Community Summit: IT Career Day 2022 sukses digelar pada hari Minggu, 11 Desember 2022 dengan tema “Level Up Your Career In Information Technology”. Acara yang bertempat di Ruangan Audiovisual FTI UII Universitas Islam Indonesia ini merupakan buah dari kolaborasi ITCentrum dengan Google Developer Student Clubs UII dan IBISMA UII.  

Terdiri dari dua mata acara utama, yaitu sesi seminar dan Lean Canvas Building Game. Acara ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang berbagi insight mengenai pengalaman berkarir di bidang IT, di antaranya adalah Bapak Aryo Wirawan (Founder dan CEO Jala Tech), Ibu Rininta Hanum (Wakil Ketua IBISMA UII), dan Mas Giga Prakosa Hikmata (Engineering Manager Mamikos).

Rangkaian acara dibuka dengan sesi ice breaking dan pengenalan ITCentrum oleh para MC. Selanjutnya acara memasuki sesi seminar yang dibawakan oleh Bapak Aryo Wirawan dengan tema “Start and Develop Your Startup and the Journey In It”, dilanjutkan dengan penyampaian materi seminar kedua yang bertemakan “Women Can Make It Too In Tech” oleh Ibu Rininta Hanum. Terakhir, Mas Giga Prakosa Hikmata memaparkan materi seminarnya yang berjudul “Find Your Ideal Role In Tech”. Antusiasme para peserta mengenai materi seminar pun terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan pada sesi tanya jawab.

Tak hanya diisi dengan penyampaian materi saja, para peserta juga berkesempatan untuk mengasah ide, inovasi, dan kemampuan bekerja sama tim melalui sesi Lean Canvas Building Game. Sesi ini diawali dengan penjelasan mengenai apa itu Lean Canvas yang disampaikan oleh Bapak Aryo Wirawan, kemudian para peserta yang telah dikelompokkan menjadi beberapa tim diminta untuk mengisi lean canvas kelompok mereka masing-masing. Walau hari sudah siang, namun sesi ini tetap dipenuhi semangat para tim yang aktif berdiskusi mengenai ide-ide yang akan dibuat.

                             

Setelah pengerjaan selama satu setengah jam berlalu, saatnya tiap tim mengirimkan perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi yang dituangkan dalam bentuk lean canvas kepada tim lain dan juri. Beragam inovasi menarik dicetuskan oleh para representatif tim, para juri dan tim lain pun terlihat dengan se ksama mendengarkan ide-ide tersebut. Serangkaian acara Community Summit ini pun resmi berakhir dengan penyerahan hadiah bagi pemenang Lean Canvas Building Game dan sesi dokumentasi dengan seluruh peserta.

Semoga acara ini dapat membangkitkan semangat teman-teman mahasiswa untuk terus mengeskplor karir di bidang IT, ya!

Mahasiswa Informatika kembali menoreh prestasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Berbekal inovasi karya yang diberi nama “DIIBS”, M. Ilham Rizqyakbar (Informatika 19) dan tim berhasil lolos pendanaan ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNAS) 35 tahun 2022. DIIBS merupakan suatu inovasi yang dibuat sebagai solusi atas keresahan penyebaran covid-19. Piranti ini mampu memantau penggunaan masker dan pengawasan berjaga jarak di suatu area, khususnya di ruangan tertutup. 

Deskripsi alat DIIBS

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah ajang bergengsi lomba antar perguruan tinggi se-Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia sebagai bentuk upaya meningkatkan mutu mahasiswa. Sementara PIMNAS adalah tahapan terakhir dari pelaksanaan kegiatan PKM. 

Sesuai dengan tujuan dari bidang PKM Karya Inovatif, Ilham dan tim berharap karya yang mereka hasilkan dapat selesai tepat waktu dan berfungsi dengan baik. Walau sempat terjadi beberapa kendala seperti desain tidak sesuai dan perangkat lunak yang tidak berjalan sesuai keinginan, tetapi tim Pengembang DIIBS tidak menyerah. Ilham menuturkan saat ini ia dan keempat rekan lainnya tengah melakukan beberapa persiapan untuk menyambut PIMNAS, seperti melakukan perbaikan alat dan latihan untuk presentasi karya yang akan diadakan secara luring pada November ini di Universitas Muhammadiyah Malang. 

Ilham juga berbagi beberapa tips bagi yang tertarik untuk mengikuti PKM atau PIMNAS. Pertama, selektif dalam memilih anggota tim. Menurut Ilham, pengembangan suatu karya membutuhkan orang-orang yang berkomitmen terhadap tugas yang harus dikerjakan. Jangan membuat tim yang seluruhnya hanya anggota “teknikal” saja, aspek-aspek non-teknik seperti pembuatan dan penulisan proposal, laporan keuangan, dokumen teknis, dan artikel ilmiah juga berperan besar dalan menentukan keberhasilan suatu tim.  

Terakhir, lakukan persiapan dari jauh-jauh hari. DIIBS sendiri awalnya dikembangkan pada tahun 2021 sebagai tugas akhir (TA) milik inisiator dari tim pengembang, yaitu Eka Putra Prasetya (Teknik Elektro 18). Karena pengembangan karya yang membutuhkan proses tidak sebentar, Ilham menyarankan bagi teman-teman yang berniat mengikuti PIMNAS untuk segera mengambil langkah awal, setidaknya mencari tim atau ide terlebih dahulu. 

Sebagai penutup, Ilham berharap agar tujuan dari pembuatan alat DIIBS ini dapat tercapai dengan baik dan segenap timnya diberi kelancaran saat presentasi PKP2 (Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM) nanti.  

Selamat berjuang di PIMNAS 35, Ilham dan Tim! 

The 2022 IEEE 7th International Conference on Information Technology and Digital Applications (ICITDA) was successfully held on November 4th-5th under the theme “Bridging the Challenges in Network Security and Digital Forensics”. Organized annually by the Department of Informatics Universitas Islam Indonesia, this event aims to be a place for exchange ideas, knowledge, and experience on the latest developments in the field of information technology and digital applications. 

As the end of the COVID-19 pandemic is in sight, this year’s ICITDA was decided to be held as a hybrid event and has successfully attracted the interest of nearly 80 participants. The onsite event took place at Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, while the virtual participation can be followed through Zoom Meeting.  

DAY 1

The first day of the event began with welcoming and opening remarks. The opening session was addressed by Mr Kurniawan D. Irianto, S.T. M.Sc. as the Committee Chair, followed by Dr. Ir. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom. as the Chairman of IEEE Computer Society Indonesian Chapter, and Dr. Raden Teduh Dirgahayu, ST., M.Sc. as the Head of Department of Informatics Universitas Islam Indonesia. 

Prof. Dr. Ying-Dar Lin of National Yang-Ming Chiao-Tung University, Taiwan, gave the first keynote speech, titled “AI for Cybersecurity: Attack Reproduction Multi-data source, Machine Learning, Data Balancing, MITRE ATT&CK Extension” moderated by Dr. Chandra Kusuma Dewa, S.Kom., M.Cs., Ph.D. of Universitas Islam Indonesia. The meeting went on to the second keynote session which was presented by Prof Shukor Abd Razak of Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia, discussing AR/VR Security and Privacy Risks guided by the respective moderator, Dr. Syarif Hidayat, S.Kom., M.I.T. of Universitas Islam Indonesia.  

Keynote Session with Prof. Dr. Ying-Dar Lin

Keynote Session with Prof. Shukor Abd Razak

 

After a break for lunch, the event started again with a hands-on workshop led by Mr Josua M. Sinambela, S.T., M.Eng. (CEO at RootBrain & ForensikDigital, Indonesia) on the topic of “Digital Forensic & Incident Response/Handling” assisted by the respective moderator, Ms Erika Ramadhani, S.T., M.Eng. of Universitas Islam Indonesia. And for the last session of the day, Dr Niken Dwi Wahyu Cahyani, S.T., M.Kom., Ph.D. of Telkom University, Indonesia, delivered a keynote speech entitled “Anti Forensics: A challenge in digital investigation” with Mr Ari Sujarwo, S.Kom., M.I.T.  of Universitas Islam Indonesia as the moderator. All sessions gained great enthusiasm shown by the number of questions asked by the participants. 

Hands-On Workshop Led by Mr Josua M. Sinambela, S.T., M.Eng. (CEO at RootBrain & ForensikDigital, Indonesia)

Keynote Speech by Dr. Niken Dwi Wahyu Cahyani, S.T., M.Kom., Ph.D.

DAY 2

On 5 November 2022, The IEEE 7th International Conference on Information Technology and Digital Applications (ICITDA) officially came to an end. Despite being the last day of the event, all the attendees were still incredibly excited and willing to follow the agenda through to the very finish. Mr Izazi Mubarok SST, MSc., CHFI, CEH, ACE, OFCE, MCFE, CCO, CCPA, CISA, CDSS, CRMP (Chairman of Indonesian Digital Forensic Association) started the second day’s agenda with a workshop entitled “Digital Forensic Investigation to Uncover Fraud Cases” moderated by Mr Ahmad Fathan Hidayatullah, ST., M.Cs. of Universitas Islam Indonesia.

Hands-On Workshop with Mr Izazi Mubarok SST, MSc., CHFI, CEH, ACE, OFCE, MCFE, CCO, CCPA, CISA, CDSS, CRMP (Chairman of Indonesian Digital Forensic Association)

The following schedule was paper presentation sessions. For this year’s ICITDA, a total of 45 papers were presented by all the Authors, 8 online and 43 offline. Each presenter had the chance to deliver their paper in one of the four chosen rooms and moderated by the respective session Chairs. As for the final session of the conference, Dr. Ahmad Luthfi, S.Kom. M.Kom. of Universitas Islam Indonesia delivered a keynote speech about “Validation of Digital Forensics Investigation: Challenges and Scientific Outlook” moderated by Mr Ahmad Fathan Hidayatullah, ST., M.Cs. of Universitas Islam Indonesia.

Keynote Speech by Dr. Ahmad Luthfi, S.Kom. M.Kom.

To round up the two outstanding conference days, the committee finally announced all the winners from each categories. The winners were as follows:

  • Best Paper
    1. Development of Interactive Quiz Game Prototype as A Learning Evaluation Media by Harya Bima Dirgantara, Nur Choiriyati 
    2. The Design Science Research Methodology  (DSRM) for Self-Assessing Digital Transformation  Maturity Index in Indonesia by Tining Haryanti, Nur Aini Rakhmawati, Apol Pribadi Subriadi, Aris Tjahyanto
    3. Performance of Intrusion Detection System Using Bagging Ensemble with SDN-Base Classifier by Amarudin, Ridi Ferdiana, Widyawan
  • Lucky Participant
    1. Amadeus Pondera 
    2. Kennedy Cuya
  • Social Media Challenge 
    1. @agussofyanz (Agus Sofyan)
  • Daily Quiz
    1. Timothy Dillan
    2. Suziane Haslinda Suhaimi

Awarding Session

All the prizes were bestowed by the Committee Chair, Mr. Kurniawan D. Irianto, S.T. M.Sc. along with the delivery of ICITDA 2022’s closing remarks. Gratitude to everyone who helped make this conference another success, we hope to see you again at ICITDA 2023!

 

Sobat Informatika, alhamdulillah, ada kabar bahagia untuk kita semua!

Setelah melewati proses persiapan yang cukup panjang, Program Studi Informatika Program Sarjana Universitas Islam Indonesia akhirnya berhasil memperoleh akreditasi “Unggul” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Capaian ini tentunya tidak lepas dari hasil kinerja berbagai pihak yang turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas dan menjamin mutu pendidikan di Program Studi Informatika UII.

Selaku Ketua Jurusan Informatika, Dr. Raden Teduh Dirgahayu, S.T., M.Sc. berharap peningkatan akreditasi ini dapat memberikan kita semangat dan motivasi untuk selalu berprestasi dan berkarya dengan lebih baik lagi.

Mari bersama-sama wujudkan Program Studi Informatika UII sebagai rujukan nasional berorientasi global yang mampu menghasilkan pemungkin solusi teknologi informasi penerus bangsa!

Akreditasi  Akreditasi

 

Jangan lupa untuk berkunjung ke Instagram Informatika https://www.instagram.com/reel/AkreditasiUnggul

IISMA 2022 di depan mata! Eh, tapi kalian udah pada tahu apa itu IISMA? Kalo belum, sekalian aja, yuk, kita ngobrol bareng mahasiswa Informatika yang berhasil menjadi penerima beasiswa IISMA 2021 kemarin, Muhammad Ulil Albab Surya Negara! 

 

Apa itu IISMA?

Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) adalah program hasil kerja sama dari Kemendikbud melalui Kampus Merdeka dan Kementerian Keuangan melalui LPDP yang memberangkatkan mahasiswa sarjana di Indonesia ke Top Universities di seluruh dunia selama satu semester. Tujuannya, untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan minat dan cita-citanya. Saat ini ada sekitar 60 universitas tujuan di Amerika, Eropa, dan Asia yang telah bekerja sama dengan Kampus Merdeka. 

 

Apa benefit yang akan didapat selama mengikuti IISMA?

Untuk memaksimalkan mobilitas mahasiswa selama mengikuti IISMA, mahasiswa akan difasilitasi:

  • Pendaftaran & biaya kuliah
  • Tunjangan transportasi
  • Tunjangan hidup
  • Asuransi kesehatan
  • Tunjangan visa
  • Biaya tes PCR

Apa saja syarat mengikuti IISMA?

Sebenarnya, setiap universitas tujuan memiliki syarat sendiri. Namun, secara umum, syarat yang dibutuhkan, yakni sertifikat bahasa Inggris dan IPK. Sertifikat bahasa Inggris ini bisa berupa IELTS, TOEFL ITP, atau Duolingo, tergantung persyaratan yang diminta oleh universitas tujuan. Sedangkan untuk IPK, secara umum IPK minimal harus 3.0.

Bagaimana persiapan yang dibutuhkan?

Pertama, kelengkapan dokumen. Beberapa syarat yang dibutuhkan lainnya, yaitu surat rekomendasi dari International Office universitas asal, transkrip nilai, esai, dan beberapa persyaratan lain. Untuk esai, template sudah disediakan dan ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab.

Kedua, tahap interview. Interview ini sebenarnya dilakukan untuk memvalidasi apa yang kita tulis di esai dan menguji kemampuan bahasa Inggris kita.

Ada kiat khusus, nggak, sih, Mas Ulil supaya kita bisa lolos di IISMA 2022?

Untuk kiat khusus, yang pasti syarat dan dokumen harus lengkap karena nantinya akan menjadi screening awal. Mulai dari language certificate, IPK, esai, dan lainnya. Selain itu, ada dua pendekatan yang harus diperhatikan sebelum mendaftar di universitas tujuan. Pertama, pilih kampus dan jurusan yang sesuai dengan jurusan di kampus asal, atau yang kedua, pilih jurusan yang benar-benar berbeda dengan jurusan di kampus asal. Ini juga sesuai tujuan dari Kampus Merdeka sendiri, yang salah satunya supaya kita bisa belajar disiplin ilmu lain. Nah, baik dari pendekatan pertama maupun kedua, harus dipikirkan secara matang apa alasannya sebelum mendaftar.

Apa sih, bedanya belajar di sana dengan belajar di UII?

Perbedaannya, hubungan kita sama dosen itu terasa dekat sekali bahkan sampai berasa kaya temen. Itu membuat kita merasa tidak canggung untuk menyampaikan pendapat atau memberi masukan. Rasanya pengajar di sini juga lebih mau banyak mendengar pendapat mahasiswa. Sisanya sama saja.

Selama satu semester di Spanyol, pengalaman apa aja yang berkesan bagi Mas Ulil?

Hidup di Eropa selama satu semester itu sendiri adalah satu kesatuan pengalaman yang berkesan. Kami berkesempatan melihat bagaimana kehidupan di negara-negara maju berjalan. Melihat bagaimana suatu standar hidup yang liveable. Juga mengunjungi banyak tempat baru dan bersejarah, utamanya karena di Granada itu pernah menjadi lokasi berdiri-dan-runtuhnya banyak kerajaan katolik, Islam, dan Yahudi.

 

Menurut Mas Ulil, kenapa teman-teman yang lain juga harus daftar IISMA?

Pengalaman hidup di luar negeri, setidaknya selama beberapa bulan itu bisa merubah hidup kita selamanya.

 

 

Center of Data Science (CDS) UII mengadakan agenda webinar bertaraf internasional pada 10-11 Desember 2021 lalu dengan tema “Data Science for Human Life”. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom. Acara webinar internasional ini diisi oleh 4 orang pembicara, 2 dari internal Jurusan Informatika UII dan 2 pembicara eksternal. 

 

Pembicara pertama disampaikan oleh Dr. Ahmad Luthfi dari Universitas Islam Indonesia. Beliau adalah salah satu dosen Jurusan Informatika UII yang baru saja meraih gelar doktor di Delft University of Technology, Belanda. Beliau menyampaikan materi dengan topik “Data Science for Opening Government Data Decision Making”. Pada sesi pembicara kedua, materi disampaikan oleh Dr. Atika Qazi dari Universiti Brunei Darussalam dengan topik “Covid-19 and Applications of Data Analytics”.

 

Di hari kedua, Dr. Ganjar Alfian dari Dongguk University, Korea menyampaikan materi mengenai “Machine Learning and IoT for Food Supply Chain and Healthcare Monitoring System”. Materi sesi terakhir webinar ini diisi oleh Dr. Chandra Kusuma Dewa dari Universitas Islam Indonesia. Beliau juga baru selesai studi S3 dari Toyohashi University, Jepang. Dr. Chandra memaparkan presentasi mengenai “Deep Reinforcement Learning for Robot Learning”.

 

Tujuan diadakannya webinar tersebut di antaranya untuk berbagi pengetahuan mengenai penerapan terkini dari ilmu sains data dalam kehidupan sehari-hari dan juga memformulasikan aplikasi-aplikasi sains data sebagai alternatif solusi terhadap fenomena kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan diadakan acara ini diharapkan agar Center of Data Science (CDS) UII lebih dikenal lagi secara luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

 

Peserta kegiatan ini sejumlah 173 orang dari beberapa negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Niger, dan Pakistan. Adapun latar belakang peserta sangat beragam mulai dari mahasiswa S1 s.d. S3, dosen, praktisi, guru, dan umum.

 

Rekaman Webinar:

 

Dokumentasi:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada tanggal 9-10 Oktober 2021 lalu, Konsentrasi Informatika Medis – Program Studi Informatika Program Magister menghelat agenda Workshop MATLAB. Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting pada pukul 08.00-15.00 WIB (9 Oktober 2021) dan 08.00-12.00 WIB (10 Oktober 2021).

Agenda ini diikuti oleh mahasiswa magister yang mengambil konsentrasi Informatika Medis. Sebagai narasumber, yakni Dr. Sri Kusumadewi, S.Si., M.T., Arrie Kurniawardhani, S.Si., M.Kom., dan Izzati Muhimmah, S.T., M.Sc., Ph.D.

MATLAB atau Matrix Laboratory merupakan bahasa pemrograman tinggi yang dikembangkan oleh MathWorks. Setiap data pada MATLAB menggunakan matriks sebagai dasar komputasinya sehingga disebut Matrix Laboratory.

MATLAB menjadi populer di berbagai disiplin ilmu. Hal ini didukung kemampuannya dalam visualisasi grafik yang baik. Selain itu, MATLAB juga punya banyak tools dan library yang membantu dalam berbagai memecahkan permasalahan, misalnya Matematika, Statistika, Finansial, Teknik Komputasi, Biologi, Medis, sampai Jaringan dan Komunikasi.

Pada kegiatan Workshop MATLAB yang diadakan Konsentrasi Informatika Medis – Program Studi Informatika Program Magister ini, diadakan Pelatihan Pemrograman Digital Image Processing dan Soft Computing Menggunakan MATLAB.

Ke depannya, diharapkan kegiatan ini bisa menjadi bekal bagi mahasiswa Konsentrasi Informatika Medis – Prodi Informatika Program Magister dalam membantu menyelesaikan tesis.

Lagi-lagi, kabar gembira datang dari penyelenggaraan UII Website Appreciation. Pada edisi tahun ini, alhamdulillah website Informatika kembali melanjutkan tradisi dengan membawa pulang prestasi. Dalam acara UII Website Appreciation 2021 yang diadakan pada tanggal 20 Oktober 2021, situs web jurusan kita, https://informatics.uii.ac.id/, berhasil mendapat apresiasi dengan memperoleh penghargaan “Website Kategori A”.

FYI, UII Website Appreciation merupakan ajang apresiasi tahunan untuk website yang dikelola di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Website Fakultas, Jurusan dan/atau Prodi, Unit Layanan, hingga Pusat Studi ikut serta di dalamnya.

Nah, dalam prosesnya, website Informatika UII sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Bukan ditujukan untuk memenangi penghargaan ini, namun untuk menjaga kualitas konten dan informasi yang disajikan kepada pembaca, khususnya ZenFor tercinta. Penghargaan ini hanyalah bonus! Tentu saja, orang-orang di balik website yang terdiri dari tim dosen, karyawan, dan Student Staff juga perlu diapresiasi. Tak ketinggalan pastinya ZenFor sebagai pembaca setia yang tanpa kalian upaya tim menjadi kurang bermakna!

Jadi, seberapa sering kamu mengunjungi website kita yang kece itu? Artikel mana yang jadi favoritmu? Atau apabila ada saran yang membangun dapat dituliskan di kolom komentar. Selamat untuk kita semuaa~

The International Conference on Information Technology and Digital Applications, or ICITDA 2021 has been successfully held for the sixth time by the Department of Informatics, Universitas Islam Indonesia. ICITDA is an annual international conference at which researchers from all over the world present their work and learn from other presenters, keynote speakers, and hands-on workshop speakers. This year’s conference gained great enthusiasm worldwide, with the theme “Cybersecurity in Data Science Era”.

The 6th ICITDA, like the previous year, was held virtually, but with the addition of a new concept, utilizing both Zoom Meeting and Gather.town for the main event. At the conference, 42 papers were accepted. The main events took place on November 5 and 6, 2021. This year’s ICITDA succeeded in attracting the attention of researchers from 11 countries to submit their papers, including Malaysia, Philippines, Indonesia, Brunei Darussalam, United States, Taiwan, India, Thailand, Australia, Bangladesh, and Morocco.

The first day of ICITDA 2021, held via Zoom Meeting, began with the opening speeches from Prof. Fathul Wahid, rector of Universitas Islam Indonesia, and Ms. Arrie Kurniawardhani, chairperson of ICITDA 2021. The first keynote speech, entitled “TinyML and Importance of Data-Centric Approach”, was delivered by Dr. Owais Ahmed Malik of Universiti Brunei Darussalam. The conference then moved on to workshops led by Dr. Charles Lim of Swiss German University and Dr. Syarif Hidayat of Universitas Islam Indonesia, discussing “Open Source Intelligence: Profiling Your Target” and “Artificial Intelligence Applications in Cybersecurity Domain”, respectively. Dr. M. Andri Setiawan of Universitas Islam Indonesia gave the final keynote speech of the day, entitled “Living The Next Normal in An Enterprise: Leveraging the Wi-Fi Technology in A Post-pandemic Future”.

On the second day, all participants were invited to join the conference through Gather.town, an RPG-based virtual meeting platform where all participants could actively interact with each other. Dr. Ahmad Raf’ie Pratama of Universitas Islam Indonesia kicked off the second day with a workshop entitled “Filtering Email Spam with Machine Learning”. The next schedule was paper presentations, divided into two sessions. Each presenter was given the opportunity to present their paper in one of the four designated rooms. The final two keynotes were delivered by Dr. Nurul Hidayah bin Ab Rahman of Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, entitled “Emerging Technologies and Data Science: The Implications to Digital Forensics Research Directions”, and Dr. Bernardi Pranggono of Sheffield Hallam University, entitled “Cybersecurity, Data Science, and Artificial Intelligence”.

To cap off the two fantastic conference days, the committee announced the much-anticipated Best Paper Awards. The winners were as follows:

  • Data Mining Framework for The Identification of Profitable Customer based on Recency, Frequency, Monetary (RFM) by Fikri Asmat, Kadarsah Suryadi, and Rajesri Govindaraju.
  • EfficientNet-Transformer for Image Captioning in Bahasa by Umar Abdul Aziz Al-Faruq and Dhomas Hatta Fudholi.
  • Fuzzy-Based Intelligent Health Information System for Natural Disaster Victims by Moch. Zen Samsono Hadi, Aries Pratiarso, Nur Rosyid Mubtada’i, Ahmad Syauqi Ahsan, Hafara Ulufan Nuri, and Rachmawati Rizki Marzuqi.

With this, the sixth ICITDA had concluded successfully, thanks to the committee’s wonderful spirit in organizing such a wonderful event, and all participants, keynote speakers, also hands-on workshop speakers for their enthusiasm and knowledge sharing.

We hope to see you at the next ICITDA!

Anggraeni Dias Saputri: Perbandingan Sikap dan Penerimaan Pengguna Layanan Dompet Digital di Indonesia

“Zaman sekarang, lebih baik ketinggalan dompet dari pada ketinggalan handphone!”

Lah, memangnya benar? Bisa jadi. Tak dapat dipungkiri, smartphone kini lumrah digunakan sebagai salah satu media pembayaran digital. Masyarakat juga kian familiar dengan layanan pembayaran digital atau electronics payment (e-payment). Metode ini memudahkan proses pembayaran karena bisa dilakukan di mana dan kapan saja, contoh saja dompet digital atau electronics wallet (e-wallet).

Maraknya pembayaran melalui dompet digital didukung juga oleh pemerintah, loh. Terhitung sejak Januari 2016, pemerintah mencanangkan program less cash society atau transaksi non tunai demi menghadapi persaingan multinasional Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Hal ini menjadi topik penelitian Anggraeni Dias Saputri yang berjudul “Perbandingan Sikap dan Penerimaan Pengguna Layanan Dompet Digital di Indonesia”. Mahasiswi yang akrab disapa Mbak Anggrek ini memberikan gambaran perbandingan atau perbedaan sikap dari pengguna layanan dompet digital di Indonesia.

Beberapa layanan dompet digital (e-wallet), seperti ShopeePay, OVO, Dana, GoPay dan LinkAja merupakan layanan yang banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Namun di sisi lain, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang belum mengerti penggunaan layanan tersebut. 

Penelitian di bawah bimbingan Bapak Ahmad Munasir Rafi`e Pratama, ST, MIT, PhD ini menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif melalui survei hingga menjangkau 402 responden. Sasaran responden berdomisili di Indonesia dengan usia minimum 17 tahun dan pernah menggunakan layanan e-wallet minimal satu kali. 

Fokus pengumpulan data, yakni untuk menjaring pengguna layanan e-wallet seperti seperti ShopeePay, OVO, Dana, GoPay dan LinkAja dengan melihat dan meneliti beberapa faktor seperti kegunaan, kemudahan, finansial, fasilitas penunjang, dan lain-lain. Selain pengumpulan data kuantitatif, digunakan juga metode manova untuk menganalisis dan melihat sikap pengguna layanan dompet digital di Indonesia. 

Ternyata, tidak ada perbedaan yang ditemukan dari sisi faktor penerimaan dompet digital antar jenis layanan dompet digital, usia dan, jenis kelamin kecuali pada dua hal: faktor pengaruh sosial di mana perempuan menggunakan e-wallet lebih tinggi dibandingkan laki-laki, serta pandangan terhadap risiko penggunaan bahwa laki-laki melaporkan nilai yang lebih tinggi daripada perempuan. Hal ini  menunjukkan bahwa laki-laki menilai risiko penggunaan ketika menggunakan layanan dompet digital lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Penelitian yang telah dimulai sejak satu tahun lalu ini turut membawa Mbak Anggrek lulus dengan predikat Pujian, loh! Alhamdulillah.

Istimewanya lagi, Mbak Anggrek ini juga salah satu penerima Beasiswa Alumni yang diberikan oleh Prodi Informatika-Program Sarjana UII bagi alumninya yang melanjutkan jenjang pendidikan S2 di Prodi Magister Informatika UII. Selain itu, Mbak Anggrek juga aktif bekerja selama kuliah di Magister Informatika. Tentunya, membagi waktu antara pekerjaan dan kuliah itu tidak mudah. 

“Manajemen waktunya gampang-gampang susah. Weekday bekerja, weekend kuliah. Alhamdulillah, dulu mendapat lead divisi yang mendukung karyawannya untuk menempuh pendidikan. Rasanya menyenangkan apabila bisa lebih produktif,” tutupnya.