Berita datang dari konsentrasi Informatika Medis, yaitu pada hari Kamis lalu (12/9), Ibu Izzati Muhimmah, Bapak Rahadian Kurniawan, Ibu Arrie Kurniawardhani, bersama dengan mahasiswa tesis S2, Mbak Fatmawati dan mahasiswa skripsi S1 Mas Ridho Imam Pratama melaksanakan kunjungan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung untuk observasi kebijakan penanggulangan tuberculosis (TB) di Temanggung.

Pusat Studi Informatika Medis berdiskusi tentang penanggulangan tuberculosis dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

Pusat Studi Informatika Medis berdiskusi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

Kunjungan ini memiliki agenda untuk berdiskusi dengan jajaran pejabat Dinas Kesehatan Temanggung, P2P Dinkes Temanggung, serta analis-analis penyakit Tuberculosis di fasilitas kesehatan yang berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Temanggung. Kegiatan diskusi ini sebagai dasar pengetahuan dalam pelaksanaan penelitian DIKTI mengenai Sistem Deteksi penyakit Tuberculosis Berdasarkan Citra Dahak. Selain itu, kunjungan ini dilakukan untuk membuka jalan kerja sama penelitian dalam hal penanggulangan tuberculosis.

Pusat Studi Informatika Medis berpose dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung

Narasumber:

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang tengah mengadopsi konsep smart province. Hal ini dikenal dengan sebutan Jogja Smart Province (JSP). JSP merupakan solusi dan jawaban untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di DIY. 

Pemanfaatan big data dan peningkatan kapasitas teknologi merupakan hal yang penting untuk menerapkan konsep Smart Province. Pemerintah dengan manajemen dan dukungan pengelolaan yang baik akan dapat mencapai tujuan peningkatan layanan yang diharapkan. Namun, tantangan muncul seiring dengan bertambahnya jumlah data, aliran data dan konektivitas yang semakin cepat, sebaran dan bentuk informasi  yang beragam, serta keabsahan informasi yang beredar. Untuk itu, dibutuhkan evaluasi secara bertahap untuk mengetahui sejauh mana kondisi masyarakat, dukungan dan langkah ataupun program pemerintahan dalam mengadopsi konsep Smart Province.

Pengukuran layaknya sebuah provinsi menerapkan Smart Province dilakukan dari dua sisi yang nantinya akan digabung, yaitu:

  1. Sisi kesiapan penggunaan big data dengan menggunakan The Data Warehousing Institute (TDWI) Big Data Maturity Model Guide.
  2. Sisi kesiapan pemerintah dalam mengadopsi konsep JSP dengan menggunakan Smart City Readiness Framework.

Hasilnya, pengukuran JSP menggunakan Smart City Readiness Framework menunjukkan bahwa pemerintah telah melakukan proses implementasi dukungan teknologi dengan:

  • 63% target implementasi masuk ke dalam kategori Partial (sebagian),
  • 6% implementasi masuk kategori Over 50%,
  • 3% implementasi masuk ke kategori Complete, dan
  • Sisanya 28% masuk ke kategori None (tidak ada).

Target implementasi tersebut lebih banyak dilakukan pada dimensi Smart Governance. Dimensi tersebut menjadi fokus utama pemerintah DIY dalam melakukan pengembangan dan perbaikan tata kelola dari sisi teknologi. Pengukuran kesiapan penggunaan big data menggunakan TDWI Big Data Maturity Model menghasilkan nilai yang berada pada level 1 atau Nascent. Dari lima dimensi yang diukur, ditemukan tiga dimensi yang memiliki nilai pengukuran terendah, yaitu dimensi:

  1. Infrastruktur (Infrastructure),
  2. Analitik (Analytics), dan
  3. Tata Kelola (Governance).

Hal ini membuktikan bahwa pemanfaatan big data di internal pemerintah khususnya di lokasi penelitian masih sangat rendah, terutama di sisi infrastruktur dan data yang menjadi faktor utama dalam mengadopsi teknologi big data. 

Merujuk pada roadmap Smart Province yang telah disusun oleh pemerintah DIY, didapatkan beberapa program ataupun pengembangan produk dan jasa yang akan menggunakan teknologi big data untuk melakukan analitik dan prediksi. Kelima dimensi pada JSP (smart society, smart living, smart culture, smart environment, dan smart governance) mempunyai program pengembangan tingkat layanan antar pemerintah dan ke masyarakat dengan memanfaatkan big data. Dengan melihat hasil pengukuran yang telah dilakukan dari sisi pemanfaatan teknologi dan langkah pengadopsian big data, masih dibutuhkan perhatian lebih untuk menuju visi misi yang diinginkan. 

Center of Data Science (CDS) / Pusat Studi Sains Data Informatika UII telah melakukan kunjungan ke Mataram, Nusa Tenggara Barat dalam rangka Workshop Fundamental Machine Learning dan Deep Learning. Workshop ini dilaksanakan pada tanggal 14-15 September 2019 lalu khususnya di Pustik Universitas Mataram.

Bapak Dr. Ridho Rahmadi mengisi workshop di Universitas Mataram, Lombok

Bapak Dr. Ridho Rahmadi mengisi workshop di Universitas Mataram, Lombok

Workshop ini dilaksanakan dalam rangka untuk membagikan ilmu mengenai sains data di tiap-tiap universitas. Kegiatan serupa yang pernah terlaksana di Amikom pada akhir Agustus lalu. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah pemerataan sains data di Indonesia. Ini juga sekaligus menjadi ajang promosi Universitas Islam Indonesia secara umum dan program studi, S1 dan S2, Teknik Informatika pada konsentrasi Sains Data pada khususnya.

Pusat Studi Sains Data di Universitas Mataram

Sabtu lalu (17/8), untuk menguatkan kompetensi lulusan Magister Teknik Informatika, telah diselenggarakan diskusi mengenai Computational Biology, khususnya analisis pada proteomic. Pengisi diskusi tersebut adalah Dmitry Ivanov, Ph.D, Postdoc di Institute of Science and Technology (IST Austria). 

Pada pembahasan tersebut, dijelaskan bahwa mass-spectrometers pada gugus protein dapat digunakan untuk perancangan obat baru, diagnosis malaria, diagnosis kanker (ovarium, prostat, payudara), dan pengecekan unsur makanan, misalnya halal atau tidak untuk dimakan. Setiap protein perlu dikarakterisasi struktur dan fungsinya pada setiap gugus molekul pada setiap tahapan daur kehidupan sel tersebut. Ada tiga metode mass-spectrometers untuk mempelajari protein, yaitu (1) short peptides (2) trypsin peptidase (3) dua tahap ms proteomics.

Dalam bidang ini, riset keinformatikaan yang dapat dilakukan di antaranya: (1) machine learning untuk mempelajari jalannya penyakit melalui mutant protein (2) perbaikan algoritma dengan teknologi komputasi terkini, misalnya untuk BLAST yang dipercepat.

Peserta Diskusi dan Dmitry Ivankov

Peserta Diskusi dan Dmitry Ivankov

Program Studi Teknik Informatika – Program Magister FTI UII telah melaksanakan Roadshow ke Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu 4 September 2019 lalu. Kegiatan ini dilakukan oleh Kaprodi, Manajer Bidang Keilmuan, serta Staf Humas dan Kerjasama. Kegiatan ini juga didukung oleh alumni Teknik Informatika UII, Mas Noor Fuad yang sekarang menjadi Manager IT GO-JEK di wilayah Indonesia Bagian Timur.

Tujuan diadakannya Roadshow ini adalah untuk memperkenalkan Prodi Teknik Informatika – Program Magister kepada calon mahasiswa dari seluruh penjuru nusantara serta memberi wawasan kepada mahasiswa tingkat akhir tentang ruang lingkup, prospek karir, dan topik-topik penelitian dalam konsentrasi Sistem Informasi Enterprise, Informatika Medis, Forensika Digital, maupun Sains Data.

Kegiatan Roadshow ini sekaligus diadakannya diskusi bersama pimpinan Prodi Teknik Informatika UNHAS dan presentasi Keprodian Magister Teknik Informatika kepada para mahasiswa Teknik Informatika tingkat akhir Prodi S1 Teknik Informatika UNHAS.

Setelah perjalanan panjang, akhirnya final Kompetisi Business Plan yang diselenggarakan oleh Magister Teknik Informatika UII dilaksanakan dan telah ditemukan sang juaranya. Presentasi final dilakukan oleh para finalis dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2019 di Bookstore UII. Final kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa UII ini diumumkan di acara SNATi di Hotel Harper Yogyakarta pada tanggal 3 Agustus 2019 lalu. 

Juara ketiga diraih oleh Tim Automatika. Tim ini terdiri dari Novrizal Fattah Fahmitra, Lailiyatus Sa’adah, Sarah Ayu Safitri Ekamas, Rafi Hidayat Tarmizi, Mochamad Rezky Satyatama. Mereka mengangkat judul bisnis “Sibling: Sharing Bareng Informatics Engineering”. “Sibling” adalah sebuah aplikasi yang menjembatani antara mahasiswa bimbingan dengan tentor. Ini bertujuan untuk meningkatkan nilai mahasiswa dan juga kualitas softskill.

Juara kedua diraih oleh Tim AND Team. Komposisi tim terdiri dari Jehan Afwazi Ahmad, Muhammad Muflikh Kholidin, Niky Ayu Lestari, Nadia Latifa, Astri Winati. Mereka menawarkan judul bisnis “Kerjain.com”. Bisnis ini bertujuan untuk memberikan lapangan pekerjaan dan tenaga kerja bagi penduduk Indonesia yang membutuhkan, tanpa terikat dalam suatu instansi tertentu. Mencari pekerjaan bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

Juara pertama diraih oleh Tim Usy-BOX yang terdiri dari Khairul Hafidh, Agus Darmawan, Nu’man, Nadya Satya Handayani, July Arifianto dengan judul bisnis yang sama. Usy-BOX ini merupakan alat dipstik reader untuk pemeriksaan urine. Alat ini dapat menerjemahkan hasil pemeriksaan dipstik urine sehingga dapat meminimalisasikan kesalahan pengukuran akibat kesalahan analitik.

Berita membanggakan datang dari alumni angkatan 2014 Magister Teknik Informatika, yaitu Cahyo Dwi Raharjo yang berhasil meraih juara ketiga di Kompetisi Hackathon BPJS 2019.

Kompetisi yang dimulai sejak Juli lalu disaring menuju final hanya 10 kontestan, baik individual maupun tim. Final dilaksanakan di Pusdiklat BPJS di Cisarua, Bogor dari tanggal 20 hingga 23 Agustus 2019 meliputi coding session dari tanggal 21-22 Agustus 2019. Penjurian melalui presentasi antar finalis serta pengumuman pemenang dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2019.

Kompetisi yang baru pertama kali diadakan ini bertemakan “Meningkatkan Pengendalian Biaya Pelayanan dan Sustainabilitas Finansial melalui Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)”. Jadi, inti dari kompetisi yang diadakan oleh BPJS ini menantang masyarakat untuk memberikan ide terbaiknya untuk menyelesaikan masalah di BPJS dengan menyesuaikan tema yang dicanangkan.

Analisis terhadap maha data yang mengalir di internet melalui beragam produk dan layanan telah menjadi komponen yang penting dalam dunia teknologi Informasi. Melalui analisis yang cepat dan efisien, materi ‘mentah’ yang tidak teratur dapat menjadi beragam nilai berharga yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain.

Senin 5 Agustus 2019 lalu Program Magister Teknik Informatika bekerjasama dengan Statistika Universitas Islam Indonesia mengadakan kuliah umum bertajukkan ‘Big Data Analytics with R and Spark’.

eorg Heiler, M.Sc. dari Vienna University of Technology

Acara tersebut diisi oleh Georg Heiler, M.Sc. dari Vienna University of Technology dan dihadiri oleh mahasiswa pasca sarjana Teknik Informatika UII. Berlangsung dari pukul 9 pagi hingga 11 siang di Auditorium Fakultas Teknologi Industri, acara tersebut dilanjutkan dengan workshop untuk mempelajari lebih lanjut teknis analisis maha data dengan R dan Spark.

Wisuda Periode V Tahun Ajaran 2018/2019 telah berlangsung pada hari Sabtu, 29 Juni 2019. Program Studi (Prodi) Magister Teknik Informatika UII telah berhasil meluluskan 18 mahasiswanya pada periode ini. Hal ini merupakan salah satu pencapaian terbesar Prodi Magister karena telah meluluskan mahasiswa lebih banyak daripada periode sebelum-sebelumya.

Ramah Tamah Wisuda Magister yang dilaksanakan pada hari yang sama pada pukul 13.00 WIB ini berlangsung akrab dan lancar. Acara dibuka dengan sambutan oleh Ibu Izzati Muhimmah selaku Kaprodi Magister Teknik Informatika UII dan Prof. Hari selaku Dekan FTI UII. Para wisudawan/i menerima cenderamata sebagai kenang-kenangan dan foto bersama di hall FTI UII.

Acara ini dilaksanakan dalam rangka syukuran sekaligus mempererat silaturahim antar sesama wisudawan/i dengan Prodi Magister Teknik Informatika. Selain para wisudawan/i, perwakilan keluarga juga hadir memeriahkan acara Ramah Tamah Wisuda Magister Informatika UII ini.

Semoga Prodi Magister Teknik Informatika UII semakin meraih prestasi dan para wisudawan/i dapat mengamalkan ilmunya bagi kepentingan umat. Aamiin.

Kamis (20/6) pagi hari, Auditorium FTI UII cukup ramai. Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai program studi, jenjang dan bahkan angkatan sedang mengikuti Kelas Inspirasi “Menjadi Enterpreneur” yang diselenggarakan oleh Magister Teknik Informatika FTI UII.

Kelas Inspirasi "Menjadi Enterpreneur" - Magister Informatika FTI UII

Kelas Inspirasi “Menjadi Enterpreneur” – Magister Informatika FTI UII

Kelas Inspirasi ini diisi oleh pembicara yang andal di bidangnya, yaitu Novi Wahyuningsih yang merupakan CEO Cakratalk dan salah satu alumni Teknik Informatika UII sekaligus founder JALA, Bapak Aryo Wiryawan. Pembicara pertama, Ibu Novi Wahyuningsih menceritakan pengalamannya jatuh bangun membuat perusahaan startup hingga beliau dapat sukses seperti sekarang membangun perusahaan PT. Callind Cakra Nusantara, dengan aplikasi Callind sebagai produknya, dan dua perusahaan lainnya.

Diikuti oleh Bapak Aryo Wiryawan lebih menjelaskan tentang teknik-teknik membuat bisnis yang dimulai dari ide, mencari anggota tim yang cocok dan cara menyesuaikan diri dengan tim. Hingga akhirnya, beliau sedikit menjelaskan mengenai bisnisnya, JALA, perusahaan pemberdayaan petambak ikan dengan teknologi.

Bapak Aryo Wiryawan dari JALA

Bapak Aryo Wiryawan dari JALA

Acara yang dimoderatori oleh Bapak Hari Setiaji ini selanjutnya diadakan sesi study case dengan membentuk beberapa kelompok dari mahasiswa-mahasiswa yang hadir. Hasil diskusi masing-masing kelompok diharapkan mahasiswa dapat membuat Business Model Canvas sebagai salah satu “tools” untuk membuat bisnis sesuai dengan case yang diberikan oleh pembicara.

Diskusi Kasus - Pengembangan Business Model Canvas

Diskusi Kasus – Pengembangan Business Model Canvas

Magister Teknik Informatika UII sedang mengadakan kompetisi Business Plan yang dapat diikuti seluruh program studi yang ada di UII. Segera daftar melalui  link s.id/inovasibisnis. Batas pengumpulan proposal business plan 12 Juli 2019.