In the world of research and innovation, achievements and recognition serve as testament to the hard work and dedication of individuals, One such shining example is Elbo Shindi Pangestu, a master’s student who recently made waves at the Research, Innovation & Creativity Exhibition (RICE) 2024 held by Southern University College, Malaysia. The event, held on the 24th and 25th October 2024, saw Elbo clinch both a gold and bronze award, marking a significant milestone in his academic journey.

Location and Event

The RICE 2024 event took place at Southern University College, a prestigious institution known for fostering creativity and innovation. This exhibition brought together bright minds from various fields, providing a platform for students to showcase their groundbreaking research and innovative projects. The atmosphere was charged with excitement as participants form all over the world presented their work, each hoping to make a mark.

The Achievements

Elbo Shindi Pangesto stood out among the many participants, securing a gold award for his titled “ORCAV: Medical Imaging Service for Rural Areas in Indonesia.” This project focuses on revolutionizing healthcare access in rural Indonesia by leveraging advance medical imaging technologies. The innovative approach aims to bridge the gap in medical services, providing rural areas with much-needed diagnostic tools that were previously inaccessible.

In addition to his gold-winning project, Elbo also received a bronze award for his second submission, “Leveraging Generative AI and Ansible Automation to Excel IPV6 Adoption.” This paper delves into the technical intricacies of IPV6 adoption, offering solutions to enhance the process through generative AI and automation tools. Elbo’s work in this area not only addresses the technical challenges but also proposes practical applications to ease the transition to IPV6, a crucial development in the ever-evolving digital landscape.

Behind the Success

Elbo’s success at RICE 2024 is no mere coincidence; it it the result of relentless dedication and a profound passion for his field of study. His research on “ORCAV” was inspired by the significant healthcare disparities he observed in rural Indonesia. Driven by a desire to make a tangible impact and with the help of his supervisors, Elbo invested countless hours into developing a solution that could change lives. His commitment to addressing real-world problems through innovative research is what sets him apart.

The second project, on the other hand, showcases Elbo’s technical prowess and his forward-thinking approach. Understanding the complexities and potential of IPV6, he sought ways to streamline its adoption, making it more efficient and accessible. By integrating generative AI and Ansible Automation, Elbo’s paper provides a roadmap for a smoother transition to this new internet protocol, highlighting the importance of staying ahead in the technological curve.

Looking Forward

Elbo Shindi Pangestu achievements at RICE 2024 have not only earned him recognition but have also opened new doors for his future endeavors. The awards serve as testament to his abilities and the impact of his research. As he continues his academic journey, Elbo remains committed to pushing the boundaries of innovation with hopes of contributing further to his field and society at large scale.

In the grand scheme of things, Elbo’s story is a reminder of the power of education, passion, and perseverance. It underscores the importance of providing platforms like RICE 2024 for young researchers to showcase their talents and drive change. Elbo’s journey is just beginning, and his recent accomplishments are sure to inspire others to pursue their passions and make a difference.

Conclusions

The Research, Innovation & Creativity Exhibition 2024 by Southern University College proved to be a significant event, not only for its showcase of talent but also for highlighting the importance of innovative research in solving real-world problems. Elbo Shindi Pangestu’s gold and bronze awards are a celebration of his hard work, dedication, and his commitment to making a positive impact. As we look forward to future editions of RICE, we can only anticipate more groundbreaking projects and inspiring stories like Elbo’s. His achievements remind us that with determination and innovation, anything is possible.

Mahasiswa Program Studi S-1 Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi di ajang nasional. Dalam Seminar Nasional Technopex 2024 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Indonesia pada 24 Oktober 2024 secara daring melalui Zoom, salah satu mahasiswa, Raisha Alma Sahara, berhasil meraih predikat sebagai Penyaji Terbaik dalam bidang Teknologi Informasi & Komunikasi.

Raisha Alma Sahara, Penyaji Terbaik Technopex 2024

Sertifikat Penyaji Terbaik Technopex 2024

Raisha bersama rekan satu timnya, Muhammad Ferrel Ganendra Arisaputra dan Arisca Devi Octavia, mempresentasikan makalah berjudul “Kajian Literatur: Penerapan Quantum Natural Language Processing dalam Chatbot” di bawah bimbingan ibu dosen Fayruz Rahma. Penelitian ini merupakan hasil tugas mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Komunikasi Ilmiah yang disusun oleh tim sebagai kajian literatur yang mendalam mengenai potensi penggunaan Quantum Natural Language Processing (QNLP) dalam chatbot. Dengan pendekatan Systematic Literature Review, kajian ini membandingkan NLP konvensional dengan QNLP dalam meningkatkan interaksi cerdas chatbot serta mengulas keunggulan dan tantangan dalam penerapan QNLP pada chatbot. Read more

Berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat tentang Penerima Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2024, Alhamdulillah sebelas judul proposal penelitian tesis mahasiswa Magister Informatika UII lolos sebagai Penerima Pendanaan Program Penelitian Tahun Anggaran 2024.

Berikut adalah daftar judul riset tesis yang mendapatkan pendanaan: Read more

In its 13th edition, the International Innovation, Invention, and Design Competition (INDES) brought together bright minds to showcase innovative creations and research. Hosted by Universiti Teknologi MARA (UiTM) in Malaysia, INDES 2024 featured participants from various universities and academic programs, both local and international. Among the competitors was a delegation from the Informatics Department of Universitas Islam Indonesia (UII), participating directly on-site in Malaysia.

Magister Informatics UII Secures Bronze Award

A standout achievement came from UII’s Master of Informatics program, as student Fikri Irfan Adristi and his team earned the prestigious Bronze Award for their project, Strategic Digital Forensics Framework for Corruption Prevention in Financial Sectors.

This project proposed a comprehensive anti-corruption framework designed to address challenges in financial sectors through five key stages:

  1. Data Collection and Analysis
  2. Corruption Pattern Identification
  3. Transparency Enhancement
  4. Regulatory Oversight Improvement
  5. Application of Digital Forensics Techniques

The team complemented their submission with an infographic poster that effectively communicated the framework’s purpose and methodology to judges and attendees.

An Eventful Journey to Success

Read more

Fathan Firmansyah, mahasiswa S-1 Informatika UII, meraih Best Presenter Award di the International Conference on Smart Computing, IoT, and Machine Learning (SIML) 2024. Konferensi internasional ini diselenggarakan di UMS pada tanggal 6 Juni 2024. Fathan mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Indoor Positioning System: A Brief Review of Its Technologies and Signal-Filtering Techniques“. Makalah ini merupakan bagian dari Hibah Kolaborasi Internal Jurusan Informatika.

Best Presenter Award - Fathan Firmansyah

Best Presenter Award – Fathan Firmansyah

Dalam kajian literatur yang dilakukannya, Fathan menggali beragam teknologi yang digunakan dalam IPS, mulai dari WiFi, Bluetooth, hingga ultra-wideband (UWB). Dua teknik utama dalam menentukan lokasi di dalam ruangan yang menjadi sorotan adalah trilaterasi dan fingerprinting. Fathan juga menemukan bahwa teknik penyaringan sinyal seperti filter Kalman dan filter partikel banyak digunakan dalam meningkatkan akurasi IPS. Pemahaman mendalam yang diperolehnya dari kajian literatur ini memainkan peran penting dalam pemilihan teknologi yang tepat untuk mengembangkan sistem IPS yang efektif.

IPS memiliki aplikasi yang sangat luas, mulai dari navigasi dalam bangunan seperti museum, bandara, hingga gudang dan rumah sakit. Berdasarkan analisisnya, Fathan menyoroti potensi besar dari IPS dalam berbagai konteks penggunaan, serta tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitasnya.

Fathan Firmansyah di SIML 2024

Fathan Firmansyah di SIML 2024

Selain menjadi langkah awal penelitian, kajian literatur ini juga menandai kolaborasi antara dosen dan mahasiswa serta kolaborasi antarkampus. Fayruz Rahma dan Kurniawan Dwi Irianto (dosen Informatika UII), serta Ary Mazharuddin Shiddiqi (dosen Teknik Informatika ITS) turut berkontribusi dalam penulisan makalah ini. Harapannya, tinjauan literatur yang telah dilakukan oleh Fathan dan tim dapat menjadi sumber pengetahuan berharga bagi para peneliti lain yang tertarik dalam bidang IPS. Selain itu, semoga riset ini dapat membuka jalan untuk kolaborasi yang lebih luas di masa depan.

Pada bulan September dan Oktober ini, beberapa mahasiswa Program Studi Informatika – Program Sarjana FTI UII telah melakukan presentasi di beberapa seminar nasional yang berbeda. Makalah yang dipaparkan ini merupakan hasil karya di mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Komunikasi Ilmiah. Seminar nasional diikuti secara daring.

Mahasiswa Informatika UII di Semiotika

Dua tim mahasiswa melakukan presentasi di Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Matematika (Semiotika) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Kalimantan (ITK) pada tanggal 30 September 2023. Tim pertama beranggotakan Agung Prasetyo Abdjul, Wildan Syaifudin Ahmad, dan Rabby Ahsan Matswaya, yang mempresentasikan kajian literatur berjudul: “Neuralink: Dampak, Tantangan, dan Potensi di Masa Depan“.

Wildan - Semiotika

Wildan, perwakilan tim, memberikan presentasi di Semiotika, 30 September 2023

Tim Kedua yang presentasi di Semiotika beranggotakan Yeni Sri Maharani, Sausan Trisdiatin, dan Muhammad Rafli Ihsanudin. Mereka memaparkan makalah mereka yang berjudul: “Kekuatan Enkripsi End-to-End: Kajian Literatur Mengenai Kerahasiaan Komunikasi Digital dalam Aplikasi Pesan Instan“. Read more

GEMASTIK 2023 GET GOLD!

Kabar gembira bagi kita, Universitas Islam Indonesia berhasil menyabet tiga nominasi dalam GEMASTIK XVI, yang mana dua dari tiga nominasi diraih oleh tim dari Informatika.

Kedua tim tersebut adalah:

Divisi Desain Pengalaman Pengguna
Lembaga Eksekutif Gemastik (meraih Juara Harapan)
– Muhammad Ichlasul Amal Yulianto
– Nabila Putri Octavia
– Zahwa Almira Kayla

Karya: Kolase

Kolase adalah aplikasi pengelola konsumsi gula harian melalui pengendalian emotional eating. Tujuan utama Kolase adalah menjaga konsistensi pengguna untuk mengonsumsi gula harian dalam batas normal agar terhindar dari Penyakit Tidak Menular (PTM).

 

Divisi ICT Business
QualT (meraih Juara II)
– Syuhda Fakhrunnisa
– Muhammad Devano Zaidan
– Rizan Qardafil

Karya: Qual

Platform penilaian microteaching yang mengintegrasikan penilaian kualitas berbicara, kontrol raut wajah, dan penggunaan bahasa tubuh untuk menilai kualitas mengajar dari segi penyampaian materi

GEMASTIK GET GOLD!

Alhamdulillah, tiga tim dari Informatika UII berhasil lolos seleksi penyisihan dan masuk ke babak final dalam ajang Gemastik XVI 2023 yang dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

Ketiga tim tersebut adalah:

Desain Pengalaman Pengguna
Lembaga Eksekutif Gemastik
– Muhammad Ichlasul Amal Yulianto
– Nabila Putri Octavia
– Zahwa Almira Kayla

ICT Business
QualT (Tim 1)
– Syuhda Fakhrunnisa
– Muhammad Devano Zaidan
– Rizan Qardafil

Tumbuh Corp (Tim 2)
– Diva Ivani Arista Pangastuti
– Nadia Reva Salsabila Ramadhani
– Saarah Muthiah Yasmin

Selamat dan semangat berjuang, guys! Semoga selalu diberi kelancaran dan diberikan hasil yang terbaik

Mahasiswa Informatika kembali menoreh prestasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Berbekal inovasi karya yang diberi nama “DIIBS”, M. Ilham Rizqyakbar (Informatika 19) dan tim berhasil lolos pendanaan ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNAS) 35 tahun 2022. DIIBS merupakan suatu inovasi yang dibuat sebagai solusi atas keresahan penyebaran covid-19. Piranti ini mampu memantau penggunaan masker dan pengawasan berjaga jarak di suatu area, khususnya di ruangan tertutup. 

Deskripsi alat DIIBS

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah ajang bergengsi lomba antar perguruan tinggi se-Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia sebagai bentuk upaya meningkatkan mutu mahasiswa. Sementara PIMNAS adalah tahapan terakhir dari pelaksanaan kegiatan PKM. 

Sesuai dengan tujuan dari bidang PKM Karya Inovatif, Ilham dan tim berharap karya yang mereka hasilkan dapat selesai tepat waktu dan berfungsi dengan baik. Walau sempat terjadi beberapa kendala seperti desain tidak sesuai dan perangkat lunak yang tidak berjalan sesuai keinginan, tetapi tim Pengembang DIIBS tidak menyerah. Ilham menuturkan saat ini ia dan keempat rekan lainnya tengah melakukan beberapa persiapan untuk menyambut PIMNAS, seperti melakukan perbaikan alat dan latihan untuk presentasi karya yang akan diadakan secara luring pada November ini di Universitas Muhammadiyah Malang. 

Ilham juga berbagi beberapa tips bagi yang tertarik untuk mengikuti PKM atau PIMNAS. Pertama, selektif dalam memilih anggota tim. Menurut Ilham, pengembangan suatu karya membutuhkan orang-orang yang berkomitmen terhadap tugas yang harus dikerjakan. Jangan membuat tim yang seluruhnya hanya anggota “teknikal” saja, aspek-aspek non-teknik seperti pembuatan dan penulisan proposal, laporan keuangan, dokumen teknis, dan artikel ilmiah juga berperan besar dalan menentukan keberhasilan suatu tim.  

Terakhir, lakukan persiapan dari jauh-jauh hari. DIIBS sendiri awalnya dikembangkan pada tahun 2021 sebagai tugas akhir (TA) milik inisiator dari tim pengembang, yaitu Eka Putra Prasetya (Teknik Elektro 18). Karena pengembangan karya yang membutuhkan proses tidak sebentar, Ilham menyarankan bagi teman-teman yang berniat mengikuti PIMNAS untuk segera mengambil langkah awal, setidaknya mencari tim atau ide terlebih dahulu. 

Sebagai penutup, Ilham berharap agar tujuan dari pembuatan alat DIIBS ini dapat tercapai dengan baik dan segenap timnya diberi kelancaran saat presentasi PKP2 (Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM) nanti.  

Selamat berjuang di PIMNAS 35, Ilham dan Tim! 

Apakah kamu tahu rekam medis elektronik (RME) perlu dilengkapi dengan acces control yang baik? Yup, tentu perlu acces control yang baik karena memiliki RME beresiko rentan terhadap perubahan dan penyalahgunaan data. Kerentanan ini mengancam kerahasiaan informasi pribadi pasien, tak hanya pihak tertentu yang mencari keuntungan dan tidak bertanggung jawab. Selain itu, hal tersebut berpotensi merugikan rumah sakit sebagai pemilik data

Apakah kamu sudah mengenal rekam medis? Dalam artian sederhana, rekam medis adalah catatan dan dokumen yang berisi tentang kondisi keadaan pasien. Tetapi, jika dikaji lebih mendalam, rekam medis mempunyai makna yang lebih kompleks. Bukan hanya catatan biasa, karena di dalam catatan tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit.

Dengan potensi rentannya Rekam Medis Elektronik (RME) menjadi perhatian tersendiri oleh Galih Aryo Utomo. Beliau berhasil menciptakan perlindungan terhadap Data Rekam Medis menggunakan Attribute Based Access Control (ABAC). Penemuan tersebut dihasilkan saat melakukan penelitian untuk menyusun tesis guna meraih gelar Magister Komputer (MKom) pada Program Program Studi Informatika, Program Magister Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII). Hasil penemuannya, telah diaplikasikan pada Data Rekam Medis seluruh pasien di Rumah Sakit Islam Yogyakarta (RSIY) PDHI .

Access control yang diyakini dapat bertahan dan menyesuaikan kebutuhan di masa datang adalah Attribute Based Access Control (ABAC)  dengan implementasi Extensible Access Control Modelling Language (XACML). Desain policy ABAC disesuaikan dengan attribute dari studi kasus aplikasi rekam medis elektronik dan aturan terkait rekam medis yang berlaku di Indonesia,” kata Galih Aryo Utomo M. Kom, mahasiswa Program Studi Informatika Program Magister FTI UII Konsentrasi Forensika Digital yang juga Kepala Bagian IT dan Rekam Medis RS PDHI Yogyakarta memaparkan hasil penelitiannya kepada wartawan, Jumat 28 Januari 2022. 

Galih Aryo Utomo yang didampingi Izzati Muhimmah S.T. M.Sc. PhD selaku Ketua Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII dan Dr Yudi Prayudi S.Si M.Kom, Kepala Pusat Studi Digital Forensik/Dosen Jurusan Informatika FTI UII yang juga sebagai Dosen Pembimbing, mengatakan, penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi attribute dari rule rekam medis elektronik, melakukan pemodelan policy statement dengan ABAC, pengujian policy statement dengan tool ACPT, implementasi dengan model XACML.

Dikatakan, hasil pengujian dari access control ini mampu menyajikan model access control berbasis attribute dalam suatu keamanan sistem Rekam Medis Elektronik. Policy statement yang teruji diharapkan mampu menjadi solusi model access control yang relevan untuk Rekam Medis Elektronik.