thesis, marks a significant step in medical informatics as a concentration of study.

“The goal of my research is to identify the factors influencing the success and failure of the SIP implementation using the HOT Fit model, which encompasses Human, Organization, Technology, and Fit dimensions,” said Cicin. She supplemented this with a qualitative approach using a fishbone diagram to map potential failure factors.

Cicin Hardiyanti presented her research

Cicin Hardiyanti presented her research

Read more

Pada bulan November hingga Desember 2021 lalu, telah berlangsung kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penguatan literasi digital untuk para siswi homeschooling (HS) Sekolah Islam Putri (SIP) Salihah Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan tim dari dosen Ibu Nur Wijayaning R., S.Kom, M.Cs, Ibu Dr. Sri Kusumadewi, S.Si, M.T., dan Ibu Chanifah Indah R., S.Kom, M.Kom serta mahasiswa dari student staff, Aulia Safira Ahda. Salah satu tujuan kegiatan ini yakni untuk meningkatkan kemampuan para siswi dalam menulis dan memperbaiki tata tulis.

Bu Sri Kusumadewi penguatan literasi digital

Ibu Sri Kusumadewi ketika melakukan pengabdian di HS SIP Salihah

Detailnya, terdapat tujuh kegiatan pengabdian di HS SIP Salihah:

  1. Pelatihan mengembangkan ide/gagasan secara individual.
  2. Pendampingan penulisan untuk karangan kolaboratif.
  3. Pelatihan pengenalan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
  4. Pendampingan penulisan karangan sesuai Ejaan Bahasa Indonesia.
  5. Penyuntingan manuskrip hasil karya siswi mengenai Dampak Internet.
    Manuskrip terdiri dari dua bagian utama:

    1. Dampak positif dalam bidang pendidikan, komunikasi, dan bisnis dikupas secara detail di bagian pertama.
    2. Dampak negatif terhadap pergaulan, privasi, lisan, dan muamalah didiskusikan pada bagian kedua.
  6. Penerbitan dan pencetakan buku ber-ISBN.
  7. Distribusi buku cetak dan e-book.
Bu Chanifah penguatan literasi digital

Bu Chanifah Indah melatih para siswi HS SIP Salihah berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan dan kebiasaan siswi HS SIP Salihah dalam mengakses internet untuk keperluan pendidikan. Para siswi telah diberi tugas untuk menyusun karangan bebas mengenai dampak positif dan negatif internet. Tugas tersebut telah dilaksanakan secara kolaboratif bagi setiap kelas dan hasil pemeriksaan di aplikasi Turnitin menunjukkan angka kemiripan bervariasi, yaitu sekitar 9 – 22%. Setelah adanya himbauan untuk perbaikan karangan, angka kemiripan menurun menjadi 5 – 18%. Meskipun demikian, angka penurunan masih belum signifikan. Oleh karena itu, besaran angka kemiripan dapat menjadi salah satu indikasi kebutuhan siswi terhadap penguatan kemampuan literasi digital siswi, terutama dalam kreasi konten digital.

cover buku dampak internet

Cover buku hasil karya para siswi HS SIP Salihah

Terakhir, dari kegiatan ini juga terbitlah sebuah harapan. Semoga para siswi dapat belajar menjadi produsen konten (contohnya membuat teks mengenai teknologi ataupun hal lainnya) secara kreatif dan kolaboratif, misal dengan bantuan teknologi cloud seperti Google Docs. Proses pembelajaran menulis bagi para siswi membutuhkan waktu dan upaya khusus. Dengan demikian, edukasi mengenai cara mengembangkan ide dan menggunakan sumber internet secara bijak perlu dilakukan secara kontinyu, tidak hanya dalam 1-2 kali kegiatan.

Alhamdulillah, kabar gembira datang lagi untuk Jurusan Informatika UII dengan bertambahnya dosen bergelar Doktor. Kali ini, adalah Pak Dr. Ahmad Luthfi, S.Kom. M.Kom., yang berhasil mendapatkan gelar Doktor setelah mempertahankan disertasinya di hadapan promotor pada tanggal 22 September 2021 kemarin.

Beliau, yang akrab disapa Pak Luthfi, menyelesaikan studi S3 di Delft University of Technology, Belanda, dengan mengangkat judul “Decision-making Support for Opening Government Data” pada disertasinya. Di Informatika UII, Pak Luthfi merupakan salah satu dosen yang memiliki fokus studi di bidang Sistem Siber.

Dengan selesainya studi Pak Luthfi, artinya beliau dapat kembali menemani mahasiswa Informatika UII dalam perkuliahan. Ini juga berarti, kualitas pengajaran yang ada di jurusan kita tercinta ini makin hari makin meningkat!

Selamat, Pak Luthfi!

Kali ini, kita bakal bahas pengalaman kegiatan penjaluran Pengabdian Masyarakat! Salah satu teman kita, Aqil Iqbal Mustaqim dan Tim, akan mengupas tuntas pengalaman abdimas mereka. Tim ini merupakan satu-satunya tim dari angkatan 2017 yang mengambil Penjaluran Pengabdian Masyarakat. 

Pada pengabdian ini, Aqil ditemani oleh Rahmat Hidayat Saputro dan Farid Taqwa Waskita yang juga merupakan mahasiswa Informatika angkatan 2017. Bersama Rahmat dan Farid, Aqil melakukan pengabdian di Kapanewon Ngemplak, Sleman. Permasalahan yang diangkat, yakni permasalahan pada Sistem Informasi di Kapanewon Ngemplak, sistem surat, dan media pembelajaran daring.

Selama proses pengabdian, Aqil, Rahmat, dan Farid dibimbing oleh Bapak Andhika Giri Persada. Pak Andhika sangat berperan besar karena beliau telah membantu tim ini mendapatkan mitra pengabdian. Sebagai mitranya, yakni Kapanewon Ngemplak yang diwakili oleh Camat Kapanewon Ngemplak, staf pelayanan umum, dan admin website Kapanewon Ngemplak. Tidak hanya itu, juga terdapat mitra dari Desa Umbulmartani, yaitu Sekretaris Desa Umbulmartani, Kades Umbulmartani, Kaur Pelayanan Umum Umbulmartani, dan Staff Pelayanan Umum Umbulmartani. 

Untuk bidang pendidikan, Aqil dan tim bekerjasama dengan SMP Muhammadiyah Ngemplak. Alasannya, pembelajaran daring pada sekolah tersebut masih menggunakan media yang “mainstream” terlebih di masa pandemi sehingga Aqil, Rahmat, dan Farid memberikan alternatif media pembelajaran daring. 

Pengabdian masyarakat ini dimulai pada bulan Februari 2020 dan selesai pada Mei 2020. Aqil dan Tim memilih jalur Pengabdian Masyarakat karena memang mereka tertarik untuk terjun langsung ke lapangan dan bertemu dengan orang baru di lingkungan baru. Kebetulan, pada saat itu, Jurusan Informatika bekerjasama dengan Kapanewon Ngemplak, sehingga Pak Andhika sebagai pembimbing menawarkan mereka untuk mengabdi di kapanewon tersebut.

Fokus utama pada pengabdian ini awalnya terkait pada bidang pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan. Namun, karena dalam situasi pandemi, fokus kesehatan ditunda terlebih dahulu dan digantikan masalah baru pada bidang pemerintahan. Pada proses penggalian informasi, tim ini banyak dibantu oleh pengurus Desa Umbulmartani dan SMP Muhammadiyah Ngemplak.

“Banyak, sih, suka dukanya. Abdimas membuat kita bisa mengenal lingkungan baru dan ilmu baru, bisa mengabdi dan memberi manfaat ke sekitar,” ujar Aqil.

Aqil dan Tim berharap, ke depannya, Penjaluran Pengabdian Masyarakat Informatika UII bisa memberikan kontribusinya tidak hanya di tingkat kapanewon dan desa, tetapi juga lingkup baru yang lebih luas.

 

Alhamdulillah, Informatika UII kembali berkesempatan untuk melakukan hibah peralatan laboratorium. Acara hibah ini telah dilaksanakan pada tanggal 22 September 2021 kemarin dan merupakan agenda tahunan jurusan. Tahun ini, total ada 36 lembaga/institusi yang mendapatkan hibah dengan rincian 43 perangkat komputer, serta 96 paket meja dan kursi.

Salah satu perwakilan lembaga/institusi penerima hibah, mengutarakan rasa terima kasih dan harapannya untuk Informatika UII.

“Alhamdulillah lembaga kami mendapatkan rezeki dari Allah melalui UII. Semoga pemberiannya dapat memberi manfaat bagi orang banyak dan membawa pahala yang akan terus mengalir. Harapannya, acara ini bisa diadakan setiap tahunnya agar dapat terus membantu pihak-pihak yang membutuhkan.”

Satu lagi prestasi berhasil ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi Informatika Program Sarjana, Albarra Naufala Erdanto. Lagi-lagi, Albarra berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kali ini, Albarra dan tim mengusung ide yang berjudul “DEAFCARE: Aplikasi Pendamping Tunarungu dan Pusat Informasi Terintegrasi sebagai Solusi Permasalahan Aksesibilitas Informasi pada Komunitas Deaf Family Solo Raya”.

pkm-deafcare-albarra

Jadi, apa, sih, Deafcare itu? Yuk, langsung aja kita kupas! Check it out!

Deafcare merupakan sebuah solusi untuk pendamping tunarungu yang kesulitan mencari informasi secara terpusat untuk memenuhi kebutuhan anak tunarungu. Sebab orang tua atau pendamping yang memiliki “anak spesial” biasanya harus berusaha lebih untuk mencari informasi terkait pendampingan anak tunarungu. Nah, Deafcare hadir untuk menjadi pegangan yang bisa membantu para pendamping ini.

Awalnya, Deafcare merupakan inisiasi dosen Teknik Industri, yaitu Ibu Amaria Dilla Sari. Sebelumnya, ide ini berhasil lolos ke nyatakan.id, program bantuan pendanaan dari Kemenparekraf bagi para pelaku usaha sektor parekraf untuk mewujudkan ide kreatifnya berbentuk aplikasi dan permainan digital dalam rangka #AdaptasiKebiasaanBaru. Bersama Mas Dimastyo, Albarra mengeksekusi proyek ini hingga berhasil ter-deploy di deafcareindonesia.com.

“Deafcare sangat bermanfaat dan membuka pikiran saya untuk peduli terhadap anak tunarungu atau Teman Tuli,” ujar Albarra ketika ditanya alasan ia bergabung ke Deafcare.

Singkat cerita, setelah proyek di nyatakan.id selesai, Albarra dan timnya berinisiatif untuk memasukkan Deafcare ini ke PKM.  Tim ini terdiri dari Albarra, Alma (Teknik Industri 2018), Aura (Psikologi 2018), Abdul Azis (Teknik Industri 2017), dan Andrian (Teknik Industri 2017). Tim ini juga masih didampingi oleh Bu Dilla, loh. Alhamdulillah, dengan kerja keras Albarra dan tim, Deafcare lolos pendanaan. 

Setelah lolos pendanaan, tugas Albarra kini adalah mendesain ulang aplikasi Deafcare. Ia juga berinisiatif untuk mengubah arsitektur di belakangnya serta memanfaatkan progressive web app pada Deafcare ini. Selain itu, Albarra juga membuat website untuk sisi admin untuk memudahkan proses input data. Alhamdulillah, hasil redevelop dari Deafcare ini sudah terdeploy di dev.deafcareindonesia.com dan juga website adminnya. Rencananya, setelah proses input data selesai, Albarra akan melakukan migrasi website yang sudah redesign dan redevelop ke deafcareindonesia.com.

Selain men-develop ulang, Albarra dan tim juga bertugas untuk mensosialisasikan Deafcare ke mitra PKM-nya, yaitu salah satu komunitas pendamping tunarungu di Solo.

Ke depannya, Albarra berharap Deafcare bisa bermanfaat ke komunitas pendamping tunarungu di Solo. “Tidak hanya di Solo, besar harapan kami Deafcare bisa menjadi aplikasi yang sustainable sehingga manfaatnya dirasakan oleh pendamping tunarungu di seluruh Indonesia,” tutup Albarra.

Alhamdulillah, selamat Albarra dan tim! Semoga apa yang dicita-citakan dengan Deafcare bisa segera tercapai!

 

Kompetisi TA Dakwah Informatika 2021

Tujuan

  1. Menghasilkan karya mahasiswa yang mendukung kegiatan dakwah melalui amal nyata (bil hal) menggunakan teknologi informasi
  2. Mendorong mahasiswa untuk mengerjakan TA tepat waktu.
  3. Mendapatkan artefak TI yang dapat digunakan jurusan dalam kegiatan dakwah atau pengabdian kepada masyarakat.

 

Contoh artefak yang dihasilkan (tidak terbatas pada)

  • Alat bantu ajar membaca Quran
  • Gim kisah nabi
  • Aplikasi analisis teks hadits
  • Sistem informasi manajemen masjid
  • Sistem informasi manajemen pesantren
  • Jejaring sosial pesantren
  • Sistem pelacakan produk halal
  • Platform donasi untuk panti asuhan
  • Manajemen kerumunan ibadah haji
  • Dll.

 

Ketentuan

  1. Kompetisi berlaku untuk mahasiswa Kurikulum 2010 dan 2020.
  2. Pada Kurikulum 2020, kompetisi berlaku pada jalur Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Perintisan Bisnis.
  3. Pada jalur Perintisan Bisnis, bisnis yang dihasilkan berupa kewirausahaan sosial (social entrepreneurship).
  4. TA dimulai di awal semester Genap T.A. 2020/2021
  5. TA yang berhak memenangkan kompetisi adalah TA yang selesai tepat waktu
    • Kurikulum 2010: <= 1 semester
    • Kurikulum 2020:  <= 2 semester.

 

Mekanisme

  1. Untuk judul TA mahasiswa boleh mengajukan sendiri atau menggunakan judul TA yang ditawarkan oleh prodi.
  2. Mahasiswa mendaftarkan diri dengan mengunggah proposal TA
  3. Proses pendaftaran ini merupakan proses tambahan (terpisah) dari prosedur standar yang ada (setelah mengerjakan prosedur standar, mahasiswa mengunggah lagi proposal TA Dakwah yang akan diikutsertakan di kompetisi ini)
  4. Sistematika proposal sebagaimana pada proposal TA, terdiri dari:
    • Judul
    • Latar belakang
    • Rumusan masalah
    • Batasan masalah
    • Usulan Solusi
    • Tujuan
    • Manfaat
    • Langkah Penyelesaian
    • Daftar Pustaka
  5. Untuk mahasiswa Kurikulum 2020 jalur Pengabdian kepada Masyarakat dan Perintisan Bisnis menggunakan sistematika proposal sesuai dengan format proposal masing-masing jalur.
  6. Mahasiswa disarankan untuk berdiskusi dengan calon dosen pembimbing sebelum mengunggah proposal TA untuk meningkatkan kelayakan proposal.
  7. Setelah proposal disetujui, mahasiswa mengerjakan TA hingga ujian TA (prosedur standar).

 

Batas waktu pengumpulan proposal

  • Kamis, 4 Maret 2021

 

Link pengumpulan Proposal

  • http://bit.ly/KompetisiTADakwahInformatika

 

Hadiah

  • Total Rp. 30.000.000,-

 

Tahapan penilaian

  • Peserta kompetisi TA Dakwah yang lulus tepat waktu akan diseleksi menjadi finalis kegiatan ini
  • Setiap finalis membuat poster dan video presentasi untuk penjurian
  • Tim juri menilai poster dan video finalis dan menetapkan pemenang kompetisi
  • Tanggal penjurian berdasarkan durasi TA menurut kurikulum.

 

Informasi lebih lanjut

  • Idris: +6287838282011 (WA)

 

Bakti Sosial merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Jurusan Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat fakir dan miskin yang berada di sekitar Universitas Islam Indonesia. Lokasi bakti sosial pada tahun 2020 ini sama dengan lokasi tahun sebelumnya yaitu Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Pada kesempatan kali ini, agenda bakti sosial dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Juli 2020 di Balai Desa Widodomartani. Kegiatan ini dilakukan dengan membagikan 150 paket sembako kepada warga fakir miskin di 19 dusun, Desa Widodomartani.

Proses pelaksanaan kegiatan bakti sosial pada tahun 2020 ini sedikit berbeda dengan biasanya. Pada tahun-tahun sebelumnya, pembagian sembako dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan buka puasa di Bulan Ramadhan. Namun pada tahun ini, pembagian sembako dilaksanakan di luar program Ramadhan karena masih dalam masa pendemi COVID-19. Pembagian sembako dilaksanakan dengan mematuhi aturan protokol kesehatan. Warga harus mengenakan masker, cuci tangan terlebih dahulu, dan menjaga jarak ketika antre mengambil sembako.

Distribusi sembako secara teknis dikoordinir dan dilaksanakan langsung oleh pihak pengurus Desa Widodomartani yang dalam hal ini diwakili oleh pelaksana tugas kepala desa dan Kasi Pelayanan Desa Widodomartani, yaitu Bapak Adit dan Bapak Susilo. Proses serah terima paket sembako diberikan secara simbolis oleh Ketua Panitia Baksos 1441 H, Bapak Ahmad Fathan Hidayatullah, dan langsung diterima oleh Bapak Adit selaku pelaksana tugas kepala Desa Widodomartani.

Pihak desa Widodomartani sangat berterima kasih dan bersyukur atas pembagian sembako yang dilakukan oleh Jurusan Informatika UII. Diharapkan di waktu yang akan datang, kerja sama antara Jurusan Informatika UII dan Desa Widodomartani dapat terus berlanjut, tidak hanya kegiatan bakti sosial namun juga kegiatan-kegiatan bermanfaat yang lainnya.

Alhamdulillah, selama dua minggu lalu (2-16 November 2019) telah dilaksanakan Pelatihan Computational Thinking & Bebras Challenge bagi siswa SD-SMP-SMA di Provinsi DIY. Pelatihan tidak hanya dilaksanakan di Lab Informatika UII, tapi juga di lab-lab komputer sekolah yang tersebar di area Sleman. Pelatihan ini melibatkan beberapa dosen Informatika UII, beberapa mahasiswa untuk asisten, dan sebanyak 234 siswa dari 20 sekolah se-DIY dan sekitarnya, antara lain dari Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo & Klaten.

Bebras Challenge 2019 di MAN 4 Sleman

Bebras Challenge 2019 di MAN 4 Sleman

Read more

Computational Thinking kini menjadi salah satu materi yang mulai diajarkan di lingkungan sekolah. Nah, inilah salah satu tujuan mengapa Lokakarya Computational Thinking (CT) ini diselenggarakan di antara 30 guru Informatika di jenjang Sekolah Menengah Pertama di Magelang pada Selasa 5 November 2019 lalu. Lokakarya yang diinisiasi oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SMP Kabupaten Magelang ini juga bekerja sama dengan Bebras Indonesia dan mengajak Bapak Hanson Prihantoro Putro dan Bapak Kholid Haryono, dosen Jurusan Informatika UII, sebagai pematerinya. 

Bapak Kholid mendampingi aktivitas kelompok guru TIK

Bapak Kholid mendampingi aktivitas kelompok guru TIK

Materi yang disampaikan berupa presentasi, interaksi, dan aktivitas atau permainan (computer science unplugged). Dengan metode ini, semoga para guru mudah mempelajari CT sebagai materi baru di Informatika. Diharapkan dengan adanya Lokakarya Computational Thinking ini para guru dapat memahami dan menyampaikan ilmunya kepada para muridnya dengan baik.

Bapak Hanson Prihantoro menerima kenang-kenangan dari tim MGMP TIK Magelang

Bapak Hanson menerima kenang-kenangan dari tim MGMP TIK Magelang

Foto bersama dosen Informatika UII dengan MGMP TIK Magelang

Foto bersama dosen Informatika UII dengan MGMP TIK Magelang