Siapa yang tidak kenal dengan Pak Dadang Subur, yang secara mengejutkan mengalahkan Levy Rozman dalam permainan catur online melalui Chess.com awal Maret lalu. Beritanya ramai diperbincangkan mengingat Levy memiliki gelar International Master sedangkan Pak Dadang bahkan tidak begitu aktif dalam percaturan Indonesia. Levy dan pihak Chess.com curiga Pak Dadang bermain curang semisal menggunakan chess bot (bot catur) dalam permainannya sehingga bisa mengalahkan Levy saat itu. Pak Dadang pun mengelak tuduhan tersebut. Kita tidak akan membahas siapa yang benar dan siapa yang salah, di artikel ini saya hanya akan sharing singkat tentang apa itu chess bot yang disebut-sebut Levy dan bagaimana sih cara kerjanya.

Kita mulai dengan istilah State

Sebuah state menyimpan informasi apa yang terjadi pada suatu permainan dalam satu waktu. Dalam permainan catur, sebuah state bisa berupa posisi bidak-bidak pada papan pada suatu waktu. Bayangkan ada orang bermain catur, lalu kita foto papan catur setiap pemain menggerakan bidaknya, maka foto-foto itu disebut dengan state

3 state terakhir sebelum akhirnya Pak Dadang (hitam) menyerah pada pertandingan pertama melawan Irene Sukandar (putih)

Dari foto-foto itu kita tahu bahwa state ada beragam. Setiap perubahan di papan merupakan state yang berbeda. Dalam permainan catur, ada banyak sekali state yang bisa dihasilkan. Di beberapa sumber, banyak kemungkinan state dalam catur tertulis hingga 1046 state. Selain itu, kita juga bisa perhatikan bahwa ketika pemain melakukan suatu aksi, misalnya menggerakkan bentengnya, maka terjadi perpindahan dari satu state ke state yang lain. Contohnya pada ilustrasi di atas. Dengan memahami apa itu state, permainan catur kini bisa dilihat sebagai perpindahan-perpindahan state dari initial state (posisi awal) dan berakhir pada final state, ketika salah seorang pemain kalah. 

Bagaimana bot dalam game seperti catur bekerja?

Pada 1997, tim IBM membuat bot catur, Deep Blue, yang berhasil mengalahkan Grand Master (Juara Dunia) Gary Kasparov. Prinsip kerjanya hampir sama dengan bot saat ini.

Secara ringkas, yang dilakukan bot-bot pada setiap gilirannya:

  1. Bot akan mencari kemungkinan-kemungkinan state yang akan terjadi
  2. Menilai setiap state mana yang paling baik
  3. memilih aksi yang membawanya ke state terbaik tersebut.

Menilai apakah sebuah state itu baik adalah suatu tantangan. Pemain catur saja bisa memiliki cara yang berbeda untuk melihat apakah suatu kondisi papan menguntungkan atau tidak. Seseorang pemula mungkin hanya melihat kondisi papan saat ini, menghitung jumlah pion yang telah dia makan. Namun, seorang profesional dapat melihat jauh ke depan. Bisa jadi terlihat kalah saat ini tapi sebenarnya dia bersiap menuju state yang jauh lebih baik. Bot biasanya menilai baik buruknya suatu state berdasarkan teori catur yang didesain oleh pembuatnya, atau bisa juga mengestimasi menggunakan machine learning.

Proses mencari semua kemungkinan sekaligus menilai state yang dapat terjadi dalam 1 langkah ke depan

Melihat kemungkinan state yang akan terjadi di masa depan juga bukan hal mudah. Setiap aksi bot dan aksi lawan, mempengaruhi apa yang terjadi nantinya. Ada banyak kemungkinan yang bisa muncul membuat proses pengecekan state akan memakan waktu komputasi yang sangat lama tergantung seberapa jauh dia ingin melihat (melihat berapa langkah ke depan). Sampai saat ini tidak mungkin suatu bot dengan kecanggihan komputasinya dapat melihat semua state yang dapat terjadi, dari state pertama hingga final state. Karenanya, bot akan membatasi seberapa jauh mengecek kemungkinan state. Semakin jauh bot mampu melihat kemungkinan state yang muncul di depan, bot akan semakin kuat.

Perbedaan yang mencolok antara algoritme-algoritme yang ada saat ini kebanyakan pada 2 hal tersebut:

  • bagaimana cara mereka menilai suatu state, dan
  • bagaimana mereka melakukan proses pencarian state yang akan terjadi setelahnya.

Kita ambil contoh algoritme chess bot Giraffe yang diusulkan tahun 2015. Giraffe menggunakan deep learning untuk mengestimasi suatu state bagus atau tidak, lalu mengombinasikannya dengan algoritme reinforcement learning, TD-Leaf, untuk menentukan aksi selanjutnya. Giraffe menggunakan TD-Leaf dengan pencarian state hingga 12 langkah ke depan.

Bot pada permainan lain

Keunggulan bot melawan manusia dalam game tidak hanya terjadi pada catur. Di tahun 2016, AlphaGo mengalahkan Lee Sedol dalam permainan go yang dianggap jauh lebih kompleks dibanding catur. Pada permainan poker, DeepStack secara fenomenal juga telah berhasil mengalahkan 11 pemain professional di tahun yang sama. Poker memiliki sifat yang berbeda dengan catur dan go, yakni hidden information. Bot tidak tahu kartu apa yang akan keluar dan tidak tahu kartu apa yang dimiliki lawannya. 

Riset kecerdasan buatan (AI) bot pada game berkembang sangat pesat. Bukan karena keseruan game-nya, tapi kemampuan AI untuk berinteraksi dan beradaptasi menghadapi lingkungannya merupakan hal yang sangat penting. Kemampuan tersebut merupakan salah satu kunci untuk lahirnya AGI yang dicita-citakan banyak researcher AI. Apa itu AGI? Artificial General Intelligence, sebuah AI dengan kecerdasan super, yah seperti yang diimajinasikan di film-film. Semoga bermanfaat!

 

Referensi:

Penulis: Rian Adam Rajagede

Di dalam dunia sains data, terkadang kita merasa sedikit kerepotan ketika harus membangun aplikasi web dari model machine learning kita. Perlu upaya yang ekstra untuk mengimplementasikan aplikasi berbasis web jika kita menggunakan framework seperti Flask, Django, atau yang sejenisnya. Untungnya, saat ini telah ada sebuah framework berbasis web yang disebut dengan Streamlit.

Streamlit adalah sebuah framework berbasis Python dan bersifat open-source yang dibuat untuk memudahkan dalam membangun apikasi web di bidang sains data dan machine learning yang interaktif . Salah satu hal menarik dari framework ini adalah kita tidak perlu mengetahui banyak hal tentang teknologi web development. Kita tidak perlu dipusingkan tentang bagaiamana mengatur tampilan website dengan CSS, HTML, atau Javascript. Untuk menggunakan Streamlit, kita cukup memiliki modal dasar mengetahui bahasa Python saja.

Setelah ini, akan dijelaskan mengenai langkah-langkah instalasi dan fitur apa saja yang ada di dalam Streamlit.

Langkah Instalasi

  1. Pastikan bahwa anda sudah meng-install Python 3.6 atau versi yang setelahnya di komputer anda.
  1. Buka terminal dan install Streamlit menggunakan Pip.
    pip install streamlit 
  2. Coba cek hasil instalasi anda menjalankan ‘hello world’ app.
    streamlit hello 

    Setelah itu, anda akan melihat hasilnya pada tab baru di browser seperti terlihat pada gambar:

    Melalui halaman di atas, kita dapat melihat beberapa contoh demo dari aplikasi Streamlit. Untuk melihat demo, kita cukup memilih salah satu demo aplikasi dari fitur di bagian kiri “Choose a demo”. Di sana, ada beberapa contoh demo beserta source code yang disediakan seperti animasi, plotting, mapping, dan dataframe. Berikut adalah contoh demo untuk melakukan plotting data.

Secara umum, Streamlit memiliki beberapa fitur yang cukup lengkap. Fitur-fitur tersebut dapat digunakan untuk melakukan kontrol terhadap aplikasi web kita seperti slider, text input, checkbox, selectbox, dan sebagainya. Fitur-fitur tersebut dibuat dalam bentuk “API Reference” yang dapat diakses di sini.

Membuat Aplikasi Web Sederhana dengan Streamlit

  1. Buat sebuah file baru dengan nama my_streamlit.py.
  1. Pertama-tama kita akan meng-import beberapa library yang akan digunakan.
    import streamlit as st
    import pandas as pd
    import numpy as np
  1. Pada langkah ini, kita akan menambahkan selectbox widget pada bagian sidebar. Kita akan membuat tiga pilihan pada sidebar, ‘home’,’dataframe’, dan ‘chart’.
    option = st.sidebar.selectbox(
        'Silakan pilih:',
        ('Home','Dataframe','Chart')
    )
  1. Langkah berikutnya kita akan menampilkan halaman berdasarkan pilihan tersebut. Ketikkan perintah berikut ini:
    if option == 'Home' or option == '':
        st.write("""# Halaman Utama""") #menampilkan halaman utama
    elif option == 'Dataframe':
        st.write("""## Dataframe""") #menampilkan judul halaman dataframe
    
        #membuat dataframe dengan pandas yang terdiri dari 2 kolom dan 4 baris data
        df = pd.DataFrame({
            'Column 1':[1,2,3,4],
            'Column 2':[10,12,14,16]
        })
        df #menampilkan dataframe
    elif option == 'Chart':
        st.write("""## Draw Charts""") #menampilkan judul halaman 
    
        #membuat variabel chart data yang berisi data dari dataframe
        #data berupa angka acak yang di-generate menggunakan numpy
        #data terdiri dari 2 kolom dan 20 baris
        chart_data = pd.DataFrame(
            np.random.randn(20,2), 
            columns=['a','b']
        )
        #menampilkan data dalam bentuk chart
        st.line_chart(chart_data)
        #data dalam bentuk tabel
        chart_data

    Source code di atas menjelaskan tentang apa yang akan ditampilkan di halaman web untuk setiap pilihan pada selectbox.

  2. Jalankan file anda dengan menuliskan perintah berikut pada terminal:

streamlit run my_streamlit.py

Hasilnya dapat langsung dilihat pada tab baru browser anda.

  • Halaman Utama
    Halaman Judul
  • Halaman Dataframe
  • Halaman Chart
    Halaman Chart

    Sekian tutorial ini dibuat, anda dapat mengunduh source code dari tutorial ini melalui tautan berikut https://github.com/fathanick/simple-streamlit.git.

    Terima kasih!

    Referensi

    Penulis: AHMAD FATHAN HIDAYATULLAH, S.T., M.CS.

    Dunia saat ini tengah menghadapi maraknya perkembangan kemajuan teknologi informasi. Di mana kemajuan ini mendukung arus globalisasi yang semakin mencuat. Informasi dari berbagai belahan dunia mampu kita terima bahkan seolah tanpa batas. Perkembangan teknologi terus berlangsung hampir di semua lini kehidupan. Dan salah satu area yang kini sedang dijamah secara gigih oleh teknologi adalah cross culture.

    Bukan suatu kesalahan jika kemudian kita mengenal kebudayaan negara lain. Bahkan ini seharusnya menjadi wadah kita untuk bercermin, mencoba mengisi kekurangan yang ada pada budaya kita dengan apa yang mereka miliki. Kebudayaan sejatinya sebuah warisan yang wajib dan harus kita lestarikan. Mengenali kebudayaan bangsa dan memperkenalkan pada dunia dirasa lebih bijaksana, dibanding mempelajari kebudayaan negara lain apalagi lebih mencintainya.

    Teknologi informasi hadir untuk sarana kita belajar. Belajar melihat dunia dari dua sisi yang berbeda. Tidak bisa jika hanya menuruti nafsu karena alasan keren dan kita suka. Tapi perlu memahami apakah informasi itu berguna dan perlu untuk kita bina. Filterisasi penting dilakukan untuk kemudian bisa menciptakan pemikiran yang cerdas. Tidak semua hal, dalam hal ini ilmu-ilmu budaya yang masuk dapat kita serap seutuhnya. Ada kalanya kita perlu kembali, kembali pada jati diri dan budaya yang kita miliki.

    Indonesia dengan segudang budaya dan warisan yang dimiliki mengapa tak lebih gencar kita pamerkan pada dunia? Mengapa kita seolah hanya fokus menjadi penikmat dan pemuja budaya luar yang seolah telah luar biasa. Salah satu virus yang saat ini mungkin sudah merajalela di sekitar kita adalah budaya K-Pop. Sama seperti halnya Korea Selatan yang mampu membawa budaya musik K-Pop dan drama mereka ke dunia internasional, mengapa Indonesia tidak mampu menunjukkan keunikan tari dan seni wayangnya?

    Pemuda bahkan banyak dewasa yang saat ini berkeinginan untuk pergi melancong ke luar negeri hanya untuk menikmati culture yang mereka rasa tidak didapatkan di Indonesia. Padahal kehidupan dan jiwa kebudayaan yang kita miliki lah yang membangun kita menjadi Indonesia saat ini. Jika bukan kita yang mempelajari dan melestarikan kebudayaan, haruskah kebudayaan itu kita serahkan pada orang luar yang justru lebih berminat?

    Dengan teknologi informasi yang saat ini kita kuasai, ayo, gunakan itu untuk mengembangkan kebudayaan yang kita miliki. Mari kita bangun jiwa cinta tanah air yang kuat. Jangan biarkan teknologi informasi menenggelamkan kita pada riuhnya candu yang hanya akan membelenggu. Kita tidak ingin generasi penerus bangsa menjadi lupa akan siapa jati diri kita sebenarnya. Wayang, batik, tari-tarian, dan masih banyak kebudayaan lainnya yang bisa kita kelola untuk kita bawa ke muka dunia. Dimulai dari kita, manfaatkan teknologi dengan bijaksana.


    Penulis: Laila Kusuma Wardani
    Mahasiswi Prodi Informatika – Program Sarjana Angkatan 2018

    Rudi Muslim

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rudi Muslim, salah satu mahasiswa Program Studi Informatika Program Magister, terdapat lima faktor penting yang memengaruhi keberhasilan UKM di Kabupaten Sleman. Di antaranya, yaitu pelanggan, produk, sumber daya manusia, jaringan, dan pengaruh eksternal.

    Seperti yang kita tahu, bisnis UKM merupakan salah satu bisnis yang banyak peminatnya, termasuk mahasiswa. Alasannya sebenarnya cukup mudah ditebak, karena modal yang diperlukan untuk UKM tidak terlalu banyak sekaligus risiko kerugian yang juga tidak terlalu tinggi.

    Mahasiswa yang mengambil Konsentrasi Sistem Informasi Enterprise (SIE) ini melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pola Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan UKM di Kabupaten Sleman Menggunakan Formal Concept Analysis”. Penelitian ini dilakukan terhadap 14 UKM sebagai responden di Kabupaten Sleman, pada Januari-April 2020, di bawah bimbingan Bapak Ahmad Raf’ie Pratama.

    Terus, apa, sih, tujuan dari penelitian Rudi Muslim ini? 

    Nah, dengan penelitian Rudi Muslim ini, kita bisa mengetahui pola dan faktor-faktor yang memiliki pengaruh lebih penting dan tidak begitu penting terhadap keberhasilan UKM di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode Formal Concept Analysis (FCA)  dan iceberg concept lattices sebagai filter hasil concept lattices.

    Berdasarkan hasil analisis data UKM menggunakan kedua metode tersebut, ditemukan ada lima faktor yang lebih penting dalam memengaruhi keberhasilan UKM di Kabupaten Sleman, yaitu pelanggan, produk, sumber daya manusia, jaringan, dan pengaruh eksternal. Sedangkan enam faktor lainnya yang dinilai tidak begitu penting dalam memengaruhi keberhasilan UKM di Kabupaten Sleman, yaitu karakteristik UKM, keuangan, pasar, pesaing, teknologi, dan kebijakan pemerintah.

    Nah, dicatat, ya, buat kalian para pelaku UKM di Kabupaten Sleman. Melalui penelitian ini, kalian bisa mempertahankan keberhasilan bisnis dan meningkatkan daya saing usaha kalian dengan memerhatikan faktor-faktor tersebut. 

    Intinya, sih, ke-11 faktor ini telah terbukti memiliki peran penting dalam keberhasilan UKM berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan Mas Rudi. Yang penting, kita harus pintar-pintar menentukan prioritas. Faktor yang lebih penting harus didahulukan sebelum memperhatikan faktor-faktor lain yang tidak begitu penting, ya. Semangat!

    Yusuf AsyhariYusuf Asyhari, salah satu mahasiswa Konsentrasi Informatika Medis Program Studi Informatika Program Magister, berhasil menemukan “Alat Pengukur Kecemasan di Ketinggian”. Alat ini merupakan perpaduan Virtual Reality (VR) dan Electroencephalography (EEG) berbasis Brain Computer Interface (BCI).

    Kecemasan terhadap ketinggian memang bukan masalah yang akan berdampak langsung, namun harus tetap diperhatikan. Sebab, bila terus-terusan diabaikan, penderita bisa saja mengalami gejala yang serius, misalnya serangan panik, hingga pingsan.

    Selama ini, memang diketahui bahwa para penderita ketakutan pada ketinggian mengalami kecemasan. Hal ini berdasarkan pengukuran menggunakan Visual Height Intolerance Severity Scale (VHISS).

    Namun, menurut Mas Yusuf sendiri, metode VHISS ini kurang dapat dibuktikan sehingga menjadikan pengukuran tersebut menjadi lemah dan kurang bermakna.

    Untuk mengatasi kekurangan metode VHISS tersebut, ditemukanlah Alat Pengukur Kecemasan di Ketinggian ini. Alat telah diuji ke 107 partisipan yang berusia 16-17 tahun. Pengujian dilakukan dengan melakukan pembacaan aktivitas listrik pada otak manusia menggunakan EEG berbasis BCI ketika partisipan diberikan VR yang disediakan.

    Nah, pembacaan biometrik berupa gelombang per waktu dan magnitudo ini ternyta memiliki hubungan dengan VHISS. Hasilnya, semakin tinggi jumlah gelombang per waktu, semakin tinggi magnitudo, maka semakin tinggi skala VHISS. 

    Penelitian Mas Yusuf ini dilakukan di SMA Negeri 1 Karangjati, Ngawi selama 6 bulan. Para siswa yang bersekolah di sekolah itu menjadi responden dari penelitian ini. Sekolah ini dipilih karena terletak cukup jauh dari pegunungan atau lingkungan yang cukup tinggi. Mayoritas siswa tumbuh dan berkembang di dataran rendah sehingga responden memiliki tingkat kecemasan terhadap ketinggian yang lebih besar.

    Studi ini dapat memberikan alternatif pengukuran tingkat kecemasan terhadap ketinggian secara visual. Dengan deteksi dini, penderita kecemasan terhadap ketinggian bisa ditangani lebih cepat. Selain itu, temuan ini juga dapat digunakan untuk rehabilitasi akibat dari stroke, stabilitas tubuh tidak seimbang, kemungkinan shock dan stress, gangguan mental, gangguan fisik, hingga kualitas hidup dapat ditangani lebih cepat dan tepat. 

    Alhamdulillah, selamat Mas Yusuf Asyhari! Semoga penelitian ini dapat terus bermanfaat, ya!

     

    Semula dikhawatirkan terkena Drop Out (DO), tapi alhamdulillah mahasiswa ini akhirnya lulus dengan IPK 3,00

    Performa kuliah masa lalu bisa menjadi bahan prediksi kelulusan, tetapi terkadang hasil akhirnya pun masih misteri.

    Sebagai seorang dosen wali (atau dosen PA/Pembimbing Akademik), banyak suka duka yang pernah saya alami. Di suatu masa, saya pernah mendapat amanah sebagai dosen wali. Ada seorang anak wali (sebut saja Alif) yang punya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) cukup, tetapi sayang, performanya menurun di tahun ke-3, bahkan Indeks Prestasi Semester (IPS) nya berkali-kali menembus nasakom (nasib satu koma).

    Karena IPK makin jeblok, pemantauan rutin pun berubah menjadi monitoring khusus. Saya panggil Alif secara khusus untuk membicarakan kesulitannya, saya bantu buatkan rencana pengambilan matakuliah dan target-targetnya agar tidak terkena Drop Out (DO), bahkan saya sering cek kehadirannya di sistem presensi mata kuliah. Saya juga aktif memantau kemajuan kuliah si Alif ini kepada dua teman sekosnya yang juga merupakan mahasiswa bimbingan Tugas Akhir saya.

    Ikhtiar-ikhtiar ini terus berlangsung selama beberapa purnama, bahkan hingga beberapa semester. Hingga pada suatu titik, saya pun merasa putus asa dan lelah, karena IP 0 (nol) bulat pun pernah diperoleh Alif. Akhirnya, saya pun menelpon keluarganya untuk “mengembalikan” amanah mengurus Alif ini kepada keluarganya. Saya juga sampaikan maaf bahwa saya sudah tidak mampu mengurus Alif lagi di kampus. Saya hanya bisa mendoakan Alif lulus, meski di atas kertas, hal itu sungguh sulit karena banyaknya matakuliah yang harus diulang, terbatasnya jatah jumlah matakuliah yang bisa diulang per semester, dan syarat-syarat lainnya. Read more

    Apa itu Startup?

    Belakangan ini kita sering banget nih denger kata startup. Ya, benar sekali, startup akhir-akhir ini sering diperbincangkan karena diangkat menjadi salah satu judul dari sebuah drama Korea. Sejak awal penayangannya sudah banyak menyita perhatian dari berbagai kalangan khususnya yang tertarik untuk membangun startup. Sebenarnya apa sih startup itu? Mungkin sebagian dari kalian sudah tidak asing dengan istilah startup atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan perusahaan rintisan. Dikutip dari Wikipedia, startup adalah istilah yang ditujukan kepada semua perusahaan yang belum lama beroperasi. Sebagian perusahaan-perusahaan ini merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Startup dulunya ditujukan untuk segala jenis bisnis yang baru saja berkembang dan berjalan kurang dari lima tahun. Saat ini istilah startup merujuk pada sebuah usaha yang baru berjalan dengan menerapkan inovasi teknologi untuk penyelesaian masalah.

    Tren membangun startup terjadi di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri banyak sekali perusahaan startup yang menyandang gelar Unicorn. Maka dari itu, tidak heran banyak orang yang berlomba-lomba membangun startup agar usahanya juga sukses. Tapi, tau gak sih, di saat membangun startup, kita tidak hanya memikirkan inovasi produk apa yang ingin kita buat, kita juga harus memikirkan bagaimana agar bisnis kita juga berkembang.

    Kembangkan Ide dan Target Pasar

    Persaingan dalam dunia bisnis sangatlah ketat, kita harus memikirkan sebuah inovasi baru yang tidak pernah ada sebelumnya, biasanya ketika kita memiliki sebuah inovasi baru pastinya banyak orang yang akan tertarik dengan ide yang kita kembangkan, sehingga tidak hanya menarik perhatian pengguna tetapi juga menarik perhatian investor. Kita juga harus mengenali produk kita ditargetkan untuk pasar yang mana, dengan kita mengetahui target pasar, produk kita akan tepat sasaran sehingga mengetahui penyelesaian masalah apa yang tepat dikembangkan.

    Perhatikan Branding Product dan Marketing

    Dalam membangun sebuah perusahaan kita pastinya ingin perusahaan kita mendapatkan keuntungan, untuk mendapatkan keuntungan kita harus memasarkan produk kita tersebut. Sebuah produk yang berkualitas tidak akan menarik perhatian apabila tidak diiringi dengan branding product dan marketing yang tepat. Kita harus mengetahui hal apa saja yang sedang populer belakangan ini. Salah satu marketing yang dapat menarik banyak peminat adalah melalui media sosial, dari media sosial tersebut kita dapat mengamati bagaimana ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Media sosial merupakan platform yang pastinya digunakan semua orang, dengan memanfaatkan media sosial kita dapat membantu perusahaan yang kita bangun agar terus berkembang.

    Jangan Takut Gagal dan Terus Belajar

    Tidak ada salahnya dalam membangun perusahaan kita biasa menemukan kegagalan. Tidak semua orang yang baru saja membuat sebuah bisnis akan langsung mendapatkan keuntungan yang banyak, kadang kita juga dapat menemukan kerugian. Dari semua kegagalan yang dihadapi janganlah membuat kita menjadi orang yang gampang putus asa, dengan kegagalan tersebut kita dapat belajar dan mengevaluasi kegagalan kita dimana agar kita terus berkembang. Dengan kita terus belajar dan berkembang kita jadi lebih tau proses sebuah perusahaan rintisan menjadi perusahaan yang sukses.


    Penulis: Alya Jelita Nurrahmania
    Mahasiswa Prodi Informatika – Program Sarjana Angkatan 2018

     

    Awal 2020 lalu, kita dikejutkan dengan berita kebocoran data 91 juta pengguna Tokopedia. Informasi yang bocor bervariasi, mulai dari nama hingga kata sandi si pengguna. Data yang bocor ini kemudian dijual di forum-forum peretas. Ngeri, ya?

    Kali ini, kita kembali dikejutkan dengan dugaan penjualan data pengguna aplikasi Muslim Pro ke pihak militer Amerika Serikat. Kabar ini dikonfirmasi oleh pihak militer Amerika Serikat namun dibantah oleh Muslim Pro. Lalu, apa pengaruh bocornya data-data ini ke kita, si pengguna aplikasi?

    Kalau kamu sudah membayangkan rekeningmu akan dibobol dan jatuh miskin secara tiba-tiba, kamu sedikit lebay. Efeknya mungkin tak akan seburuk itu, tergantung data apa saja yang bocor. Dalam kasus ini, data yang diduga dijual pihak Muslim Pro adalah lokasi dan kebiasaan pengguna saat menggunakan aplikasi.

    Data Is The New Oil

    Kamu pasti pernah mendengar ungkapan “Data is the new oil”, bukan? Ungkapan ini sedikit mengada-ada, namun semakin terbukti kebenarannya. Di era ekonomi digital, data bisa disebut sebagai tulang punggung kelancaran sebuah bisnis. Semakin jeli kamu membaca dan menggunakan data, akan semakin baik pula bisnis yang kamu jalankan. Oleh karenanya, pengelolaan data sangat diutamakan oleh perusahaan-perusahaan masa kini.

    Mari kita perjelas. Pernahkah kamu membicarakan sesuatu yang kamu inginkan, atau barang yang ingin kamu beli, dan tiba-tiba kamu menemukan iklan barang itu di media sosial kamu? Ini disebut dengan personalized ads, di mana iklan-iklan yang ditampilkan akan disesuaikan dengan perilaku kamu dalam menggunakan gawai dan aplikasi-aplikasinya.

    Kalau masih bingung, coba tanya Google atau Facebook, deh! Merekalah pengguna strategi iklan ini. Lalu, apa hubungannya dengan penjualan data oleh Muslim Pro? Setidaknya, ini membuktikan bahwa data, dalam bentuk apa pun, sangatlah penting. Militer AS mengatakan data yang mereka beli digunakan untuk operasi militer di luar negeri. Kabar ini bisa benar bisa juga salah. Namun tetaplah berhati-hati dalam menggunakan gawai.

    Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba agar privasimu selama menggunakan gawai tetap terjaga dan terhindar dari kebocoran data:
    1. Perhatikan izin aplikasi yang kamu unduh. Misalnya, tak logis jika aplikasi
    pencatat keuangan untuk meminta izin akses lokasimu.
    2. Hanya gunakan aplikasi yang terdaftar di Play Store atau App Store.
    3. Hanya menggunakan aplikasi dari pengembang terpercaya.
    4. Selalu mengganti kata sandi akun.
    5. Selalu gunakan versi terbaru aplikasi

    Artikel ini merupakan Pemenang Kompetisi Menulis Artikel Web Informatika UII 2020 - Periode 4

    Akhir-akhir ini salah satu game online, Among Us, sedang ramai dibicarakan warganet. Permainan yang masuk di kategori “bluffing game” ini berhasil diminati oleh banyak orang, dari anak-anak hingga dewasa. Meskipun game jenis ini sebenarnya sudah ada sejak lama (Werewolf, Saboteur, dll.), Among Us berhasil dikemas dengan baik sehingga mendapatkan popularitas yang tinggi. Bumbu “online game” dan desain antarmuka yang unik dan menarik menjadi satu dari sekian banyak nilai plus keseruan game ini.

    Nah, sebagai penggiat IT yang suka main game, kita seharusnya mendorong diri kita untuk lebih dari sekadar pemain game. Karena sebenarnya ada banyak elemen menarik pada game yang bisa menjadi bahan diskusi atau bahkan sampai skripsi: Read more

    Artikel ini merupakan Pemenang Kompetisi Menulis Artikel Web Informatika UII 2020 - Periode 3

    Informasi biasanya hanya terkesan sebagai kumpulan huruf dan angka (sangat membosankan). Bayangkan jika informasi itu berubah menjadi sebuah suara dengan perpaduan warna dan gerakan. Akankah hal tersebut menjadi lebih menarik untuk diamati? Apalagi ditambah dengan kemampuan user interface semacam AI sederhana. “Halo selamat pagi sayang :3” Jadi tambah semangat menjalani pagi.

    Tentu saja sejak perkembangan era 4.0 ini, fleksibilitas dan kemudahan lebih diutamakan, bahkan untuk sekadar membaca. Maka dari itu, bagaimana cara mengubah data atau informasi menjadi lebih menarik untuk dilihat tanpa menghilangkan muatan informasi di dalamnya dan tentu saja efisien? Pernahkan kamu merangkum daftar keuangan kuartal pertama, kedua, ketiga, keempat.. Tidak paham?

    Saya berikan contoh bagi orang awam, manakah yang lebih kamu sukai: membaca daftar keuangan per bulan saat tengah malam atau mendengarkannya selagi menikmati senja dengan secangkir kopi T*rabik*. Baik, tadi itu bercanda. Namun kau paham pointnya, kan? Saya jelaskan menurut keuntungannya saja. Beragam hal positif bisa kita dapatkan hanya dengan mengubah bentuk informasi. 

    Keuntungan dari pengaplikasian informasi berbasis gambar animasi:

    1. Lebih menarik perhatian
      Dengan penggunaan animasi, kita dapat menarik minat dari kalangan milenial. Kamu tahu iklan po*ari sw*et yang terbaru? Ya semacam itulah.
    2. Dapat meningkatkan profit
      Lanjut dari poin pertama, dengan banyaknya perhatian yang kita dapat, berkemungkinan mendatangkan profit yang meningkat pula.
    3. Kreativitas tanpa batas
      Perubahan ini akan menjadi media bagi para penggerak ekonomi di bidang kreativitas untuk mengenalkan talentanya.
    4. Dapat menciptakan penghubung antara ahli informatika dengan animator/ ilustrator
      Kerja sama saling menguntungkan pihak satu sama lain dengan berupaya menambah networking yang luas ke perantara selanjutnya.

    Namun, bak air bersih, pasti ada saja pengotornya… Pemikiran seperti mahal lah, ribet lah, dll. pasti akan ada. Hal tersebut tidak akan berubah sebelum kita sendiri yang mengubahnya. Jadi, mengapa tidak berjalan sendiri dengan keyakinan di mana tapak ku tapak mu juga.


    Penulis: Kesatria Koecheng. September 2020.