Seminar Pembaharuan Hukum Siber dan Forensika Digital

Berita terbaru datang dari Konsentrasi Forensika Digital yang telah melangsungkan kuliah umum dan seminar mengenai “Pembaharuan Hukum Siber dan Konsep Dasar Forensika Digital” pada 11-12 Desember lalu bekerja sama dengan Kominfo RI. Kuliah umum dilaksanakan di Auditorium FTI UII, sedangkan seminar dilaksanakan di Hotel Grand Ambarrukmo, Yogyakarta.

Pelaksanaan kuliah umum dan seminar dibuka dengan sambutan dari Kepala Konsentrasi Forensika Digital, Bapak Yudi Prayudi, diikuti oleh seminar sesi satu oleh Bapak Dr. Awaludin Marwan, SH, MH, MA, dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan seminar sesi dua oleh Bapak Teguh Arifiyandi, KaSubdit Penyidikan dan Penindakan, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo RI. Pembahasan pada seminar meliputi pembaharuan hukum siber serta meliputi  pembahasan mengenai cyberspace. Perlunya diadakan kuliah umum dan seminar ini sangat penting untuk pengetahuan mahasiswa saat ini. Dengan demikian, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana dan di bagian apa peran digital dalam melacak kejahatan yang lagi marak-maraknya di Indonesia.

Rupanya, dalam pelaksanaan kuliah umum dan seminar ini mendapatkan banyak partisipasi dari mahasiswa Informatika. Diharapkan kolaborasi-kolaborasi kedua instansi besar tersebut dapat berlangsung lebih lanjut. Semoga para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan untuk belajar lebih dalam lagi.

Program Studi Informatika – Program Magister FTI UII mengadakan kunjungan industri ke Jakarta pada Sabtu (11/12) lalu. Kunjungan ini diikuti oleh mahasiswa Magister Informatika Angkatan 18-1 dan 18-2. Program Study Tour ini merupakan fasilitas gratis Magister Informatika FTI UII kepada para mahasiswa. Perusahaan yang dikunjungi yakni perusahaan atau instansi yang berbasis teknologi informasi dalam delivering produknya. Di antaranya, yaitu: Nodeflux dan Jakarta Smart City.

Pemberangkatan Kunjungan Industri Magister Informatika UII

Kunjungan industri ini dilaksanakan sebagai upaya pengenalan dunia kerja serta sarana metode pembelajaran aktif (active learning method) bagi mahasiswa Magister Informatika Angkatan 18-1 dan 18-2. Agenda utama di setiap kunjungan secara umum sebagai berikut:

  1. Office Visit
  2. Sharing Session:
    • Corporate’s Product Knowledge
    • Corporate’s Technical Knowledge,
    • Corporate’s Culture and Environment,
  3. Sesi diskusi: Tanya Jawab

Diharapkan dengan kunjungan seperti ini bisa membuka peluang kerjasama antara Magister Informatika dan perusahaan/instansi yang dikunjungi. Misalnya, dengan melakukan sebuah penelitian bersama, atau bahkan kesempatan untuk berkolaborasi membuat acara yang bermanfaat lainnya, seperti seminar, pelatihan, atau FGD.

Peserta Kunjungan Industri Magister Informatika Angkatan 2018 di Ruang Jakarta Smart City

Magister Informatika Angkatan 2018 di Ruang Jakarta Smart City

Awal November kali ini, Jurusan Informatika UII mengadakan 7th Hacking & Digital Forensics Exposed (h@dfex) 2019 dengan tema “Explore The Unseen World: Tracking and Tracing Data in Cyberspace” pada tanggal 5-7 November lalu. Acara yang diinisiasi oleh Pusat Studi Forensika Digital (Pusfid) UII juga didukung oleh beberapa institusi, di antaranya ada: Badan Siber dan Sandi Negara, EC-Council, dan Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI).

Seminar Nasional yang diadakan juga mengundang tiga keynote speaker yang ahli di bidangnya, yaitu Pinuji Prasetyaningtyas, S.S.,M.Si. (Kasubdit Analis Kripto dan Forensik Digital), IPTU Stephanie Brennadiva, MISDF (Dittipidsiber Bareskrim Polri), dan Dr. Roy Rudolf Huizen (Dosen Institut Teknologi & Bisnis STIKOM Bali). Pada h@dfex 2019 ini, Ibu Pinuji mengajak audiens untuk “Bersinergi dalam Mengamankan Negara dari Bahaya Siber”. Sementara itu, pengalaman IPTU Stephanie selama bergabung bersama Bareskrim Polri dibagikan pada h@dfex 2019 ini dengan judul “Cybercrime Overview, Online & Social Media Investigation“. Tak ketinggalan Dr. Roy turut berbagi pengetahuan tentang Audio Forensics. Read more

Alhamdulillah memasuki tahun ajaran baru, Magister Teknik Informatika UII menggelar penjelasan akademik bagi para mahasiswa barunya di Audiovisual 1.10 FTI UII pada tanggal 20 September lalu.

Tak kalah penting, gathering dalam rangka perkenalan para mahasiswa baru pada Sabtu (28/9) lalu juga diadakan. Acara ini dalam rangka untuk mengenalkan para dosen dan para mahasiswa baru satu sama lain. Selain itu, perkumpulan ini juga memperkenalkan Himpunan Mahasiswa Magister Teknik Informatika yang baru saja dibentuk.

Perkumpulan yang dilaksanakan di Erista Garden ini dibuka dengan tilawah dan sambutan dari Ibu Izzati Muhimmah selaku Ketua Magister Teknik Informatika UII, agenda dilanjutkan dengan tausiyah yang diisi oleh Bapak Ahmad Fathan Hidayatullah serta perkenalan para mahasiswa, para dosen yang hadir meliputi Bapak Rahadian dan Wakil Dekan II FTI yaitu Bapak Sisdarmanto Adinandra.

Selamat bergabung menjadi keluarga Teknik Informatika!

Alhamdulillah, setelah dilakukan inisiasi dan pembentukan, Himpunan Mahasiswa (HM) Magister Teknik Informatika UII telah dilantik. Keanggotaan HM untuk periode ini diisi oleh angkatan 2017 dan 2018 dan diketuai oleh Mas Adiharsa dari angkatan 2017. Tujuan pembentukan HM ini untuk secara umum untuk mengelola kegiatan mahasiswa dan juga membantu prodi dalam pelaksanaan beberapa hal, seperti penyambutan mahasiswa baru, juga untuk koordinasi partisipasi lomba-lomba inovasi, hubungan alumni, diskusi akademis seperti terkait judul tesis, dan lain-lain. Untuk bidang-bidang dalam HM ini, terdapat lima bidang di samping ketua, sekretaris, dan bendahara, diantaranya adalah bidang Kerohanian, Kemahasiswaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Publikasi dan Relasi, dan Kewirausahaan.

Selamat bertugas bagi anggota Himpunan Mahasiswa Magister TF!

Alhamdulillah, pada tanggal 5 Oktober 2019, telah dilaksanakan salah satu seminar tahunan Informatika, yaitu Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) dengan mengangkat tema “Implementasi Teknologi Informasi untuk Peningkatan Kesejahteraan Lansia” bertempat di Auditorium FTI UII.

Selain presentasi atau diseminasi hasil penelitian dari para presentator, seminar ini juga diramaikan dengan Mini Talk, Workshop, serta Keynote dengan topik “Peran Teknologi Informasi untuk Peningkatan Kesejahteraan Lansia” yang diisi oleh Ibu Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., M.T., selaku Kepala Pusat Studi Informatika Medis dan dr. Erlina Marfianti, M.Sc., Sp.PD., selaku Praktisi Kesehatan Spesialis Penyakit Dalam.

Ibu Sri Kusumadewi sebagai pembicara SNIMed 2019

Ibu Dr. Sri Kusumadewi sebagai pembicara SNIMed 2019

Kepala Pusat Studi Informatika Medis membawakan materi terkait teknologi yang bisa diimplementasikan untuk penatalaksana Lansia agar bisa menunjang kesejahteraan hidup lansia serta keluarga lansia tersebut. Sementara itu, praktisi dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam membawakan materi terkait penyakit-penyakit yang mungkin diderita oleh Lansia serta bagaimana penanganan dini dari penyakit tersebut agar kualitas hidup lansia bisa lebih baik. Dari sesi tersebut diharapakan peserta memperoleh wawasan baru terkait perkembangan teknologi di bidang kesehataan untuk penatalaksana lansia. Selain itu, sesi tersebut diharapkan dapat menjembatani akademisi dan praktisi di bidang kesehatan, sehingga dapat saling berkolaborasi dalam memenuhi kebutuhan teknologi di bidang kesehatan.

Pusat Studi Informatika Medis dengan Bapak Prof. Mauridhi Heri P (ITS) dan Ibu dr. Erlina Marfianti, M.Sc., Sp.PD.

Pusat Studi Informatika Medis dengan Bapak Prof. Mauridhi Heri P (ITS) dan Ibu dr. Erlina Marfianti, M.Sc., Sp.PD.

Selain dari eksternal, seminar juga dihadiri oleh beberapa mahasiswa S1 dan S2 Informatika UII yang mempresentasikan penelitian Informatika Medis. Tanggapan mereka saat mengikuti seminar ini rupanya dapat melatih diri sendiri untuk percaya diri dan sekaligus belajar public speaking.

Bersamaan dengan presentasi makalah SNIMed 2019, diadakan pula Workshop Microsoft Excel bagi ibu-ibu kader posyandu di sekitar UII.

Bapak Dhomas Hatta Fudholi, Ph.D. membimbing ibu-ibu kader posyandu dalam mengelola data dengan Microsoft Excel

Bapak Dhomas Hatta Fudholi, Ph.D. membimbing ibu-ibu kader posyandu dalam mengelola data dengan Microsoft Excel

Berita datang dari konsentrasi Informatika Medis, yaitu pada hari Kamis lalu (12/9), Ibu Izzati Muhimmah, Bapak Rahadian Kurniawan, Ibu Arrie Kurniawardhani, bersama dengan mahasiswa tesis S2, Mbak Fatmawati dan mahasiswa skripsi S1 Mas Ridho Imam Pratama melaksanakan kunjungan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung untuk observasi kebijakan penanggulangan tuberculosis (TB) di Temanggung.

Pusat Studi Informatika Medis berdiskusi tentang penanggulangan tuberculosis dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

Pusat Studi Informatika Medis berdiskusi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

Kunjungan ini memiliki agenda untuk berdiskusi dengan jajaran pejabat Dinas Kesehatan Temanggung, P2P Dinkes Temanggung, serta analis-analis penyakit Tuberculosis di fasilitas kesehatan yang berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Temanggung. Kegiatan diskusi ini sebagai dasar pengetahuan dalam pelaksanaan penelitian DIKTI mengenai Sistem Deteksi penyakit Tuberculosis Berdasarkan Citra Dahak. Selain itu, kunjungan ini dilakukan untuk membuka jalan kerja sama penelitian dalam hal penanggulangan tuberculosis.

Pusat Studi Informatika Medis berpose dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

Narasumber:

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang tengah mengadopsi konsep smart province. Hal ini dikenal dengan sebutan Jogja Smart Province (JSP). JSP merupakan solusi dan jawaban untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di DIY. 

Pemanfaatan big data dan peningkatan kapasitas teknologi merupakan hal yang penting untuk menerapkan konsep Smart Province. Pemerintah dengan manajemen dan dukungan pengelolaan yang baik akan dapat mencapai tujuan peningkatan layanan yang diharapkan. Namun, tantangan muncul seiring dengan bertambahnya jumlah data, aliran data dan konektivitas yang semakin cepat, sebaran dan bentuk informasi  yang beragam, serta keabsahan informasi yang beredar. Untuk itu, dibutuhkan evaluasi secara bertahap untuk mengetahui sejauh mana kondisi masyarakat, dukungan dan langkah ataupun program pemerintahan dalam mengadopsi konsep Smart Province.

Pengukuran layaknya sebuah provinsi menerapkan Smart Province dilakukan dari dua sisi yang nantinya akan digabung, yaitu:

  1. Sisi kesiapan penggunaan big data dengan menggunakan The Data Warehousing Institute (TDWI) Big Data Maturity Model Guide.
  2. Sisi kesiapan pemerintah dalam mengadopsi konsep JSP dengan menggunakan Smart City Readiness Framework.

Hasilnya, pengukuran JSP menggunakan Smart City Readiness Framework menunjukkan bahwa pemerintah telah melakukan proses implementasi dukungan teknologi dengan:

  • 63% target implementasi masuk ke dalam kategori Partial (sebagian),
  • 6% implementasi masuk kategori Over 50%,
  • 3% implementasi masuk ke kategori Complete, dan
  • Sisanya 28% masuk ke kategori None (tidak ada).

Target implementasi tersebut lebih banyak dilakukan pada dimensi Smart Governance. Dimensi tersebut menjadi fokus utama pemerintah DIY dalam melakukan pengembangan dan perbaikan tata kelola dari sisi teknologi. Pengukuran kesiapan penggunaan big data menggunakan TDWI Big Data Maturity Model menghasilkan nilai yang berada pada level 1 atau Nascent. Dari lima dimensi yang diukur, ditemukan tiga dimensi yang memiliki nilai pengukuran terendah, yaitu dimensi:

  1. Infrastruktur (Infrastructure),
  2. Analitik (Analytics), dan
  3. Tata Kelola (Governance).

Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan big data di internal pemerintah khususnya di lokasi penelitian masih sangat rendah, terutama di sisi infrastruktur dan data yang menjadi faktor utama dalam mengadopsi teknologi big data. 

Merujuk pada roadmap Smart Province yang telah disusun oleh pemerintah DIY, didapatkan beberapa program ataupun pengembangan produk dan jasa yang akan menggunakan teknologi big data untuk melakukan analitik dan prediksi. Kelima dimensi pada JSP (smart society, smart living, smart culture, smart environment, dan smart governance) mempunyai program pengembangan tingkat layanan antar pemerintah dan ke masyarakat dengan memanfaatkan big data. Dengan melihat hasil pengukuran yang telah dilakukan dari sisi pemanfaatan teknologi dan langkah pengadopsian big data, masih dibutuhkan perhatian lebih untuk menuju visi misi yang diinginkan. 

Center of Data Science (CDS) / Pusat Studi Sains Data Informatika UII telah melakukan kunjungan ke Mataram, Nusa Tenggara Barat dalam rangka Workshop Fundamental Machine Learning dan Deep Learning. Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 14-15 September 2019 lalu khususnya di Pustik Universitas Mataram.

Bapak Dr. Ridho Rahmadi mengisi workshop di Universitas Mataram, Lombok

Bapak Dr. Ridho Rahmadi mengisi workshop di Universitas Mataram, Lombok

Workshop ini dilaksanakan dalam rangka untuk membagikan ilmu mengenai sains data di tiap-tiap universitas. Kegiatan serupa yang pernah terlaksana di Amikom pada akhir Agustus lalu. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah pemerataan sains data di Indonesia. Ini juga sekaligus menjadi ajang promosi Universitas Islam Indonesia secara umum dan program studi, S1 dan S2, Teknik Informatika pada konsentrasi Sains Data pada khususnya.

Pusat Studi Sains Data di Universitas Mataram

Sabtu lalu (17/8), untuk menguatkan kompetensi lulusan Magister Teknik Informatika, telah diselenggarakan diskusi mengenai Computational Biology, khususnya analisis pada proteomic. Pengisi diskusi tersebut adalah Dmitry Ivanov, Ph.D, Postdoc di Institute of Science and Technology (IST Austria). 

Pada pembahasan tersebut, dijelaskan bahwa mass-spectrometers pada gugus protein dapat digunakan untuk perancangan obat baru, diagnosis malaria, diagnosis kanker (ovarium, prostat, payudara), dan pengecekan unsur makanan, misalnya halal atau tidak untuk dimakan. Setiap protein perlu dikarakterisasi struktur dan fungsinya pada setiap gugus molekul pada setiap tahapan daur kehidupan sel tersebut. Ada tiga metode mass-spectrometers untuk mempelajari protein, yaitu (1) short peptides (2) trypsin peptidase (3) dua tahap ms proteomics.

Dalam bidang ini, riset keinformatikaan yang dapat dilakukan di antaranya: (1) machine learning untuk mempelajari jalannya penyakit melalui mutant protein (2) perbaikan algoritma dengan teknologi komputasi terkini, misalnya untuk BLAST yang dipercepat.

Peserta Diskusi dan Dmitry Ivankov

Peserta Diskusi dan Dmitry Ivankov