Mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Islam Indonesia (UII), Jihan Syahira Adnanda Putri, bersama tim berhasil meraih Juara 1 di UTU Awards 2025 pada kategori Riset Kewirausahaan. Tim ini beranggotakan Deriza Qurrotun A’yuni (Teknik Mesin) dan Eka Maryani Saputri (Kedokteran), dengan Ali Parkhan, M.T., sebagai dosen pembimbing.

Melalui riset yang bertajuk “Perancangan Model Bisnis Platform Rapid Diagnostic Kanker Paru Secara Noninvasif Menggunakan Biosensor Elektrokimia Terintegrasi Machine Learning”, tim perwakilan UII telah menghadirkan inovasi diagnosis kanker paru-paru yang cepat, akurat dan terjangkau. Kompetisi ini digelar secara nasional dan berlangsung di Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh.

 

Pulmonosis Bawa Solusi Deteksi Cepat Kanker Paru-Paru

Hasil riset Jihan dan tim dinamai Pulmonosis, lahir dari masalah deteksi kanker paru-paru yang selama ini masih mengandalkan metode konvensional yang bersifat invasif atau terasa menyakitkan, mahal, dan memakan waktu lama.

Pulmonosis hadir sebagai solusi portable, non-invasif, dan jauh lebih terjangkau. “Proses deteksi hanya membutuhkan 2–3 jam dengan sampel feses serta biaya kurang lebih 1,5 juta rupiah untuk 5 kali tes,” ungkap Jihan melalui keterangan tertulis pada 20 Oktober 2025 lalu. Dengan akurasi 92% untuk CLP dan 97% pada sistem machine learning, Pulmonosis memungkinkan diagnosis lebih cepat dan tepat bagi pasien dan tenaga medis.

 

Teknologi Canggih di Balik Inovasi Pulmonosis

Pulmonosis memanfaatkan kombinasi teknologi biosensor elektrokimia, perangkat IoT, dan machine learning untuk mendeteksi kanker paru-paru dalam waktu singkat. Alat ini dirancang agar mudah untuk digunakan oleh pasien. Berikut merupakan cara-caranya.

  1. Ambil sampel feses pasien
  2. Tempatkan sampel pada flexible electrode biosensor
  3. Biosensor deteksi kadar calprotectin (CLP)
  4. Sistem menampilkan pengukuran CLP dan LCSS form yang menilai kualitas hidup pasien
  5. Sistem memberikan rekomendasi apakah pasien perlu dirujuk ke rumah sakit atau tidak

Hasil pengukuran biosensor akan terkirim ke aplikasi mobile yang terintegrasi, sehingga pengguna atau tenaga medis bisa memantau hasilnya secara real-time. Inovasi teknologi ini membuat Pulmonosis tidak hanya akurat, tetapi juga mudah digunakan, cepat, dan bisa diterapkan di layanan kesehatan primer maupun di rumah.

 

Manfaat Pulmonosis Bagi Pasien dan Tenaga Medis

Pulmonosis karya Tim UII berhasil menyediakan berbagai manfaat nyata bagi dunia kesehatan. Inovasi ini diharapkan dapat membantu pasien dan tenaga medis dalam melakukan deteksi dini kanker paru-paru. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Pulmonosis menawarkan beberapa manfaat utama, yaitu:

  1. Deteksi dini kanker paru-paru secara cepat dan non-invasif
  2. Biaya lebih terjangkau dibanding metode konvensional
  3. Hasil akurat dan dapat diandalkan
  4. Memudahkan tenaga medis mengambil keputusan
  5. Pantauan real-time melalui aplikasi mobile terintegrasi
  6. Meningkatkan efisiensi layanan kesehatan, sehingga pasien tidak harus menunggu lama


Belajar dari Kesuksesan Jihan Syahira

Selain prestasi akademik, Jihan juga menekankan pentingnya ketekunan, kerja tim, dan semangat belajar. Dalam pengalamannya mengikuti berbagai kompetisi seperti Gemastik, LIDM, Satria Data, dan PKM, ia pun menyadari bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses belajar.

Setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan mematangkan kemampuan. Mimpi tidak akan datang sendiri, kita yang harus mengejarnya,” tegas Jihan. Pesan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk tetap gigih, kreatif, dan tidak takut mencoba hal baru, terutama dalam bidang riset dan inovasi.

Tim Informatika UII yang berkompetisi di ajang ICDL Asia Digital Challenge 2025 Tim Informatika UII yang berkompetisi di ajang ICDL Asia Digital Challenge 2025

Bangga! Mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang ICDL Asia Digital Challenge 2025. Sebanyak enam mahasiswa Informatika UII berhasil melaju ke National & International Round setelah meraih skor tinggi dan waktu penyelesaian terbaik pada tahap penyisihan.

Setelah melalui proses seleksi, berikut nama-nama mahasiswa yang berhasil lolos ke National Round ICDL Asia Digital Challenge 2025:

  • Habdil Iqrawardana
  • Simfoni Sekar Bhuana
  • Amgad Al Ameri
  • Faisa Edenia Sekatlangit
  • Abdullah Mohammed Ahmed Abdo Alhwyji
  • Pugar Huda Mantoro

Sekilas tentang ICDL Asia Digital Challenge 2025

Kompetisi ICDL Asia Digital Challenge merupakan kompetisi digital tahunan berskala internasional yang diselenggarakan oleh ICDL Foundation untuk menguji kemampuan mahasiswa di berbagai bidang teknologi informasi. Ajang bergengsi ini menilai keterampilan digital peserta melalui beberapa kategori utama, seperti 3D Design, Digital Marketing & Management Spreadsheets, hingga Artificial Intelligence & Blockchain. Tujuan kompetisi ini adalah untuk mendorong mahasiswa agar bisa menguasai kemampuan digital serta meningkatkan daya saing di era transformasi digital.

Tiga Kategori Kompetisi yang Diikuti Tim Informatika UII

Tim Informatika UII berpartisipasi dalam tiga track (kategori) utama pada ajang ICDL Asia Digital Challenge 2025, yaitu: Design (3D Design), Business (Digital Marketing & Management Spreadsheets), serta Emerging Technologies (Artificial Intelligence & Blockchain).

Setiap track didampingi oleh dosen pembimbing dari Program Studi Informatika UII yang berpengalaman di bidangnya.

  • Track Design

Pembimbing: Izzati Muhimmah, S.T., M.Sc., Ph.D.

Peserta:

  • Anindya Ayu Nabilah (Informatika ’23)
  • Faisa Edenia Sekatlangit (Informatika ’23)
  • Sulthan Syafiq Raihan (Informatika ’23)
  • Akram Abdullah Ali Al Surabi (Informatika ’23)
  • Amgad Al Ameri (Informatika ’23)
  • Track Business

Pembimbing: Chanifah Indah Ratnasari, S.Kom., M.Kom.

Peserta:

  • Alifah Kusuma Ramadhini (Informatika ’22)
  • Noor Akhnafal Aban (Informatika ’22)
  • Mifta Fauzia Rahma (Informatika ’22)
  • Simfoni Sekar Bhuana (Informatika International Program ’22)
  • Habdil Iqrawardana (Informatika ’23)
  • Track Emerging Technologies

Pembimbing: Dr. Raden Teduh Dirgahayu, S.T., M.Sc., Ph.D.

Peserta:

  • Muhammad Rafi Fayzulhaq (Informatika ’23)
  • Ravfael Novfito Handoyo (Informatika ’22)
  • Pugar Huda Mantoro (Informatika ’22)
  • Supriyanto (Informatika International Program ’22)
  • Abdullah Mohammed Ahmed Abdo Alhwyji (Informatika International Program ’22)

Informatika UII Beri Dukungan Penuh untuk Para Finalis

Program Studi Informatika UII memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang telah berjuang dan berhasil melangkah ke tahap nasional. 

 

Program Studi Informatika Universitas Islam Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Muhammad Daffa Raihan, mahasiswa Informatika angkatan 2022, berhasil meraih Medali Silver pada ajang 14th International Invention, Innovation and Design Exposition (INDES) 2025 yang diselenggarakan di Universiti Teknologi MARA, Malaysia.

Dalam kompetisi tersebut, Daffa mempersembahkan karya inovatif bertajuk HalalMate, sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk membantu masyarakat, khususnya umat Muslim, dalam memastikan status kehalalan makanan. Aplikasi ini tidak hanya bermanfaat bagi wisatawan Muslim saat bepergian, tetapi juga dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin mengetahui kehalalan produk makanan atau restoran yang mereka temui.

HalalMate memanfaatkan teknologi Optical Character Recognition (OCR) untuk membaca informasi dari kemasan produk melalui barcode maupun gambar. Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur data scraping dari Google Maps guna menampilkan daftar restoran halal di lokasi pengguna, serta rekomendasi makanan yang dipersonalisasi melalui chatbot interaktif. Dengan berbagai fitur tersebut, HalalMate menghadirkan pengalaman praktis dan cepat dalam memilih makanan halal, di mana pun pengguna berada.

Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan dosen pembimbing, yakni Dr. Syarif Hidayat, S.Kom., M.IT. dan Dhomas Hatta Fudholi, S.T., M.Eng., Ph.D. yang senantiasa memberikan arahan serta dukungan selama proses persiapan kompetisi.

Daffa mengungkapkan bahwa prestasi ini merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi dalam menghadapi tantangan. “Jangan takut buat mengambil sebuah tantangan, walaupun capek dan lelah suatu saat dari kerja keras itu akan membuahkan hasil,” ujarnya.

Capaian ini semakin memperkuat komitmen Program Studi Informatika UII untuk terus melahirkan generasi unggul yang mampu memberikan solusi kreatif dan inovatif di bidang teknologi, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

 

In the world of research and innovation, achievements and recognition serve as testament to the hard work and dedication of individuals, One such shining example is Elbo Shindi Pangestu, a master’s student who recently made waves at the Research, Innovation & Creativity Exhibition (RICE) 2024 held by Southern University College, Malaysia. The event, held on the 24th and 25th October 2024, saw Elbo clinch both a gold and bronze award, marking a significant milestone in his academic journey.

Location and Event

The RICE 2024 event took place at Southern University College, a prestigious institution known for fostering creativity and innovation. This exhibition brought together bright minds from various fields, providing a platform for students to showcase their groundbreaking research and innovative projects. The atmosphere was charged with excitement as participants form all over the world presented their work, each hoping to make a mark.

The Achievements

Elbo Shindi Pangesto stood out among the many participants, securing a gold award for his titled “ORCAV: Medical Imaging Service for Rural Areas in Indonesia.” This project focuses on revolutionizing healthcare access in rural Indonesia by leveraging advance medical imaging technologies. The innovative approach aims to bridge the gap in medical services, providing rural areas with much-needed diagnostic tools that were previously inaccessible.

In addition to his gold-winning project, Elbo also received a bronze award for his second submission, “Leveraging Generative AI and Ansible Automation to Excel IPV6 Adoption.” This paper delves into the technical intricacies of IPV6 adoption, offering solutions to enhance the process through generative AI and automation tools. Elbo’s work in this area not only addresses the technical challenges but also proposes practical applications to ease the transition to IPV6, a crucial development in the ever-evolving digital landscape.

Behind the Success

Elbo’s success at RICE 2024 is no mere coincidence; it it the result of relentless dedication and a profound passion for his field of study. His research on “ORCAV” was inspired by the significant healthcare disparities he observed in rural Indonesia. Driven by a desire to make a tangible impact and with the help of his supervisors, Elbo invested countless hours into developing a solution that could change lives. His commitment to addressing real-world problems through innovative research is what sets him apart.

The second project, on the other hand, showcases Elbo’s technical prowess and his forward-thinking approach. Understanding the complexities and potential of IPV6, he sought ways to streamline its adoption, making it more efficient and accessible. By integrating generative AI and Ansible Automation, Elbo’s paper provides a roadmap for a smoother transition to this new internet protocol, highlighting the importance of staying ahead in the technological curve.

Looking Forward

Elbo Shindi Pangestu achievements at RICE 2024 have not only earned him recognition but have also opened new doors for his future endeavors. The awards serve as testament to his abilities and the impact of his research. As he continues his academic journey, Elbo remains committed to pushing the boundaries of innovation with hopes of contributing further to his field and society at large scale.

In the grand scheme of things, Elbo’s story is a reminder of the power of education, passion, and perseverance. It underscores the importance of providing platforms like RICE 2024 for young researchers to showcase their talents and drive change. Elbo’s journey is just beginning, and his recent accomplishments are sure to inspire others to pursue their passions and make a difference.

Conclusions

The Research, Innovation & Creativity Exhibition 2024 by Southern University College proved to be a significant event, not only for its showcase of talent but also for highlighting the importance of innovative research in solving real-world problems. Elbo Shindi Pangestu’s gold and bronze awards are a celebration of his hard work, dedication, and his commitment to making a positive impact. As we look forward to future editions of RICE, we can only anticipate more groundbreaking projects and inspiring stories like Elbo’s. His achievements remind us that with determination and innovation, anything is possible.

Mahasiswa Program Studi S-1 Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi di ajang nasional. Dalam Seminar Nasional Technopex 2024 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Indonesia pada 24 Oktober 2024 secara daring melalui Zoom, salah satu mahasiswa, Raisha Alma Sahara, berhasil meraih predikat sebagai Penyaji Terbaik dalam bidang Teknologi Informasi & Komunikasi.

Raisha Alma Sahara, Penyaji Terbaik Technopex 2024

Sertifikat Penyaji Terbaik Technopex 2024

Raisha bersama rekan satu timnya, Muhammad Ferrel Ganendra Arisaputra dan Arisca Devi Octavia, mempresentasikan makalah berjudul “Kajian Literatur: Penerapan Quantum Natural Language Processing dalam Chatbot” di bawah bimbingan ibu dosen Fayruz Rahma. Penelitian ini merupakan hasil tugas mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Komunikasi Ilmiah yang disusun oleh tim sebagai kajian literatur yang mendalam mengenai potensi penggunaan Quantum Natural Language Processing (QNLP) dalam chatbot. Dengan pendekatan Systematic Literature Review, kajian ini membandingkan NLP konvensional dengan QNLP dalam meningkatkan interaksi cerdas chatbot serta mengulas keunggulan dan tantangan dalam penerapan QNLP pada chatbot. Read more

Berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat tentang Penerima Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2024, Alhamdulillah sebelas judul proposal penelitian tesis mahasiswa Magister Informatika UII lolos sebagai Penerima Pendanaan Program Penelitian Tahun Anggaran 2024.

Berikut adalah daftar judul riset tesis yang mendapatkan pendanaan: Read more

In its 13th edition, the International Innovation, Invention, and Design Competition (INDES) brought together bright minds to showcase innovative creations and research. Hosted by Universiti Teknologi MARA (UiTM) in Malaysia, INDES 2024 featured participants from various universities and academic programs, both local and international. Among the competitors was a delegation from the Informatics Department of Universitas Islam Indonesia (UII), participating directly on-site in Malaysia.

Magister Informatics UII Secures Bronze Award

A standout achievement came from UII’s Master of Informatics program, as student Fikri Irfan Adristi and his team earned the prestigious Bronze Award for their project, Strategic Digital Forensics Framework for Corruption Prevention in Financial Sectors.

This project proposed a comprehensive anti-corruption framework designed to address challenges in financial sectors through five key stages:

  1. Data Collection and Analysis
  2. Corruption Pattern Identification
  3. Transparency Enhancement
  4. Regulatory Oversight Improvement
  5. Application of Digital Forensics Techniques

The team complemented their submission with an infographic poster that effectively communicated the framework’s purpose and methodology to judges and attendees.

An Eventful Journey to Success

Read more

Fathan Firmansyah, mahasiswa S-1 Informatika UII, meraih Best Presenter Award di the International Conference on Smart Computing, IoT, and Machine Learning (SIML) 2024. Konferensi internasional ini diselenggarakan di UMS pada tanggal 6 Juni 2024. Fathan mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Indoor Positioning System: A Brief Review of Its Technologies and Signal-Filtering Techniques“. Makalah ini merupakan bagian dari Hibah Kolaborasi Internal Jurusan Informatika.

Best Presenter Award - Fathan Firmansyah

Best Presenter Award – Fathan Firmansyah

Dalam kajian literatur yang dilakukannya, Fathan menggali beragam teknologi yang digunakan dalam IPS, mulai dari WiFi, Bluetooth, hingga ultra-wideband (UWB). Dua teknik utama dalam menentukan lokasi di dalam ruangan yang menjadi sorotan adalah trilaterasi dan fingerprinting. Fathan juga menemukan bahwa teknik penyaringan sinyal seperti filter Kalman dan filter partikel banyak digunakan dalam meningkatkan akurasi IPS. Pemahaman mendalam yang diperolehnya dari kajian literatur ini memainkan peran penting dalam pemilihan teknologi yang tepat untuk mengembangkan sistem IPS yang efektif.

IPS memiliki aplikasi yang sangat luas, mulai dari navigasi dalam bangunan seperti museum, bandara, hingga gudang dan rumah sakit. Berdasarkan analisisnya, Fathan menyoroti potensi besar dari IPS dalam berbagai konteks penggunaan, serta tantangan yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitasnya.

Fathan Firmansyah di SIML 2024

Fathan Firmansyah di SIML 2024

Selain menjadi langkah awal penelitian, kajian literatur ini juga menandai kolaborasi antara dosen dan mahasiswa serta kolaborasi antarkampus. Fayruz Rahma dan Kurniawan Dwi Irianto (dosen Informatika UII), serta Ary Mazharuddin Shiddiqi (dosen Teknik Informatika ITS) turut berkontribusi dalam penulisan makalah ini. Harapannya, tinjauan literatur yang telah dilakukan oleh Fathan dan tim dapat menjadi sumber pengetahuan berharga bagi para peneliti lain yang tertarik dalam bidang IPS. Selain itu, semoga riset ini dapat membuka jalan untuk kolaborasi yang lebih luas di masa depan.

Pada bulan September dan Oktober ini, beberapa mahasiswa Program Studi Informatika – Program Sarjana FTI UII telah melakukan presentasi di beberapa seminar nasional yang berbeda. Makalah yang dipaparkan ini merupakan hasil karya di mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Komunikasi Ilmiah. Seminar nasional diikuti secara daring.

Mahasiswa Informatika UII di Semiotika

Dua tim mahasiswa melakukan presentasi di Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Matematika (Semiotika) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Kalimantan (ITK) pada tanggal 30 September 2023. Tim pertama beranggotakan Agung Prasetyo Abdjul, Wildan Syaifudin Ahmad, dan Rabby Ahsan Matswaya, yang mempresentasikan kajian literatur berjudul: “Neuralink: Dampak, Tantangan, dan Potensi di Masa Depan“.

Wildan - Semiotika

Wildan, perwakilan tim, memberikan presentasi di Semiotika, 30 September 2023

Tim Kedua yang presentasi di Semiotika beranggotakan Yeni Sri Maharani, Sausan Trisdiatin, dan Muhammad Rafli Ihsanudin. Mereka memaparkan makalah mereka yang berjudul: “Kekuatan Enkripsi End-to-End: Kajian Literatur Mengenai Kerahasiaan Komunikasi Digital dalam Aplikasi Pesan Instan“. Read more

GEMASTIK 2023 GET GOLD!

Kabar gembira bagi kita, Universitas Islam Indonesia berhasil menyabet tiga nominasi dalam GEMASTIK XVI, yang mana dua dari tiga nominasi diraih oleh tim dari Informatika.

Kedua tim tersebut adalah:

Divisi Desain Pengalaman Pengguna
Lembaga Eksekutif Gemastik (meraih Juara Harapan)
– Muhammad Ichlasul Amal Yulianto
– Nabila Putri Octavia
– Zahwa Almira Kayla

Karya: Kolase

Kolase adalah aplikasi pengelola konsumsi gula harian melalui pengendalian emotional eating. Tujuan utama Kolase adalah menjaga konsistensi pengguna untuk mengonsumsi gula harian dalam batas normal agar terhindar dari Penyakit Tidak Menular (PTM).

 

Divisi ICT Business
QualT (meraih Juara II)
– Syuhda Fakhrunnisa
– Muhammad Devano Zaidan
– Rizan Qardafil

Karya: Qual

Platform penilaian microteaching yang mengintegrasikan penilaian kualitas berbicara, kontrol raut wajah, dan penggunaan bahasa tubuh untuk menilai kualitas mengajar dari segi penyampaian materi