Kembali, kabar bahagia hadir di penghujung tahun 2021 dari kegiatan lomba bergengsi rutin tahunan,  yang  diadakan oleh Fakultas Teknologi Industri yakni FTI FEST 2021. Pada edisi tahun ini, Alhamdulillah banyak perwakilan mahasiswa Informatika kembali melanjutkan tradisi dengan membawa kabar prestasi di berbagai bidang lomba. Untuk tahun ini, FTI FEST 2021 mengadakan berbagai perlombaan, seperti: Business Plan, Levitasi, Valorant, PUBG dan Mobile Legends. 

Team SEA.id, salah satu perwakilan Informatika, berhasil memastikan mendapat Juara 1 di kompetisi Business Plan. Mengusung judul “HiVet”, aplikasi berbasis Android ini akan berperan sebagai wadah dalam menjembatani atau mempertemukan antara dokter hewan dengan pemilik hewan peliharaan sehingga keduanya dapat saling berinteraksi satu sama lain. 

Ketua tim SEA.id, Mbak Salma Aufa Azaliarahma, mahasiswi Informatika 18, benar-benar tidak menyangka tim mereka bisa lolos sepuluh besar tim presentasi, apalagi untuk menjuarai kompetisi ini. Beliau juga mengungkapkan bahwa, “Di kompetisi ini, kami mendapat banyak insights baru dan masukan yang bermanfaat dari dewan juri untuk pengembangan HiVet! ke depannya. Pesan kami yaitu untuk selanjutnya agar bisa menyelenggarakan business plan competition dengan lebih meriah lagi dan dengan promosi yang lebih baik, sehingga dapat menjangkau lebih banyak audiens. Semoga acara selanjutnya akan lebih baik lagi.”

Kegiatan Business Plan Competition merupakan salah satu rangkaian kegiatan lomba FTI FEST 2021 berisi proposal yang menjelaskan tentang cara suatu kegiatan bisnis dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Business Plan Competition sendiri bertujuan menggali potensi berwirausaha dan meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa/i FTI UII pada pembuatan ide bisnis tertulis. Business Plan Competition yang diadakan oleh FTI FEST 2021 kali ini mengusung tema “Kreativitas dan Inovasi pada Pengembangan Ide Bisnis di Era Disrupsi”.

Mari, cek nama tim pemenang di bawah. Mungkin saja ada salah satunya teman terdekatmu. Yuk!

Business Plan Competition

Nama tim: SEA.id (Juara 1)

Ketua tim: Salma Aufa Azaliarahma (18523052)

Anggota:

Elsa Intania Martyan (18523039)

Afsha Rahmadani (18523047)

Nama tim: Fast Go (Harapan 1)

Ketua: Yafi Hudatama Wibowo (19523224)

Anggota:

Muhammad Ichlasul Amal Yulianto (20523224)

Putri Dwi Setyaninggsih  (20521189)

Hidayat Firdaus (19521179)

Nama tim: Halal Drink (Juara 3)

Anggota: Jihan Syahira Adnanda Putri (21523232)

Pubg Mobile:

Juara 2: Salah  Jurusan

Official: Kevin Pratama Putra (18523064)

Ketua: Hawada Alfikri (20523183)

Anggota: Alber Derry Asher (20523129)

Daffa Sahad Aufa (20523038)

Muhammad Alief Agus Wibowo (20523146)

Arya Danuarta Ramadhan (20523245)

Juara 3: Four Red Alien

Official: Kevin Pratama

Ketua: Doddy Ariansyah (17523076)

Anggota:

Andres Mondaref Jon (17523166)

Ibnu Haidar (17523130)

Trenaldy Adi Sucipto (17523168)

Hirzin Fathoni (17523128)

Mobile Legends:

Juara 3: GAK BLUNDER LAGI

official: Bimo Satrio Trengginas (21523233)

Ketua: Firman Maulana (21523127)

Anggota:

Hasan Rama Sagita (21523239)

Ziyad Muhammad Zain Soti (21523145)

Raihan Naufal Ramadhan (21523103)

Fareesdzy Akhtarabillah Setiawan (21523140)

Juara 2: Insight Family

Official: Biandra Anone Aryantoputri (20523092)

Ketua: Ahmad Hasib Andika Pratama (18523295)

Anggota:

Muhammad Daffa Muafa (18523296)

Arnaldo Ahmad Zikra (18523253)

Rafid Wildan (18523167)

Ghosali Abdul Hatis (18523268)

Ahmad Raihan Akhdani (18523216)

Valorant:

Juara 3: 21 Savage

Official: Nur Fitri (21523094)

Ketua: M Farrel R Fajra (21523136)

Anggota:

Azrial Ahmad Haidar Daffi Zuhri (21523211)

Raden Siliwangi Prabaswara Nurasha (21523037)

Guntur Maulana PP (21523149)

Rizqdwan Dhuhakbar Hendyutama (21523100)

Andika Raka W (21523146)

Juara 1: Undefined

Official: Raffry Rizqullah (20523210)

Ketua: Vasant Paradissa Nuno Sakti (19523103)

Anggota:

Arga Aditya (19523059)

Idrus Muhammad Surya (19523024)

Fariz Rifqi (19523125)

Luthfi Syukriansyah Fitra (19523102)

Rachmanuddin Rizky Dwi Indrawan (19523037)

Vsc:

Juara 2:  Hashpek Bukan Band

Ahmad Hashfi Fauzan Burhan (18523033)

Gimana, tim kamu menang? Bagi tim yang menang, selamat ya! Kalau belum, tetap semangat karena FTI FEST masih akan terus ada di tiap semesternya! Berakhir sudah FTI FEST 2021. Terima kasih sudah berpartisipasi, dan sampai jumpa di FTI FEST berikutnya!

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa-mahasiswa Informatika UII. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa yang dilaksanakan tiap tahunnya,  yang diperlombakan pada skema PKM-K (Kewirausahaan).

Whole Book ini adalah sebuah buku  cerita dan edukasi untuk anak-anak disabilitas yang dibuat dengan teknologi Augmented Reality. Karya ini berawal dari masalah terbatasnya media pembelajaran untuk para penyandang disabilitas, hingga mereka berinisiatif untuk membuat sebuah solusi untuk mengisi kekosongan ini. Melalui Whole Book yang disertai Braille dan Video SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia), anak-anak penyandang disabilitas bisa belajar layaknya anak-anak lainnya.

Proses pembuatan buku ini tentu tidak mudah, mereka harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan orang-orang yang berpengalaman dalam mengajar anak disabilitas, seperti guru-guru SLB. Konsultasi ini menghasilkan Whole Book yang terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing mengandung cerita, edukasi karakter, dan pembelajaran lainnya. Kesemuanya terintegrasi dengan teknologi Augmented Reality.

Ihsan dan Zaenal berharap, karya mereka ini dapat membawa angin segar dalam membantu belajar anak-anak. Menginspirasi banget, ya?

Kuy, aktif berkompetisi dan cetak prestasi sebanyak-banyaknya! 😁

 

Hai IT Solution Enablers! Kemarin kita sudah bahas dua dari tiga paper terbaik di Kolokium 2021, nah ini dia nih paper terbaik yang ketiga dari Rijal Kamal yang berjudul “Deteksi Anomali Pada Jaringan UII dengan Security Information and Event Management Splunk”. Kita wawancara sedikit yuk sama Kak Rijal tentang paper ini!

Tanya:
Paper tentang apa yang Kakak tulis?

Jawab:
Di paper ini, saya menjelaskan tentang deteksi anomali pada jaringan UII dengan Security Information and Event Management (SIEM) Splunk. Nah, deteksi anomali adalah kegiatan menganalisis data yang digunakan untuk mendeteksi data atau lalu lintas data yang tidak normal pada jaringan yang kemudian dapat membantu manajemen dan membantu masalah keamanan jaringan. Data yang dideteksi atau dianalisis ini merupakan log yang dihasilkan firewall yang dipasang pada jaringan UII dan data tersebut diolah dengan bantuan tool SIEM. 

SIEM adalah sistem monitoring yang dapat mendeteksi serangan dan respon suatu sistem keamanan melalui analisis log dari berbagai event yang berasal dari berbagai sumber data secara realtime. Teknologi SIEM ini memiliki cakupan pengumpulan data yang besar serta mampu mengkorelasikan dan menganalisis event dari berbagai sumber dan menentukan apakah kejadian tersebut merupakan suatu serangan atau tidak. dan SIEM yang dipilih yaitu Splunk karena Splunk sendiri memungkinkan untuk mengolah data dengan skala besar serta pengembangan yang cepat dan pemeliharaannya mudah.

Tanya:
Apa yang mendasari untuk mengangkat tema tersebut?

Jawab:
Karena belum adanya sistem keamanan untuk mendeteksi anomali pada sistem informasi UII. Padahal penggunaan firewall pada jaringan UII ini diharapkan sebagai sistem yang melindungi jaringan UII dengan membantu menentukan paket yang boleh lewat dan yang diblokir berdasarkan aturan yang ditentukan admin jaringan. Nah, jika terjadi kesalahan dalam mendefinisikan suatu aturan maka dapat membahayakan sistem keamanan dengan membiarkan lalu lintas yang tidak diinginkan dan memblokir lalu lintas yang sah. 

 

Tanya:
Hasil apa yang ingin dicapai dari pembahasan itu?

Jawab:
Hasil deteksi anomali dan analisisnya dapat ditampilkan dengan baik pada dashboard SIEM Splunk. SIEM dapat menunjukkan mana saja data mana saja yang teridentifikasi sebagai sebuah anomaly atau ancaman pada sistem.

Tanya:
Bagaimana hasilnya?

Jawab:
Hasil dari penelitian tersebut berhasil menunjukkan pada dashboard SIEM Splunk mana saja data atau lalu lintas yang teridentifikasi sebagai anomaly atau ancaman pada jaringan.

Nah itu dia, sedikit cerita dari Kak Rijal tentang papernya. Oh iya, Kak Rijal juga berpesan untuk mahasiswa lainnya untuk tidak malu dalam bertanya dan jangan sampai bosan belajar! Jangan sampai deh~

Hai, IT Solution Enablers! Kemarin sudah bahas karya terbaik matkul FPA-RPL, sekarang kita bahas karya terbaik dari matkul Pengembangan Sistem Informasi, Sidoti by Arkana! Karya ini dibuat oleh kelompok Arkana yang beranggotakan Bima Prakoso, Choirun Nisa, Akmal Fauzi, dan Thalia Maharani. Seperti apa ya karyanya??

Nah, Sidoti ini adalah sebuah sistem informasi yang ditujukan untuk para produsen roti yang kesulitan menentukan target pasar. Dengan Sidoti, para produsen bakalan bisa melihat tren roti yang dijual, beserta grafik penjualannya! Ini tentu berguna untuk mengetahui stok roti apa yang paling laris, agar kerugian akibat roti yang tidak laku bisa dikurangi.

“Wah tentunya jika ada bimbingan, keyakinan, waktu, dan kerja keras yang lebih maksimal, kami yakin tujuan dari ide karya kam ini bisa tercapai. Jika karya kami bisa direalisasikan, maka sangat bermanfaat bagi produsen roti karena si produsen roti”, harap Bima, ketua tim Arkana.

Arkana berharap, aplikasi yang dibuat dengan Laravel dan MySQL ini bisa dikembangkan lebih lanjut, mengingat aplikasinya masih dalam bentuk yang tidak sempurna. Dengan Sidoti, mereka berharap, para produsen roti yang kebanyakan masih menggunakan pencatatan manual, bisa mulai menggunakan teknologi digital. Dengan begitu, tujuan untuk membantu finansial para produsen bakalan bisa tercapai. ✨

 

Nah, itu dia karya Sidoti dari Arkana. Selanjutnya, mau bahas karya apa lagi nih?

 

======

Karya ini dapat kamu lihat di  website Informatics Expo


arkana

Hai, IT Solution Enablers! Kemarin sudah bahas karya terbaik matkul FPA-RPL, sekarang kita bahas karya yang berhasil mengguncang jagat per-expo-an dari mata kuliah Grafika dan Multimedia, Balasan Sedekah, karya dari tim Bebas!

Nah, karya apa sih ini? Jadi, berbeda dengan kategori lainnya yang beroutput aplikasi atau purwarupa aplikasi, mata kuliah Grafika dan Multimedia ini memiliki output video animasi, gengs. Karya dari tim Bebas yang berjudul Balasan Sedekah, yang jadi pemenang pada kategori ini.

Animasi singkat ini menceritakan kisah Pak Budi, seorang Regional Manager di suatu korporasi ternama, yang terkenal pelit hingga menjadi orang dermawan yang rajin sedekah. Dapat hidayah, nih, ceritanya.

Tim Bebas bercerita bahwa target animasi mereka ini memang dikhususkan untuk mengajak orang-orang bersedekah, dengan mengetahui balasan apa yang didapat jika bersedekah. Seperti dalam surat Al Hadid ayat 18 berikut:

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia. (Al-Hadid Ayat 18)

Animasi ini sendiri dibuat menggunakan software Processing dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Keren, ya!

Yuk kita lihat cuplikan karya dari Faruq Zulfikar Azzam, Haykal Syuhada, dan Wahyu Kartika Candra di bawah!

 

Hai IT Solution Enablers!
Sudah setahun lebih kita sama-sama melewati kuliah online. Menurut kalian, gimana selama ini sistem pembelajaran daring yang kalian jalani? Seru? Efektif? Nah, Mbak Dewi Nadhiroh melalui makalah yang ditulisnya mengangkat soal tinjauan literatur tentang pembelajaran daring di masa pandemi. Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan tinjauan terhadap temuan-temuan mengenai pembelajaran daring. Kira-kira, gimana tuh isi makalah yang masuk dalam Best Paper di Kolokium 2021 kemarin ini? 🤔

Makalah ini diangkat setelah Dewi melihat kondisi saat ini, di mana semuanya melaksanakan pembelajaran daring. Menurut hasil penelitiannya, setelah setahun lebih dijalankan, pembelajaran daring membawa dampak positif terhadap keberlangsungan pendidikan di dunia. Temuan ini juga mencerminkan bahwa belajar yang serba online ini efektif untuk menggantikan pembelajaran konvensional. Namun, tentunya beberapa faktor tetap harus diperhatikan, seperti fasilitas pembelajaran.

Nah, selain itu Dewi yang mengerjakan makalah ini dengan dibimbing salah satu dosen kita, Pak Hendrik, juga menceritakan sedikit pengalamannya saat proses penyusunan. Menurutnya, literature review adalah hal menantang karena baru kali ini dilakukannya. Tantangan terbesarnya adalah harus membaca banyak paper dengan teliti, termasuk yang berbahasa Inggris. Kebingungan saat membaca dan menulis juga sangat sering dialaminya, nih! Tapi tetap selesai dong~ 😊😊 

Oh, iya, Dewi juga punya pesan, nih, untuk kalian yang juga mau ambil jalur penelitian!

“Jangan malas membaca ya, ini penting ya gaes, kalian akan menemukan banyak hal baru dan menarik dari membaca jurnal. Selain mendapat informasi yang kalian cari, kalian juga bisa belajar gaya penulisan paper literature review lainnya,” pesan Dewi.

Nah itu dia tinjauan literatur pembelajaran daring dari Dewi.  Gimana, yang lagi ngambil jalur penelitian, sudah rajin baca gak?

Hai, IT Solution Enablers! Informatics Expo udah selesai, sekarang waktunya bahas karya para pemenang~ Yuk, mulai dari aplikasi berbagi ide bisnis, Li-BoxLi-Box, karya dari tim L’PowerUP Tech. Karya apa ya tuh?

Li-Box yang dilombakan di kategori mata kuliah FPA-RPL ini fungsinya adalah agar para pengguna bisa saling berbagi ide bisnis UKM, gengs. Eh, bentar. Ide bisnis kok dibagi??

Jadi, aplikasi ini punya dua tujuan utama. Yang pertama, agar masyarakat yang kesulitan menemukan ide bisnis bisa mendapatkan inspirasi dari ide-ide lainnya yang dibagikan pengguna lain. Yang kedua, adalah agar orang-orang yang kesulitan merealisasikan ide karena tidak adanya mitra kerja dapat bertemu dengan calon mitra. Nah, dengan begini, makin besar deh peluang ide-ide yang ada bisa terwujudkan. Roda perekonomian Indonesia yang lagi kacau dihantam pandemi tentu bisa membaik, dong, kalo gini!

Karena pandemi pula, banyak karyawan atau tenaga kerja yang dirumahkan (PHK), diiringi dengan berkurangnya lowongan kerja. Di sinilah Li-Box dapat mengambil andil membantu mereka sebagai target pengguna utama. 

Sedikit membahas segi teknis, L’PowerUp Tech menggunakan bahasa pemrograman Java dengan dibantu Netbeans dalam pengembangan aplikasi ini. Para anggotanya juga mengaku sering mengalami kendala saat proses penulisan kode seperti kesulitan saat ingin melakukan penambahan fitur.

Terakhir, mereka berharap, karyanya dapat dikembangkan lebih lanjut agar tujuan utama untuk membantu roda perekonomian Indonesia dapat terwujud. Doakan, ya!

Oh iya, lupa banget nih kenalin para anggota L’Power Up Tech. Mereka adalah Intan Nabila Azmi, Dianingtyas Fajarini, Fadilla Susmifa, Fahira Alhamid, dan Nadira Adiva Wibowo. Yuk, sapa mereka di kolom komentar!

 

 

Hai, IT Solution Enablers!

Kalian sudah kenal teknologi microservices belum? Nah, singkatnya, teknologi microservices membagi aplikasi menjadi layanan yang lebih kecil dan saling terhubung. Setiap microservice merupakan aplikasi kecil yang memiliki arsitektur heksagonal sendiri yang terdiri dari logikanya sendiri.

Teknologi yang sedang tren inilah yang diangkat sebagai permasalahan dalam paper yang berjudul Implemetasi Arsitektur Enterprise Pola Finansial Pada Aplikasi Berbasis Microservices oleh Mas Hanif Faturohman. Paper ini masuk dalam kategori Best Paper pada Kolokium Informatika 2021 kemarin, gengs! Jadi, tentang apa dan gimana proses pembuatan paper yang ditulis Mas Hanif ini? 🤔

Arsitektur enterprise ini merupakan dokumen yang mendeskripsikan model bisnis, infrastruktur IT, dan relasi keduanya. Biasanya, nih, dokumen ini digunakan di perusahaan-perusahaan. Penelitian yang dilakukan ini berisi tentang langkah-langkah implementasi arsitektur enterprise ini ke aplikasi web berbasis Microservices.

Ide penelitian ini muncul dari pengalaman pribadi Hanif, lho. Saat magang sebagai Web Developer di Gidicode, Hanif  banyak menemukan masalah di mana kode yang ditulisnya tidak bisa mengikuti kebutuhan yang memungkinkan modifikasi fitur dengan cepat. Nah, dari sini, Hanif memutuskan untuk belajar soal Microservices. Akhirnya, hasil belajarnya ini juga diangkat ke dalam penelitian.

Nah, untuk mahasiswa yang pengen ngambil jalur penelitian, dapat saran juga nih dari Hanif.

“Yang utama, sih, harus rajin baca”, sarannya.

Kenapa harus rajin baca?  Biar kita bisa familiar sama struktur kalimat yang baik dan benar untuk mulai menulis penelitian. Makin banyak baca, makin gampang!

Assalamualaikum, Sobat Informatika!
Alhamdulillah, agenda Informatics Expo Semester Genap 2021 kembali berhasil dilaksanakan. Kegiatan rutin tiap semester bagi setiap mahasiswa Program Studi Informatika Program Sarjana ini dibagi menjadi tiga sesi acara, yakni sesi mata kuliah Grafika dan Multimedia pada 12 Juli, sesi mata kuliah Fundamen Pengembangan Aplikasi dan Rekayasa Perangkat Lunak pada 13 Juli, dan sesi mata kuliah Pengembangan Sistem Informasi pada 14 Juli. Siapa aja nih yang jadi pemenang Informatics Expo 2021 Vol.1 kali ini?

 

Seperti eksposisi pada semester-semester sebelumnya, Informatics Expo edisi kali ini benar-benar dimanfaatkan para mahasiswa untuk berkarya, serta menunjukkan skill mereka, baik hard skill dalam mengembangkan karya, maupun soft skill dalam memasarkan karya yang telah mereka buat. Informatics Expo yang ketiga secara daring ini sangat disambut antusias oleh mahasiswa.

 

Sebanyak 124 karya yang dipamerkan pada expo kali ini. Semuanya dapat dilihat melalui web informatics-expo.id. Tim-tim terpilih diundang untuk mempresentasikan hasil karya mereka pada Siaran Langsung di kanal Youtube Jurusan Informatika FTI UII.

 

Para pengunjung juga dapat memberikan dukungan terhadap karya maupun tim favorit mereka pada website Informatics Expo dan YouTube.

 

Karya-karya terpilih berhak mendapatkan hadiah dengan total jutaan rupiah, loh. Terdapat 3 kategori, yaitu Karya Terbaik berdasarkan penilaian Dewan Dosen (untuk setiap mata kuliah), Klasemen Website Informatics Expo, dan Top Youtube Likes. Kuy, cek nama tim kamu di daftar pemenang Informatics Expo 2021 di bawah, kali aja menang, hehe.

 

Karya Terbaik berdasarkan penilaian dosen:

 

Grafika & Multimedia

🥇 Bebas – Balasan Bersedekah

🥈Sasageyo – Museum Kita Bersama

🥉EzWay – Abdul & Timin: Menatap Langit

 

FPA & RPL

🥇L’PowerUp Tech – Li-Box

🥈ECHO – Sleepy

🥉Lembuswana – KASKITA

 

Pengembangan Sistem Informasi

🥇Arkana – Produsen Roti

🥈Reconnecting – SIE RS Hewan

🥉Psycho – Nambak Dashboard

 

Karya dengan jumlah like terbanyak di website informatics-expo.id:

🥇(JALAN TERUS – IKHLAS) – (MOUI – Mountain Information)

🥈Mirage – Dosa Jariyah

🥉Team 6 Lynx – Wisata Budaya

 

Karya dengan jumlah like terbanyak di YouTube:

🥇PSI DAPAT A – SIMOCA

🥈COMBATANTS – CTICKET

🥉Ummar Bin Khattab – SIDORA

 

Selesai sudah rangkaian Informatics Expo kali ini. Gimana, puas dengan hasil kerja tim kamu? Komen di bawah, yuk, komentarmu tentang expo kali ini~

Selamat bagi para pemenang Informatics Exop 2021 Vol.1 dan sampai berjumpa di Informatics Expo semester depan, gengs!

 

Satu lagi prestasi berhasil ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi Informatika Program Sarjana, Albarra Naufala Erdanto. Lagi-lagi, Albarra berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kali ini, Albarra dan tim mengusung ide yang berjudul “DEAFCARE: Aplikasi Pendamping Tunarungu dan Pusat Informasi Terintegrasi sebagai Solusi Permasalahan Aksesibilitas Informasi pada Komunitas Deaf Family Solo Raya”.

pkm-deafcare-albarra

Jadi, apa, sih, Deafcare itu? Yuk, langsung aja kita kupas! Check it out!

Deafcare merupakan sebuah solusi untuk pendamping tunarungu yang kesulitan mencari informasi secara terpusat untuk memenuhi kebutuhan anak tunarungu. Sebab orang tua atau pendamping yang memiliki “anak spesial” biasanya harus berusaha lebih untuk mencari informasi terkait pendampingan anak tunarungu. Nah, Deafcare hadir untuk menjadi pegangan yang bisa membantu para pendamping ini.

Awalnya, Deafcare merupakan inisiasi dosen Teknik Industri, yaitu Ibu Amaria Dilla Sari. Sebelumnya, ide ini berhasil lolos ke nyatakan.id, program bantuan pendanaan dari Kemenparekraf bagi para pelaku usaha sektor parekraf untuk mewujudkan ide kreatifnya berbentuk aplikasi dan permainan digital dalam rangka #AdaptasiKebiasaanBaru. Bersama Mas Dimastyo, Albarra mengeksekusi proyek ini hingga berhasil ter-deploy di deafcareindonesia.com.

“Deafcare sangat bermanfaat dan membuka pikiran saya untuk peduli terhadap anak tunarungu atau Teman Tuli,” ujar Albarra ketika ditanya alasan ia bergabung ke Deafcare.

Singkat cerita, setelah proyek di nyatakan.id selesai, Albarra dan timnya berinisiatif untuk memasukkan Deafcare ini ke PKM.  Tim ini terdiri dari Albarra, Alma (Teknik Industri 2018), Aura (Psikologi 2018), Abdul Azis (Teknik Industri 2017), dan Andrian (Teknik Industri 2017). Tim ini juga masih didampingi oleh Bu Dilla, loh. Alhamdulillah, dengan kerja keras Albarra dan tim, Deafcare lolos pendanaan. 

Setelah lolos pendanaan, tugas Albarra kini adalah mendesain ulang aplikasi Deafcare. Ia juga berinisiatif untuk mengubah arsitektur di belakangnya serta memanfaatkan progressive web app pada Deafcare ini. Selain itu, Albarra juga membuat website untuk sisi admin untuk memudahkan proses input data. Alhamdulillah, hasil redevelop dari Deafcare ini sudah terdeploy di dev.deafcareindonesia.com dan juga website adminnya. Rencananya, setelah proses input data selesai, Albarra akan melakukan migrasi website yang sudah redesign dan redevelop ke deafcareindonesia.com.

Selain men-develop ulang, Albarra dan tim juga bertugas untuk mensosialisasikan Deafcare ke mitra PKM-nya, yaitu salah satu komunitas pendamping tunarungu di Solo.

Ke depannya, Albarra berharap Deafcare bisa bermanfaat ke komunitas pendamping tunarungu di Solo. “Tidak hanya di Solo, besar harapan kami Deafcare bisa menjadi aplikasi yang sustainable sehingga manfaatnya dirasakan oleh pendamping tunarungu di seluruh Indonesia,” tutup Albarra.

Alhamdulillah, selamat Albarra dan tim! Semoga apa yang dicita-citakan dengan Deafcare bisa segera tercapai!